Lingkungan Biotik Lingkungan Abiotik

Lingkungan Hidup 115

a. Lingkungan Biotik

Lingkungan biotik lingkungan organik merupakan komponen makhluk hidup yang menghuni planet bumi, terdiri atas mikro- organisme, seperti bakteri dan virus, tumbuhan, hewan, dan manusia. Secara khusus, lingkungan biotik diklasifikasikan menjadi: 1 produsen, dalam hal ini tumbuhan yang memproduksi sumber bahan makanan bagi makhluk hidup lainnya; 2 konsumen, yaitu hewan serta manusia; dan 3 pengurai, yang merupakan mikroorganisme yang merombak dan menghancurkan sisa-sisa organisme yang telah mati. Termasuk ke dalam kelompok pengurai adalah jamur, bakteri, dan cacing tanah. Sumber: How it Works The Environment, 1997 Interpretasi Individu 4.1 Dari ketiga unsur lingkungan biotik yaitu produsen, konsumen, dan pengurai, manakah yang paling berperan dalam lingkungan tersebut? Apakah ketiga unsur tersebut senantiasa berinteraksi? Mengapa? Diskusikan. Kemudian, kumpulkan hasilnya kepada guru Anda.

b. Lingkungan Abiotik

Lingkungan abiotik merupakan kondisi yang terdapat di sekeliling makhluk hidup berupa benda mati unsur anorganik, seperti batuan, tanah, mineral, dan udara. Lingkungan abiotik dinamakan juga lingkungan anorganik. Dalam sudut pandang ekologi manusia, yaitu ilmu yang mempelajari dan menganalisis hubungan timbal balik interaksi dan interelasi antara manusia dan lingkungannya, unsur lingkungan hidup itu dibedakan atas tiga kelompok utama, yaitu lingkungan alam lingkungan fisik, sosial, dan budaya. 1 Lingkungan alam merupakan kondisi alamiah suatu wilayah yang meliputi kondisi iklim, tanah, fisiografi, dan batuan. 2 Lingkungan sosial adalah manusia dengan semua aktivitas dan karakternya, baik sebagai individu atau pribadi maupun makhluk sosial. Gambar 4.2 Lingkungan Biotik Lingkungan kehidupan biotik kelompok organisme yang hidup di planet bumi. 1. Produsen 2. Konsumen 3. Pengurai Z oom Di unduh dari : Bukupaket.com 116 Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XI 3 Lingkungan budaya adalah benda-benda hasil daya cipta manusia, seperti bangunan, karya seni, sistem kepercayaan, dan tatanan kelembagaan sosial. Dalam kenyataan sehari-hari, ketiga unsur lingkungan hidup tersebut tidak berdiri sendiri, akan tetapi memiliki keterkaitan dalam bentuk interaksi dan interelasi antara satu komponen dan komponen lainnya. Perubahan yang terjadi pada suatu komponen dampaknya akan dirasakan oleh komponen lain. Sebagai contoh, manusia melakukan tindakan berupa peng- gundulan hutan untuk dimanfaatkan sumber daya kayunya. Namun dalam praktiknya, kegiatan tersebut tidak memperhatikan faktor- faktor kelestarian dan daya dukung lahan. Maka sebagai reaksinya terjadilah banjir bandang pada saat musim hujan dengan intensitas tinggi. Di samping banjir, air larian dapat mengikis tanah yang dilaluinya sehingga laju erosi menjadi sangat cepat dan terbentuklah kawasan lahan kritis dengan kondisi tanah sangat tidak subur.

2. Manfaat Lingkungan bagi Kehidupan