Sumber Daya Alam
83
Pada dasarnya hutan memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut.
a. Fungsi ekonomis, dalam arti hutan bisa dimanfaatkan potensi
yang terkandung di dalamnya, misalnya berbagai macam kayu, seperti meranti, kayu jati, albizia, agathis, kamper, rotan, atau
disadap getahnya, seperti getah damar, getah perca, dan pinus mercussi.
b. Fungsi klimatologis, dalam arti menjaga kestabilan pola iklim
dunia seperti suhu, kelembapan, dan curah hujan.
c. Fungsi edafik, yaitu menjaga kesuburan tanah. Daun-daun dan
ranting tanaman yang jatuh ke tanah di kawasan hutan dapat membentuk serasah dan menjadi humus penyubur tanah.
d. Fungsi hidrologis, yaitu menjaga kestabilan air tanah melalui
penyerapan air hujan oleh akar tumbuhan dan menjadi persediaan air tanah.
Sumber: National Geographic Magazine, Oktober 2004
Gambar 3.21 Nilai Hidrologis Hutan
Hutan memiliki nilai hidrologis yang berfungsi sebagai daerah tangkapan hujan.
e. Fungsi konservasi, dalam arti menjaga kelestarian alam. Jika
hutan banyak ditebangi mengakibatkan meluasnya lahan kritis yang sangat tidak subur dan sulit untuk diolah.
Berdasarkan fungsi atau manfaatnya seperti dijelaskan di atas, hutan dapat dibedakan menjadi lima, yaitu sebagai berikut.
a. Hutan Produksi, yaitu hutan yang secara alamiah atau sengaja
ditanami untuk diambil dan dimanfaatkan hasilnya, seperti produksi kayu, dan getah.
b. Hutan Lindung, yaitu kawasan hutan yang sengaja dijaga
kelestariannya untuk mencegah erosi, banjir, pengaturan air tanah, serta pemeliharaan kesuburan tanah.
c. Hutan Penyangga, yaitu kawasan hutan yang menjadi wilayah
peralihan antara hutan lindung dan hutan produksi. Kawasan ini hendaknya dijaga kelestariannya, jangan sampai para pengelola
hutan produksi terus mengeksploitasi sumber daya hutan sampai ke wilayah hutan lindung.
d. Hutan Suaka Alam, yaitu hutan yang berfungsi untuk menjaga
kelestarian berbagai jenis flora dan fauna. Hutan suaka terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1 Cagar Alam, yaitu kawasan hutan yang dilindungi oleh
undang-undang sebagai wilayah untuk menjaga kelestarian beberapa jenis flora langka atau yang hampir punah.
Contoh cagar alam atau taman nasional, antara lain Taman Nasional Hutan Gunung Leuser yang menjaga kelestarian
hutan tropis, Taman Nasional di Bengkulu yang menjaga kelestarian flora Bunga Rafflesia, dan Taman Nasional
Gunung Gede-Pangrango untuk menjaga kelestarian Bunga Edelweiss.
Sumber: The Green Kingdom, 1993
Gambar 3.22 Bunga Rafflesia Arnoldi
Bunga Rafflesia Arnoldi, merupakan salah satu bunga langka yang harus dilindungi
dari kepunahan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
84
Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XI
2 Suaka Marga Satwa, yaitu kawasan hutan yang dilindungi
oleh undang-undang sebagai wilayah untuk menjaga kelestarian beberapa jenis fauna langka atau yang hampir punah.
e. Hutan Wisata, yaitu hutan yang secara khusus diperuntukan
bagi sektor pariwisata wana wisata, seperti perburuan dan offroad rally.
Sebagaimana dalam sektor-sektor lainnya, dalam bidang kehutanan pun banyak terdapat kendala yang mengganggu kelestarian areal hutan.
Beberapa kendala tersebut, antara lain sebagai berikut. a. Semakin menurunnya luas areal hutan akibat perubahan fungsi
lahan, seperti untuk areal permukiman, pertanian, perkebunan. b. Penebangan
liar. c. Kerusakan hutan oleh para peladang berpindah yang menebang
dan membakar hutan.
Gambar 3.23 Perladangan Slash dan Burn
Praktek perladangan slash dan burn biasanya dilakukan oleh petani
perladangan berpindah.
Sumber: www.cia.gov
d. Kerusakan hutan oleh tenaga alam, seperti letusan gunungapi dan tanah longsor.
Para peladang berpindah mengolah lahan hutan untuk dijadikan areal pertanian dengan sistem slash and burn tebang dan
bakar kemudian menanaminya dengan padi huma dan palawija. Setelah lahan dirasakan kurang subur lagi, mereka akan berpindah
ke wilayah hutan lainnya, serta melakukan kegiatan yang sama. Kegiatan ini tentunya dapat memerluas kerusakan dan penyempitan
areal hutan. Selain itu jika sistem slash and burn dilakukan secara kurang berhati-hati, sering mengakibatkan kebakaran hutan yang
sangat luas, seperti di Kalimantan dan Sumatra belum lama ini.
Kegiatan pembangunan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilematis sebab pada dasarnya proses pembangunan merupakan
kegiatan manusia mengubah kondisi lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di lain pihak komponen lingkungan hidup
termasuk kawasan hutan, terus menerus mengalami degradasi baik kualitas maupun kuantitas. Oleh karena itu yang dapat dilakukan
manusia adalah meminimalisasi kerusakan hutan, bukan memper- tahankan luas dan kualitas hutan. Beberapa upaya yang dapat
dilakukan dalam meminimalisasi kerusakan hutan antara lain sebagai berikut.
a. Menjadikan areal hutan tetap memiliki multi fungsi, tidak hanya
fungsi ekonomis melainkan manfaat-manfaat lainnya yaitu fungsi klimatologis, hidrologis, edafik, dan konservasi.
b. Membuat undang-undang atau peraturan tentang hak peng- usahaan dan pengolahan sumber daya hutan.
c. Meningkatkan pengawasan terhadap sekelompok orang maupun perusahaan yang memiliki hak pengusahaan hutan
HPH, jangan sampai dengan dalih pembangunan, kepentingan
UNESCO telah mengumumkan suatu sistem yang akan menyisihkan
beberapa hutan, gunung, dan padang pasir agar bebas dari gangguan
manusia sebagai laboratorium bagi kajian ilmiah. Laboratorium ini disebut
cagar alam biosfer.
Geografia
Degradasi lingkungan mengandung pengertian terjadi kerusakan dan
penurunan kualitas lingkungan baik produktivitas maupun fungsi
ekologisnya. Bagaimana menurut pendapat Anda ?
Barometer
Di unduh dari : Bukupaket.com
Sumber Daya Alam
85
komoditas ekspor, pemasokan devisa negara atau alasan lainnya, mengeks ploitasi sumber daya hutan secara membabi buta tanpa
memer hatikan aspek keseimbangan alam dan kepentingan manusia di masa yang akan datang.
d. Memberikan sanksi yang setimpal, apabila ditemukan sekelompok orang atau perusahaan yang memiliki HPH melanggar undang-
undang atau peraturan tersebut. e. Memberikan penyuluhan atau penerangan khususnya kepada para
peladang berpindah atau masyarakat yang tinggal di sekitar areal hutan tentang pentingnya kelestarian hutan bagi umat manusia.
Interpretasi Individu 3.2
Menjamurnya praktek illegal logging menjadi fenomena yang memprihatinkan bagi kelestarian hutan di Indonesia. Mengapa demikian? Bagaimana cara memberantasnya?
Analisis dan tulis dalam buku tugas Anda.
6. Pertambangan