80
Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XI
9 Menyelenggarakan pendidikan yang berkaitan dengan sektor peternakan, seperti fakultas peternakan dan kedokteran hewan,
sebagai tempat mempersiapkan tenaga ahli di bidang peternakan. Misalnya, di IPB, Unpad, dan UGM.
4. Perikanan
Indonesia merupakan salah satu negara maritim atau kepulauan yang sebagian besar wilayahnya berupa perairan laut. Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Bakosurtanal
, jumlah pulau-pulau yang tersebar di wilayah Indonesia lebih dari 17.000 dengan ukuran
besar dan kecil. Pulau-pulau tersebut dikelilingi oleh laut. Luas wilayah laut Indonesia sampai batas teritorial mencapai 3,1 juta
km
2
, sedangkan jika ditambah dengan zona ekonomi eksklusif luasnya mencapai 5,8 juta km
2
. Wilayah perairan laut yang sangat luas ini merupakan potensi sumber daya alam bahari yang tidak
ternilai harganya. Kita dapat memanfaatkan berbagai sumber daya yang terkandung di dalamnya, seperti beberapa jenis bahan
galian, gerakan air laut, maupun sumber daya sektor perikanan. Potensi perikanan laut Indonesia diperkirakan mencapai 6,6 juta
ton pertahun. Jenis komoditas ikan yang sangat potensial antara lain tuna dan cakalang.
a. Jenis Perikanan dan Persebarannya di Indonesia
Secara umum sistem penangkapan ikan laut dibedakan menjadi dua, yaitu perikanan pantai dan laut dalam.
1 Perikanan Pantai
Perikanan pantai dilakukan di kawasan laut dangkal dengan jarak tempuh kurang dari 60 mil dari pantai. Jenis penangkapan ikan ini biasa
dilakukan oleh nelayan tradisional yang menggunakan perahu dayung atau kapal motor tempel. Oleh karena peralatan yang digunakan sangat
terbatas, hasil tangkapannyapun kurang memuaskan. Jenis ikan yang sering ditangkap, antara lain kembung, teri, petek, lemuru, dan beberapa
jenis moluska, seperti cumi dan ubur-ubur.
2 Perikanan Laut Dalam
Perikanan laut dalam merupakan jenis penangkapan ikan di laut lepas atau samudra yang biasa dilakukan oleh nelayan modern
atau perusahaan perikanan dengan peralatan canggih. Mereka biasa pergi menangkap ikan dengan kapal trawl serta alat penangkap
ikan berupa pukat harimau. Jala ikan jenis ini mampu menjaring ikan dalam jumlah yang banyak, mulai dari ikan-ikan besar sampai
yang ukurannya kecil. Komoditas yang menjadi andalan tangkapan adalah tuna dan cakalang.
Beberapa wilayah di Indonesia yang merupakan kawasan perikanan laut yang potensial antara lain sebagai berikut.
a Sekitar Selat Malaka dengan pusat di daerah Bagansiapiapi. Di wilayah ini banyak mengandung ikan terumbuk.
b Sekitar perairan pantai utara Jawa, dan Segara Anakan Cilacap. Selain ikan di wilayah ini banyak terdapat rumput laut dan agar-
agar. c Sekitar Air Tembaga, Bitung, dan Sulawesi Utara yang banyak
meng hasilkan jenis ikan tuna dan cakalang. d Perairan Maluku sekitar Ambon yang merupakan salah satu
zona up welling curent sehingga menjadi kawasan yang kaya
dengan ikan. Di wilayah ini banyak terdapat jenis ikan cakalang, rumput laut, dan beberapa jenis ikan hias.
1. Pasteurisasi 2. Bakosurtanal
Z
oom
Adanya Zona Ekonomi Eksklusif ZEE, Landas Kontinen, dan
Batas Teritorial dari setiap negara berpengaruh terhadap eksploitasi
dan pemanfaatan sumber daya perikanan laut. Deskripsikan
mengenai keterkaitan di antara kedua hal tersebut? Kerjakan dalam buku
tugas Anda kemudian kumpulkan.
Barometer
Di unduh dari : Bukupaket.com
Sumber Daya Alam
81
e Di daerah Dobo sekitar Kepulauan Aru dan Kepulauan Kei banyak mengandung mutiara, udang laut, tripang, bunga karang
dan rumput laut. f Perairan sekitar Pulau Solor dan Alor.
3 Perikanan Darat
Selain perikanan laut juga mengenal perikanan darat yang dilakukan di air tawar dan air payau. Bentang perairan darat yang biasa
dijadikan wilayah penangkapan atau pembudidayaan ikan antara lain sungai, danau, empang atau kolam, sawah, dan bendungan waduk atau
danau buatan. Budidaya ikan di sungai biasanya dilakukan dengan sistem arus deras water running system yang memanfaatkan aliran
sungai. Dengan pola ini pertumbuhan ikan relatif cepat, sebab ikan senantiasa bergerak untuk menahan aliran air dan selalu terjadi
pergantian air.
Bentang perairan darat yang juga potensial sebagai kawasan penangkapan ikan adalah danau, seperti Danau Poso dan Tempe
di Sulawesi. Di wilayah danau dapat juga diupayakan budidaya perikanan dengan sistem jala terapung atau keramba. Pola budidaya
ikan jala terapung telah dilakukan oleh penduduk yang tinggal di sekitar Bendungan Jatiluhur, Saguling, dan Ci Rata Jawa Barat. Jenis
ikan yang biasa diusahakan antara lain ikan mas dan nila.
Bentuk pembudidayaan ikan di sawah dikenal dengan istilah
minapadi
, yang merupakan bentuk tumpang sari antara ikan dengan padi sawah. Pada saat lahan pertanian sawah telah dibajak dan
bibit padi mulai disemaikan, benih ikan juga mulai ditebar, dengan harapan sebelum tanaman padi besar, ikan sudah dipanen. Jenis ikan
yang biasa diupayakan adalah ikan mas atau nila. Sistem minapadi ini memberikan keuntungan ganda bagi para petani.
Di daerah sekitar pantai dan dataran rendah sering kita jumpai budidaya ikan di air payau, berupa perikanan tambak. Jenis ikan yang
sering diupayakan, antara lain ikan bandeng, gurame atau udang. Budidaya ikan air payau agak berbeda dengan air tawar. Ada beberapa
persyaratan fisik yang harus dipenuhi, antara lain sebagai berikut. a. Perbedaan tinggi muka air saat laut pasang naik dan pasang surut
harus jelas, mengingat ikan bandeng biasanya bertelur di air laut dan nantinya dijaring untuk dibudidayakan lebih lanjut di air payau.
b. Daerah di sekitarnya harus subur bagi tumbuhnya berbagai jenis rumput-rumputan yang berfungsi sebagai makanan utama ikan
bandeng.
b. Kendala-Kendala dalam Bidang Peternakan dan Upaya Mengatasinya