88
Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XI
2 Fase Craken
Dalam fase ini minyak mentah dialirkan ke dalam kilang minyak yang memiliki ruangan bertingkat dengan suhu tinggi sekitar 300°C–
400°C. Selanjutnya, minyak akan mengalami proses kondensasi pengembunan dan rafinase pemberesihan yang menghasilkan
bensin yang memiliki Berat Jenis paling rendah atau ringan pada ruang ke-1, kerosin atau minyak tanah pada ruang ke-2, gasolin
pada ruang ke-3, dan residu pada ruang ke-4. Kemudian gasolin dan residu diolah kembali pada suhu yang lebih tinggi sehingga
menghasilkan bensin, dan sisanya menjadi minyak pelumas, parafin dan aspal.
Interpretasi Individu 3.3
Dalam kehidupan sehari-hari Anda sering mendengar kasus adanya kelangkaan bahan bakar minyak. Mengapa terjadi fenomena tersebut? Diskusikan bersama teman Anda
dan buatlah resume dari hasil diskusi, kemudian kumpulkan pada guru Anda.
3 Fase Katalisasi
Pengolahan minyak bumi dengan proses kimiawi tanpa menggunakan suhu tinggi. Dari ketiga fase pengolahan minyak bumi
di atas pada dasarnya setelah mengalami proses penyulingan baik dengan fase destilasi bertingkat, craken, maupun katalisasi, minyak
mentah akan menghasilkan tiga macam produk, yaitu: a bahan bakar atau sumber energi, berupa avtur aviation turbo
dan avigas aviation gasolin yang merupakan bahan bakar pesawat terbang, elpiji LPG = Liquefied Petroleum Gas, premix,
premium, bensin, minyak tanah kerosin, dan minyak solar minyak diesel;
b bahan pelumas oli untuk mesin kendaraan bermotor dan pesawat terbang;
c bahan kimia, berupa bitumen, parafin lilin, vaselin, pelarut, plastik.
Sumber: Our World, 1993
Gambar 3.27 Cebakan Minyak Bumi
Cebakan minyak bumi dan hasil minyak bumi yang telah di olah.
b. Pertambangan Batu Bara
Berdasarkan lokasi endapannya, usaha eksploitasi batu bara di Indonesia, dilakukan oleh PT Aneka Tambang dengan sistem
penambangan terbuka dan penambangan tertutup.
1. Off shore mining 2. Crude oil
3. Rafinase
Z
oom
Lapisan Batuan Minyak
Gas
Di unduh dari : Bukupaket.com
Sumber Daya Alam
89
Penambangan batu bara secara terbuka dilakukan di Bukit Asam, Tanjung Enim Sumatra Selatan, sedangkan penambangan
tertutup terdapat di Sawah Lunto Ombilin Sumatra Barat.
Gambar 3.28 Penambangan Batu Bara Bukit Asam
Penambangan batu bara di Bukit Asam bentuk eksploitasi sumber daya alam.
Sumber: Tempo, 6 Juni 2004
Beberapa manfaat batu bara bagi kehidupan antara lain sebagai sumber energi atau bahan bakar untuk keperluan rumah tangga
dalam bentuk briket batu bara, pembangkit listrik tenaga uap misalnya PLTU Asahan di Sumatra Utara, peleburan bijih logam,
seperti peleburan besi baja pada PT Krakatau Steel, sebagai bahan mentah untuk bensin tiruan, sutra tiruan, karet tiruan, dan sebagai
bahan mentah pembuatan serat sintetis seperti nilon dan plastik.
c. Timah Putih
Timah putih merupakan salah satu mineral logam yang penting bagi Indonesia. Negara kita adalah salah satu penghasil timah
terbesar di samping Malaysia. Perusahaan negara yang mengelola pertambangan logam ini adalah PT Timah.
Berdasarkan proses pembentukannya, endapan timah dibedakan menjadi dua, yaitu endapan primer placer, dan endapan sekunder
secondary enrichment. Endapan primer adalah endapan bahan galian mineral yang langsung terbentuk dari aktivitas magma dalam litosfer,
sedangkan endapan sekunder adalah jenis endapan bahan galian sebagai akibat proses pengikisan, pengangkutan ke wilayah lain,
pengendapan atau sedimentasi di tempat yang baru.
Endapan primer mineral timah Indonesia terjadi pada zaman Mesozoikum sekitar 150 juta tahun yang lampau. Pada masa itu
keluar magma panas yang mengandung logam timah di Semenanjung Malaysia dan sekitarnya termasuk Pulau Bangka. Setelah batuan
tersebut membeku dan mengendap maka terbentuklah endapan timah primer. Akibat proses pengikisan, pengangkutan, dan
sedimentasi, terbentuk endapan timah baru di lokasi lain, yang dikenal dengan endapan sekunder. Kawasan endapan sekunder
timah Indonesia adalah di Pulau Belitung dan Singkep.
Beberapa kegunaan timah putih, antara lain sebagai bahan campuran pembuatan kaleng, tube, pipa saluran air, alat pembungkus
kemasan, dan sebagai media penyambung logam mematri logam.
7. Perindustrian