Analisis Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
45
Tingkat suku bunga yang tinggi dapat menyebabkan biaya operasional perusahaan meningkat. Keadaan ini akan berdampak pada
rendahnya laba yang akan diperoleh perusahaan dan return saham yang akan diperoleh para pemegang saham. Bagi para pemilik modal keadaan
ini bukan merupakan waktu yang tepat untuk menanamkan saham mereka. Oleh karena itu ketika tingkat suku bunga tinggi para pemilik modal
cenderung lebih memilih untuk menjual saham mereka. Tingkat bunga rendah akan mendorong masyarakat untuk melirik
investasi saham. Hal ini logis karena tingkat suku bunga rendah akan memicu ekspansi sektor riil akibatnya output meningkat demikian pula
pendapatan perusahaan. Peningkatan output dan pendapatan perusahaan akan menaikan penerimaan dari modal yang ditanamkan atau deviden.
Oleh karena itu minat investor untuk menanamkan uangnya di pasar modal sangat bergantung pada ekspektasi terhadap tingkat bunga Negara, 2001:
176. b. Pengaruh Berjenjang antara Tingkat Suku Bunga, Kinerja Perusahaan, dan
Return Saham Hasil pengolahan data dan pengujian mediasi secara statistik pada tabel
4.8 menunjukkan beberapa hal, yaitu: 1 Pengaruh tingkat suku bunga terhadap return saham signifikan dengan
nilai t statistik 2,95386. 2 Pengaruh tingkat suku bunga terhadap kinerja perusahaan signifikan
dengan nilai t statistik 2,084953.
46
3 Pengaruh kinerja perusahaan terhadap return saham tidak signifikan dengan nilai t statistik 0,21256.
Berdasarkan hasil analisis jalur tersebut tidak ditemukan adanya pengaruh berjenjang antara tingkat suku bunga, kinerja perusahaan, dan return
saham. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh tingkat suku bunga terhadap return saham tidak dimediasi oleh kinerja perusahaan. Hasil ini
tidak sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Samsul 2006: 201, Sudiyatno 2010, dan Negara 2001: 176. Namun hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suardani 2009. Hasil penelitian beliau menyimpulkan bahwa kinerja perusahaan yang diproksi
dengan Return on Equity ROE tidak berhasil memediasi pengaruh tingkat suku bunga terhadap return saham.
Pengaruh tingkat suku bunga terhadap return saham signifikan karena nilai t statistik 2,95386 lebih besar dari pada nilai t tabel 2,00.
Hasil pengujian ini konsisten dengan hasil pengujian pada tahap pertama. Pengujian tahap pertama merupakan pengujian langsung pengaruh tingkat
bunga terhadap return saham sedangkan pengujian kedua terdapat unsur variabel mediasi.
Pengaruh tingkat suku
bunga terhadap kinerja perusahaan
signifikan karena nilai t statistik 2,084953 lebih besar daripada nilai t tabel 2,00. Dalam penelitian ini variabel kinerja perusahaan diproksi
dengan ROA. Temuan ini sejalan dengan teori yang disampaikan oleh Negara 2001: 176. Semakin tinggi tingkat bunga akan menyebabkan
47
besarnya biaya operasional perusahaan. Semakin besar biaya operasional perusahaan maka akan berpengaruh terhadap kinerja. Di sisi lain kedaan
tersebut juga dapat berpengaruh terhadap cash flow perusahaan. Temuan tersebut juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Sudiyatno 2010. Beliau menemukan bahwa tingkat bunga berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Menurut beliau ketidakstabilan
tingkat bunga dapat berdampak pada biaya operasional secara keseluruhan sehingga dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan.
Pengaruh kinerja perusahaan terhadap return saham tidak
signifikan karena nilai t statistik 0,21256 lebih kecil daripada nilai t tabel 2,00. Hal tersebut tidak sejalan dengan teori yang disampaikan oleh
Negara dan Samsul. Baik atau buruknya kinerja perusahaan dapat berpengaruh terhadap jumlah return saham yang akan diperoleh pemegang
saham. Apabila kinerja perusahaan buruk maka pemegang saham akan menerima deviden yang lebih rendah atau tidak menerima deviden
tergantung dari keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Kinerja perusahaan yang baik akan meningkatkan harga saham
perusahaan. Sehingga hal ini akan mempengaruhi besarnya return saham yang akan diperoleh pemegang saham.
Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Subalno 2009 dan Ulupui 2005. Kedua peneliti tersebut
menyimpulkan bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap return saham. Meskipun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan beberapa teori
48
dan beberapa penelitian terdahulu, namun hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wibowo 2005.
Beliau menyimpulkan bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan terhdap return
saham.
49