21
Pasar modal yang kompetitif tercipta karena adanya kekuatan permintaan dan penawaran secara kontinyu sehingga harga pasar saham menyesuaikan secara
cepat dengan setiap perubahan informasi. Tidak ada investor yang secara individu mampu mempengaruhi harga pasar saham, sehingga investor tidak
dapat memperoleh keuntungan secara konsisten Sartono, 2008: 41.
G. Return Saham
Menurut Hartono 2008: 195 return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Berdasarkan pengertian tersebut
return saham dapat
didefinisikan sebagai hasil yang akan diperoleh pemegang saham atas investasi saham yang dilakukan. Return saham terdiri dari yield dan capital
gain loss. Sehingga rumus untuk menghitung return saham dalam bentuk persamaan adalah:
Return = Capital Gain Loss + Yield 1. Capital Gain Loss
Capital gain atau capital loss merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu Hartono, 2008:
196: Capital Gain Loss =
Apabila ketika menjual saham harga saham lebih tinggi daripada harga pembelian saham maka pemegang saham akan menerima capital gain.
Apabila ketika menjual saham harga saham lebih rendah daripada harga pembelian saham maka pemegang saham akan menderita capital loss.
1 1
t t
P P
Pt
22
2. Deviden Di dalam saham, yield adalah persentase deviden terhadap harga
saham periode sebelumnya. Dengan demikian, return saham dapat juga dinyatakan sebagai berikut:
Yield P
P P
turn
t t
t
1 1
Re
Saham biasa yang membayar deviden periodik sebesar D
t
rupiah per lembarnya, maka yield adalah sebesar D
t
P
t-1
dan return dapat dinyatakan: Return saham
Keterangan: D
t
= deviden per lembar saham yang dibagikan pada periode sekarang P
t
= harga per lembar saham pada periode sekarang P
t-1
= harga per lembar saham pada periode yang lalu
Deviden merupakan pembayaran tunai yang diberikan kepada pemegang saham yang berasal dari rekening laba ditahan perusahaan.
Keputusan apakah pemegang saham akan menerima deviden atau tidak ditentukan ketika Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Apabila
perusahaan memilih membagikan deviden, maka akan mengurangi laba ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber dana internal. Apabila
sebaliknya perusahaan memilih untuk tidak membagikan deviden maka akan menambah sumber dana internal perusahaan.
1 1
1 1
1
t t
t t
t t
t t
t
P D
P P
P D
P P
P
23
Modigliani-Miller MM berpendapat bahwa apabila perusahaan membagikan deviden maka hal ini akan diimbangi dengan penurunan
harga saham perusahaan. Menurut MM pengaruh pembayaran deviden terhadap kemakmuran pemegang saham akan diimbangi dengan jumlah
yang sama dengan cara pembelanjaan atau pemenuhan dana yang lain. Dalam kondisi keputusan yang
given, maka apabila perusahaan
membagikan deviden kepada pemegang saham, perusahaan harus mengeluarkan saham baru sebagai pengganti sejumlah pembayaran
deviden tersebut. Dengan demikian kenaikan pendapatan dari pembayaran deviden akan diimbangi dengan penurunan harga saham sebagai akibat
penjualan saham baru Sartono, 2008: 282. MM membuktikan
pendapatnya secara matematis dengan berbagai asumsi Sartono, 2008: 282:
1. Pasar modal yang sempurna di mana semua investor bersikap rasional. 2. Tidak ada pajak perseorangan dan pajak penghasilan perusahaan.
3. Tidak ada biaya emisi atau flotation cost dan biaya transaksi. 4. Kebijakan deviden tidak berpengaruh terhadap biaya modal sendiri
perusahaan. 5. Informasi tersedia untuk setiap individu terutama yang menyangkut
tentang kesempatan investasi.
H. Tingkat Suku Bunga, Kinerja Perusahaan, dan Return Saham
Seorang pemegang saham akan menerima return ketika dia melakukan investasi dalam bentuk saham di pasar modal. Terdapat banyak faktor yang
24
dapat mempengaruhi besar kecilnya return yang akan diterima oleh shareholders. Faktor - faktor tersebut dapat berasal dari faktor eksternal
maupun internal. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar perusahaan, dalam hal ini adalah kondisi ekonomi makro. Faktor internal
adalah faktor yang berasal dari dalam perusahaan, dalam hal ini adalah kinerja perusahaan.
Di dalam penelitian ini kinerja perusahaan diposisikan sebagai variabel yang memediasi tingkat suku bunga dengan return saham. Terdapat beberapa
teori yang mendukung hal ini. Menurut Samsul 2006: 201 faktor makro mempengaruhi kinerja perusahaan dan perubahan kinerja perusahaan secara
fundamental mempengaruhi harga saham di pasar. Menurut Sudiyatno 2010 faktor ekonomi makro yang paling penting adalah tingkat bunga. Hal ini
dikarenakan ketidakstabilan tingkat bunga dapat mempengaruhi biaya operasi perusahaan secara keseluruhan. Hubungan antara tingkat suku bunga, kinerja
perusahaan, dan return saham digambarkan pada gambar 2.3 berikut.
Gambar 2.3 Hubungan Tingkat Suku Bunga, Kinerja Perusahaan, dan Return
Saham