Metode Pengumpulan Data Analisis Data

5. Cara guru fisika yang mengajar di kelas IPA mempersiapkan karir atau cita-cita siswa IPA kelak. 6. Guru menyadari atau tidak bahwa kelas IPA harus memiliki atau menguasai keterampilan proses sains atau kerja ilmiah. 7. Cara guru mengimplementasikan keterampilan proses sains atau kerja ilmiah kepada siswa dalam proses belajar. 8. Cara guru mengembangkan keterampilan proses sains atau kerja ilmiah kepada siswa IPA melalui Lab. 9. Kondisi dan kelengkapan alat-alat yang tersedia di Lab dan seberapa sering guru mengajak siswa untuk melakukan percobaan atau pratikum di Lab. 10. Cara guru mengembangkan keterampilan proses sains jika alat-alat yang tersedia di Lab kurang lengkap atau kondisi Lab yang kurang kondusif atau jarangnya melakukan praktikum di Lab.

G. Metode Pengumpulan Data

Metode perolehan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen pertanyaan untuk wawancara. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara berupa pertanyaan untuk memperoleh informasi perihal persepsi guru fisika kelas XI mengenai siswa yang telah memilih jurusan IPA. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada narasumber berasal dari pedoman wawancara yang telah dipersiapkan lebih dahulu. Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara dapat berkembang berdasarkan jawaban dari narasumber.

H. Analisis Data

Menurut Paul Suparno 2010: 121-122 analisis data sesudah pengumpulan data adalah membuat transkrip, kategorisasi coding, dan mekanika mengerjakan data. Semua data yang masih belum berwujud bahasa tertulis perlu ditranskrip ke tulisan terlebih dahulu. Dalam penelitian ini data masih dalam wujud rekaman sehingga perlu ditulis dalam bentuk tulisan. Pengambilan data hasil wawancara memerlukan bantuan alat rekam untuk merekam percakapan saat wawancara berlangsung. Alat rekam yang digunakan saat pengambilan data minimal menggunakan dua alat rekam, hal ini dilakukan untuk antisipasi jika salah satu alat rekam kurang baik saat merekam ataupun menghindari kemungkinan kehilangan data dalam rekaman tersebut. Adapun rekaman hasil wawancara ditulis secara keseluruhan untuk mendapatkan data yang asli. Data-data yang sudah ditranskrip, dibaca dengan teliti dan diberi tanda coding. Coding diwujdukan dalam suatu kata yang menunjukan isi dari bagian data tertentu. Data-data yang sama Coding-nya disatukan, sehingga peneliti menjadi tahu pola yang sering muncul. Pola yang sama itu kemudian diberi nama dengan konsep tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian ini. Dalam mekanika mengerjakan data, secara sederhana, peneliti memotong-motong data yang sudah diberi kode. Kemudian data-data yang berkode sama disatukan. Setelah disatukan, diberi nama dengan suatu kategori yang menyatakan isinya. Setelah itu kategori yang dekat disatukan dalam konsep yang sama. Langkah selanjutnya peneliti mengurutkan konsep-konsep yang ditemukan. Langkah terakhir adalah menulis laporan secara lengkap berdasarkan konsep-konsep yang ditemukan. 30

BAB IV DATA, ANALISIS DATA

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2015 tahun ajaran 20142015. Penelitian di empat sekolah tersebut dilaksanakan pada hari dan tanggal yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di empat Sekolah Menengah Atas SMA di Yogyakarta. Agar lebih mudah dalam menganalisis dan membahas, peneliti mengganti nama SMA dan nama guru. Untuk SMA pertama yang diteliti diberi nama Sekolah K, Untuk SMA kedua yang diteliti diberi nama Sekolah L, untuk SMA ketiga yang diteliti diberi nama Sekolah M, dan untuk SMA keempat yang diteliti diberi nama Sekolah N. Sekolah K dan Sekolah L adalah sekolah negeri, sedangkan Sekolah M dan Sekolah N adalah sekolah swasta. Penelitian pada keempat sekolah ini melibatkan 5 orang guru fisika kelas IX. Pertimbangan peneliti untuk meneliti lima guru di 4 sekolah yang berbeda adalah faktor efisiensi waktu, tenaga, dan biaya. Menurut peneliti, apabila hanya meneliti satu guru saja, dirasa data yang diperoleh belum cukup dan kurang bervariasi. Penelitian pada sekolah K melibatkan dua guru perempuan sebut saja Guru A dan Guru B, penelitian pada sekolah L melibatkan seorang guru laki-laki sebut saja Guru C, penelitian pada sekolah M melibatkan seorang guru laki-laki sebut saja guru D, dan penelitian pada sekolah N melibatkan seorang guru laki-laki