kekayaannya sedekat mungkin, dengan bentuk-bentuk data yang terekam. Anggapannya: semuanya punya andil dalam menjelaskan apa yang sedang
dipelajari. Informasi dan pengungkapan detail sangat penting dalam riset kualitatif; bukan hanya kesimpulan atau rangkuman.
Penelitian kualitatif lebih tertarik pada proses daripada hasil akhir. Strategi kualitatif menekankan bagaimana harapan-harapan diterjemahkan
dalam kegiatan-kegiatan, prosedur dan interaksi setiap hari. Peneliti kualitatif cenderung menganalisis data secara induktif.
Tidak mencari databukti untuk membuktikan atau tidak membuktikan hipotesis yang dipunyai sebelumnya; tetapi lebih mengabstraksikan hal-hal
yang khusus. Meaning atau makna merupakan perhatian utama bagi pendekatan kualitatif. Maka peneliti boleh terus bertanya, apa maksud dari
data-data itu Paul Suparno ,2010: 153-154.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitan dilakukuan di beberapa SMA di Yogyakarta. Adapun SMA-SMA tersebut yakni: SMA K, SMA L, SMA M, dan SMA N.
2. Waktu
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2015 Tahun Ajaran 20142015.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah guru fisika kelas XI di 4 sekolah yang berbeda dimana keempat sekolah tersebut semuanya berada di
Yogyakarta. Keempat sekolah tersebut dalam penelitian ini disimbolkan atau diberi inisial. Keempat sekolah ini adalah sekolah K, sekolah L,
sekolah M, dan sekolah N. Guru fisika kelas XI yang menjadi subyek penelitian karena ruang lingkup penelitian ini adalah penjurusan, dimana
guru kelas XI sangat berperan penting pada tingkat ini. Alasan lain yang mendasari adalah peneliti berasal dari jurusan pendidikan fisika.
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, variabelnya adalah persepsi guru fisika kelas XI mengenai siswa yang telah memilih jurusan IPA.
E. Desain Penelitian
1. Kegiatan Penelitian
Penelitian ini diawali dengan mencari sekolah-sekolah yang bisa menerima penelitian di semester genap tahun ajaran 20142015. Dari
kegiatan awal ini diperoleh dua sekolah negeri dan dua sekolah swasta. Setelah pihak sekolah mengizinkan untuk diadakan penelitian maka,
langkah selanjutnya adalah berkoordinasi dengan guru fisika kelas XI untuk memberikan gambaran tentang teknik pengambilan data dan
jadwal pengambilan data. Jadwal pengambilan data ini disepakati oleh guru dengan peneliti dengan catatan tidak mengganggu jadwal
mengajar guru yang bersangkutan. Jadwal pengambilan data ini disesuaikan juga antara satu sekolah dengan sekolah yang lain
sehingga menghindari adanya jadwal yang bertabrakan.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen wawancara. Wawancara yang dilakukan bersifat terstruktur dengan
adanya pedoman wawancara. Dari jawaban hasil wawancara bersama guru fiska kelax IX bisa menghasilkan pertanyaan tambahan untuk
mendapatkan data yang lebih lengkap. Data tentang informasi mengenai persepsi guru fisika kelas IX dari tiap sekolah yang
diperoleh kemudian dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan hasil dan kesimpulan dari penelitian.
F. Instrumen Penelitian
Instrumentasi adalah seluruh proses untuk mengumpulkan data. Termasuk di dalamnya bagaimana memilih atau mendesain instrumen dan
menentukan keadaan agar instrumen itu dapat digunakandipraktekkan. Maka termasuk di dalamnya: di mana data akan dikumpulkan; kapan data
akan dikumpulkan; berapa kali data akan dikumpulkan; instrumen yang mau digunakan, dan siapa yang mengumpulkan data.
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Bentuknya dapat berupa: tes tertulis, angket, wawancara,
dokumentasi, dan observasi Paul Suparno, 2010:56.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa pedoman wawancara. Pedoman wawancara tersebut dibuat sendiri oleh
peneliti. Pedoman wawancara merupakan sebuah alat yang dapat membantu
diperolehnya informasi yang lebih akurat. Wawancara dalam pengambilan dilakukan secara bebas terstruktur. Artinya, peneliti mempunyai pedoman
wawancara namun, dari hasil wawancara dengan narasumber bisa diperoleh pertanyaan baru yang dapat ditanyakan pada narasumber untuk
memperkaya data yang didapatkan. Pada pedoman wawancara berisi beberap pertanyaan terkait dengan persepsi guru fisika kelas XI mengenai
siswa yang telah memilih jurusan IPA. Adapun pedoman wawancara yang digunakan oleh peneliti untuk pengambilan data yaitu sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran seperti apa yang guru berikan kepada siswa
setelah siswa dijuruskan ke IPA. 2.
Proses pembelajaran yang guru berikan kepada siswa apakah sesuai dengan kebutuhan siswa memperhatikan karircita-cita
siswa dan faktor lainnya atau hanya sesuai tuntutan sekolah atau tidak.
3. Pada saat mengajar, guru hanya memperhatikan materi fisika yang
harus dikuasai atau dimiliki siswa saja atau ada hal lain. 4.
Guru memperhatikan atau tidak karier atau cita-cita pekerjaan yang ingin diraih siswa.
5. Cara guru fisika yang mengajar di kelas IPA mempersiapkan karir
atau cita-cita siswa IPA kelak. 6.
Guru menyadari atau tidak bahwa kelas IPA harus memiliki atau menguasai keterampilan proses sains atau kerja ilmiah.
7. Cara guru mengimplementasikan keterampilan proses sains atau
kerja ilmiah kepada siswa dalam proses belajar. 8.
Cara guru mengembangkan keterampilan proses sains atau kerja ilmiah kepada siswa IPA melalui Lab.
9. Kondisi dan kelengkapan alat-alat yang tersedia di Lab dan
seberapa sering guru mengajak siswa untuk melakukan percobaan atau pratikum di Lab.
10. Cara guru mengembangkan keterampilan proses sains jika alat-alat
yang tersedia di Lab kurang lengkap atau kondisi Lab yang kurang kondusif atau jarangnya melakukan praktikum di Lab.
G. Metode Pengumpulan Data