Ciri-ciri Hiperaktivitas Kriteria Hiperaktivitas Karakteristik Siswa dengan Hiperaktivitas

menjadi terhalang dan mengalami disfungsi pelaksana yang mengarah pada kurangnya pengaturan diri, lemahnya kemampuan untuk mengatur perilaku untuk tujuan sekarang dan masa depan, serta sulit beradaptasi secara sosial dan perilaku dengan tuntutan lingkungan. Dari pendapat ketiga ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hiperaktivitas adalah salah satu bentuk gangguan pemusatan perhatian dimana siswa sulit untuk berkonsentrasi dan tidak bisa diam.

B. Ciri-ciri Hiperaktivitas

Siswa dengan hiperaktivitas sering menunjukkan ciri-ciri yang berbeda. Namun umumnya, gangguan perilaku dan perhatian berikut sering ditemukan di kelas seperti tidak bisa fokus pada detail, perhatian mudah teralihkan, banyak bicara, sering mengganggu anak-anak lain, terlihat bingung dan pelupa serta menunjukkan kesulitan menjaga perhatian dalam mengerjakan tugas dan gagal menyelesaikannya Thompson, 2010:

C. Kriteria Hiperaktivitas

Ada tiga kriteria diagnosis hiperaktivitas yaitu tidak perhatian, impulsif, dan hiperaktivitas yang terlihat berlebihan dibandingkan anak- anak lain yang sebaya. a. Tidak perhatian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Saat menghadapi siswa yang menunjukkan gejala hiperaktivitas, sangat jelas terlihat bahwa siswa tersebut umumnya memiliki kesulitan berkonsentrasi pada tugas-tugas sekolah dan cenderung berpindah dari satu tugas ke tugas lainnya serta cepat kehilangan motivasi jika merasa tugas tersebut membosankan. b. Impulsif Berdasarkan diagnosis, siswa dengan hiperaktivitas ser ing dianggap „nakal‟ karena mereka bertingkah tanpa membayangkan atau memikirkan akibatnya Wender, 2000. c. Hiperaktivitas Siswa dengan hiperaktivitas sering menunjukkan tanda- tanda hiperaktivitas, termasuk tingkah laku seperti mengetuk- ngetuk tangan atau kaki, bicara berlebihan, dan sulit duduk diam lebih dari beberapa menit.

D. Karakteristik Siswa dengan Hiperaktivitas

Tim pustaka familia 2010: 11 mengungkapkan bahwa karakteristik siswa dengan hiperaktivitas yaitu memiliki perilaku impulsif, tidak memperhatikan keadaan di lingkungannya dan memiliki minat terhadap segala hal namun tidak terarah. Menurut psikiater anak Dwidjo Saputro, siswa dengan hiperaktivitas memiliki karakteristik utama yaitu tidak mampu memusatkan perhatian, adanya hiperaktivitas- impulsivitas yang menetap selama enam bulan dan timbul sebelum usia tujuh tahun Nadesul, 2011: 129. Oleh karena itu, apabila siswa menunjukkan perilaku-perilaku seperti yang tercantum dalam lembar observasi DSM-IV-TR selama enam bulan maka siswa tersebut baru dapat didiagnosis mengalami hiperaktivitas. Adapun karakteristik yang terdapat pada lembar observasi DSM- IV-TR meliputi tipe inatensi dan tipe hiperaktif dan impulsif. Tipe inatensi ditandai dengan sulit memberikan detail pada tugas dan cenderung ceroboh, sulit berkonsentrasi, tampak tidak mendengarkan, gagal dalam menyelesaikan tugas, sulit mengikuti instruksi, sering lupa, perhatian mudah teralih, sering kehilangan, dan menghindari aktivitas berpikir. Tipe hiperaktif dan impulsif ditandai dengan sering gelisah dan meninggalkan tempat duduk, melakukan aktivitas motorik secara berlebihan, berbicara berlebihan, sulit menunggu giliran, sering menyela pembicaraan, menjawab tanpa berpikir, dan berlari atau memanjat berlebihan. Diagnosis baru dapat ditegakkan apabila memenuhi enam gejala dalam lembar observasi yang dilakukan pada enam bulan atau setidaknya tiga bulan pengamatan. Setelah mengamati dan membandingkan assesment yang dilakukan pada Gema maka perilaku yang ditunjukkan oleh Gema memiliki kesesuaian sebanyak 15 karakteristik dari 18 karakteristik pada lembar observasi dari DSM-IV-TR. Perilaku yang ditunjukkan oleh Gema meliputi sulit berkonsentrasi, perhatian mudah teralihkan, sering gelisah, banyak bicara, bergerak berlebihan, sulit menunggu giliran, sering menyela pembicaraan, menjawab tanpa berpikir, tidak teratur dalam mengerjakan tugas, ceroboh, cenderung tidak mengikuti instruksi, sering meninggalkan tempat duduk dan tidak dapat duduk tenang. Meskipun dilihat dari hasil observasi dan assesment Gema menunjukkan hiperaktivitas, namun orang tua Gema melihat Gema sebagai anak yang aktif dan kreatif. Mereka menerima keadaan Gema namun mereka tidak ingin melabeli anaknya dengan label tertentu dalam hal ini hiperaktivitas. Bagi orang tua Gema yang merupakan seniman, mereka percaya bahwa setiap anak itu unik dan memiliki jalannya masing-masing sehingga tidak dapat disamakan satu dengan yang lainnya. Dengan demikian, mereka memberikan kebebasan kepada Gema untuk mengeksplorasi minat dan bakat yang dimilikinya. Mereka percaya bahwa belajar dapat dilakukan dimana saja dan dengan siapa saja. Bagi mereka proses belajar jauh lebih penting dibandingkan dengan hasilnya sehingga karakter apa yang terbentuk dalam proses belajar itulah yang menurut mereka dapat menjadikan Gema menjadi seseorang. Keterbukaan, penerimaan dan dukungan mereka yang telah membuat Gema mampu menerima dirinya dan mengotimalkan potensi yang ada pada dirinya sehingga ia termotivasi untuk berprestasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2.1.1.3 Belajar

A. Pengertian Belajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI PROFESIONALITAS GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Profesionalitas Guru Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Ajara

0 2 15

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI PROFESIONALITAS GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Profesionalitas Guru Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015.

0 4 13

Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Guru dengan Motivasi Belajar Siswa.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI SISWA JURUSAN AKU

0 0 18

PERSEPSI SISWA MENGENAI KEPRIBADIAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PERSEPSI SISWA MENGENAI KEPRIBADIAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010/

0 1 16

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas Xi Ips Sma Muhammadiyah 1 Sura

0 0 17

Hubungan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar.

0 1 145

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP FISIKA, DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA

0 0 71

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 186

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 118