21
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori-Teori yang Mendukung
2.1.1.1 Persepsi
A. Pengertian Persepsi
Sunaryo 2004: 93 menyatakan bahwa persepsi adalah proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses pengindraan. Pendapat
Sunaryo tersebut juga diperkuat oleh pendapat Walgito 2010 yang mengungkapkan bahwa persepsi merupakan proses diterimanya stimulus
oleh individu melalui alat indera. Kedua pendapat tersebut juga didukung oleh pernyataan dari Waidi 2006: 118 yang menyatakan bahwa persepsi
adalah hasil kerja otak dalam memahami atau menilai suatu hal yang terjadi di sekitarnya.
Bono 2007: 157 mengungkapkan bahwa persepsi adalah cara memandang baik perasaan maupun reaksi yang ditentukan dari sudut
pandang. Hardjana 2007: 40 mengatakan bahwa persepsi adalah pandangan orang tentang kenyataan.. Setelah mengetahui pendapat dari
kelima ahli tersebut tentang persepsi, dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi adalah pandangan seseorang tentang hal atau sesuatu yang telah
diamati. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Macam-Macam Persepsi
Sunaryo 2004: 94 mengungkapkan bahwa ada dua macam persepsi yaitu external perception dan self-perception. External perception adalah
persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang datang dari luar diri individu. Self-perception adalah persepsi yang terjadi karena adanya
rangsang yang datang dari dalam diri individu.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Robbin mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi adanya perbedaan persepsi, yaitu perilaku persepsi, objek yang
dipersepsikan dan konteks dari situasi dimana persepsi itu diberlakukan
Danardjati, 2013.
2.1.1.2 Hiperaktivitas
A. Pengertian Hiperaktivitas
Hiperaktif juga biasa disebut dengan hiperkinetik. Hiperkenitik adalah gangguan pada anak yang timbul pada masa perkembangan dini
sebelum berusia 7 tahun dengan ciri utama tidak mampu memusatkan perhatian, hiperaktif, dan implusif Zaviera, 2014: 11. Hermawan dalam
Zaviera, 2014:14 ditinjau secara psikologis, hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal yang disebabkan disfungsi neurologis
dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian. Hiperaktivitas juga dikenal dengan ADHD. Menurut Barkley
dalam Wood, 2007:78 ADHD adalah sebuah gangguan di mana respons PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjadi terhalang dan mengalami disfungsi pelaksana yang mengarah pada kurangnya pengaturan diri, lemahnya kemampuan untuk mengatur
perilaku untuk tujuan sekarang dan masa depan, serta sulit beradaptasi secara sosial dan perilaku dengan tuntutan lingkungan. Dari pendapat
ketiga ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hiperaktivitas adalah salah satu bentuk gangguan pemusatan perhatian dimana siswa sulit untuk
berkonsentrasi dan tidak bisa diam.
B. Ciri-ciri Hiperaktivitas