Karakteristik Resiko yang Dapat Dialihkan Melalui Asuransi

D. Karakteristik Resiko yang Dapat Dialihkan Melalui Asuransi

Agar resiko dapat diasuransikan, maka perlu memenuhi beberapa kriteria tertentu. Dengan kata lain, resiko harus memiliki karakteristik berikut ini, agar dapat diasuransikan. Karakteristik resiko yang dapat dilekatkan asuransi di antaranya: 34 1. Resiko yang mungkin terjadi mengakibatkan kerugian yang dapat diukur dengan uang. 2. Resiko yang mungkin terjadi memiliki persamaan dengan sejumlah besar resiko yang sama dengan resiko yang diasuransikan homogeanus exposure, sehingga perusahaan asuransi dapat mengunakan statistik kerugian yang telah tersedia. 3. Resiko yang mungkin terjadi merupakan resiko murni sehingga usaha untuk mencari keuntungan dari adanya kerugian dapat dicegah. 4. Resiko yang mungkin terjadi dapat mengakibatkan kerugian secara tiba- tiba yang tidak dapat diduga sebelumnya oleh pihak tertanggung. Berdasarkan klasifikasi objek asuransi, terdapat sekurang-kurangnya 3 tiga objek resiko yang dapat dilekatkan asuransi, antara lain yaitu: 35 1. Resiko Perorangan atau Pribadi Personal Risk Dalam arti resiko yang memiliki gubungan dengan kematian jiwa atau ketidakmampuan dari seseorang kesehatan, seperti waktu matinya seseorang atau cacatnya tubuh akibat kecelakaan. 34 Neo Yessi Pandansari, op.cit, hlm 39. 35 Sri Rejeki Hartono, op.cit, hlm 50. Universitas Sumatera Utara 2. Resiko Harta Kekayaan Property Risk Dalam arti resiko yang terjadi akibat suatu peristiwa secara tiba-tiba tanpa diduga sebelumnya, seperti terbakarnya pabrik atau perusahaan milik seseorang. 3. Resiko Tanggung Jawab Liability Risk Dalam arti resiko yang memiliki hubungan dengan kerugian yang menimpa pihak ketiga akibat perbuatan seseorang, seperti perusahaan asuransi yang mengganti biaya perbaikan atas kerusakan mobil dari pihak kliennya. Selain itu, menurut KUHD ada beberapa resiko-resiko pokok yang dikecualikan atau mendapat pembatasan dalam asuransi, yaitu: 36 1. Kerusakan atau kerugian yang timbul dari suatu cacat, kebusukan sendiri, atau yang langsung ditimbulkan dari sifat dan macam barang yang diasuransikan kecuali para pihak telah bersepakat untuk mengasuransikannya Pasal 249 KUHD. 2. Kerugian atau kehilangan yang telah diketahui baik oleh tertanggung maupun pihak yang memberikan perintah penutupan asuransi baik atas pemberian kuasa maupun di luar pengetahuan pihak yang berkepentingan yang terjadi sebelum penutupan asuransi dilakukan Pasal 269 KUHD. 3. Penanggung tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan yang disebabkan kesalahan tertanggung sendiri Pasal 276 KUHD. Namun, 36 Junaedy Ganie, op.cit, hlm 119. Universitas Sumatera Utara Pasal 267 KUHD tersebut bukan merupakan ketentuan hukum yang memaksa. Dewasa ini jenis-jenis asuransi tertentu seperti asuransi yang menanggung resiko profesi justru menjamin kerugian atau tuntutan yang timbul sebagai akibat dari kesalahan sendiri sepanjang kesalahan tersebut tidak disengaja dan bukan merupakan tindakan kriminal.

E. Bentuk Perjanjian Pengalihan Resiko Melalui Asuransi