Populasi dan Sampel Teknik Pengumpulan Data

5. menentukan nilai variabel Y, 6. menentukan jumlah nilai variabel X ∑ , 7. menentukan jumlah nilai variabel Y ∑ , 8. menentukan rata-rata variabel X = ̅, 9. menentukan rata-rata variabel Y = ̅, 10. menentukan x kecil dengan cara x = ̅ , 11. menentukan y kecil dengan cara y = ̅ , 12. menghitung korelasi dengan rumus, ∑ √∑ 13. membuat hipotesis kesimpulan, 14. membandingkan t hitung dan t tabel, dengan rumus t hitung adalah, √ √ 15. melihat t tabel pada tabel drajat kebebasangan, dengan rumus n-2, tabel drajat kebebasan terlampir, 16. membuat kesimpulan, 17. membuat laporan.

1. Variabel Penelitian

Arief Furchan mengatakan bahwa “dalam bentuknya yang paling sederhana suatu eksperimen mempunyai tiga ciri, pertama suatu variabel bebas dimanipulasi, kedua, semua variabel lainnya, kecuali variabel bebas dipertahankan tetap, dan terakhir pengaruh manipulasi variabel bebas terhadap variabel terikat diamati. ” 53 Jadi, dalam eksperimen, ada dua variabel yang perlu sekali diperhatikan, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dimanipulasikan atau diubah ubah oleh peneliti, sedang variabel terikat, yaitu variabel dimana akibat perubahan itu diamati, tidak dimanipulasi oleh peneliti. Dinamakan variabel terikat karena variabel ini tergantung atau terikat, dan berubah-ubah sesuai dengan nilai variabel 53 Arief Furchan, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Malang: Usaha Nasional Surabaya Indonesia 1982, h. 320. bebas. Berdasarkan rancangan penelitian, menulis menetapkan variabel penelitian. Pertama, variabel bebas dalam penelitian ini adalah cerita rakyat, kemudian variabel terikat dari penelitian ini adalah pendidikan multikultural. Adapun perumusan variabel penelitian ini adalah seperti berikut, variabel X: hasil pretes siswa atau data awal siswa terhadap pemahaman pendidikan multikultural sebelum mendapat media cerita rakyat. Variabel Y: hasil postes siswa yang telah mendapati media cerita rakyat atau mendengarkan dongeng di kelas XI IIS 3 SMA Negeri 7 Kota Tangerang. Berdasarkan variabel di atas, maka dapat diketahui hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara cerita rakyat dengan pendidikan multikultural di kelas XI IIS 3 SMA Negeri 7 Kota Tangerang.

G. Hipotesis Statistik

Penulis menggunakan rumus t tes, dengan mengikuti asumsi: 1. Jika T0T Tabel: maka H1 hipotesis diterima dan H0 ditolak, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara hasil pretas siswa atau data awal siswa terhadap pemahaman pendidikan multikultural sebelum mendapat media cerita rakyat, dengan hasil postes siswa yang telah mendapati media cerita rakyat atau mendengarkan dongeng di kelas XI IIS 3 SMA Negeri 7 Kota Tangerang. 2. Jika T0T Tabel: maka H1 hipotesis ditolak dan H0 diterima, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hasil pretas siswa atau data awal siswa terhadap pemahaman pendidikan multikultural sebelum mendapat media cerita rakyat, dengan hasil postes siswa yang telah mendapati media cerita rakyat atau mendengarkan dongeng di kelas XI IIS 3 SMA Negeri 7 Kota Tangerang.

1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah berupa kuesioner yang memuat beberapa soal yang berisi indikator tercapai atau tidaknya pendidikan multikultural di SMA kelas XI IPS SMA Negeri 7 Kota Tangerang.