Hipotesis Penelitian KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

multikultural. Sedangkan jika nilai koefisien antara kedua variabel tersebut di bawah 0,6 hingga 0,0, dapat diketahui hubungan antara cerita rakyat dengan pendidikan multikultural tidak linear atau menyebar. Maka dapat diambil keputusan tidak terdapat hubungan antara cerita rakyat dengan pendidikan multikultural. Metoda statistika yang akan digunakan untuk menguji hipotesis adalah korelasi product moment yang tergolong dalam statistika parametrik. 51 Oleh karena itu peneliti melakukan empat langkah pengujian. Pertama pengujian normalitas kedua sampel. Kedua pengujian linearitas. Ketiga perhitungan koefisien korelasi. Keempat pengujian hipotesis korelasi dan penarikan kesimpulan.

3. Desain Kelompok Tunggal dengan Pretes dan Postes

Desain ini biasanya digunakan dalam penelitian yang pelaksanaannya dilakukan dengan memilih secara random satu kelompok. Adapun terhadap kelompok itu diberikan tes awal sebelum diberikannya perlakuan atau pretes O1, kemudian kelompok itu diberi perlakuan X, dan pasca pemberian perlakuan dilakukan postes O2 52 . Bagan desain yang ini adalah: O1 X O2 Langkah-langkah dalam menggunakan desain ini adalah: a. Memilih secara random sekelompok subjek untuk dijadikan sampel b. Mengadakan pretes O1. c. Memberikan perlakuan X. d. Mengadakan postes O2 setelah pemberian perlakuan e. Menganalisis data dengan menggunakan metode statistika yang sesuai f. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis data. 51 Budi Susetyo, Statistika untuk Analisis Data Penelitian, Bandung: Refika Aditama,2010, h. 172. 52 Mohammad Ali, loc. cit. Hal yang penting dalam metode eksperimen adalah masalah kevalidan atau keshahihan. Metode eksperimen sifatnya berbeda dari berbagai jenis riset lain, seperti survey. Riset yang digunakan melalui survey dan sejenisnya itu bersifat menggambarkan keadaan, sedangkan melalui eksperimen bersifat eksploratif. Artinya dalam riset seperti survey pelaku riset mencari penjelasan tentang suatu fenomena, sedangkan dalam eksperimen pelaku riset berupaya menemukan suatu gajala yang kemunculannya dikreasi oleh pelaku riset sendiri.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 7 Kota Tangerang dengan kelas XI IIS Ilmu Ilmu Sosial.Kelas sampel adalah kelas yang mewakili populasi. Kelas sampel dari penelitian ini adalah kelas XI IIS 3.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data didapat dengan beberapa tahap. Tahap pertama adalah mencari cerita rakyat yang mengandung nilai pendidikan multikultural. Cerita rakyat tersebut adalah cerita rakyat dari daerah Riau yang berjudul Burung Puyuh dan Burung Tempua. Setelah itu peneliti mencari data berupa teori-teori para ahli menyangkut teori cerita rakyat, tradisi lisan, dan teori pendidikan multikultural. Peneliti juga menyusun bentuk dan desain rancangan penelitian dilapangan yakni berupa desain eksperimen. Setelah itu peneliti merancang rencana penelitian, dan membuat materi pendidikan multikultural. Peneliti menyusun soal instrument kuesioner pretes dan postes, dan melakukan uji validasi terhadap instrument kuesioner tersebut. Setelah itu peneliti mengunpulkan data sekolah meliputi data profil sekolah dan visi misi sekolah. Setelah itu peneliti menentukan satu kelas secara acak. Lalu sesudah menemukan satu kelas, peneliti melakukan penelitian di lapangan. Adapun langkah-langkah peneliti melakukan penelitian di lapangan adalah pertama, peneliti mengabsen data hadir siswa. Kedua menanyakan latar belakang budaya siswa. Ketiga, peneliti