Hal yang penting dalam metode eksperimen adalah masalah kevalidan atau keshahihan. Metode eksperimen sifatnya berbeda dari berbagai jenis riset lain,
seperti survey. Riset yang digunakan melalui survey dan sejenisnya itu bersifat menggambarkan keadaan, sedangkan melalui eksperimen bersifat eksploratif.
Artinya dalam riset seperti survey pelaku riset mencari penjelasan tentang suatu fenomena, sedangkan dalam eksperimen pelaku riset berupaya menemukan suatu
gajala yang kemunculannya dikreasi oleh pelaku riset sendiri.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa SMA Negeri 7 Kota Tangerang dengan kelas XI IIS Ilmu Ilmu Sosial.Kelas sampel adalah kelas yang mewakili populasi. Kelas sampel dari
penelitian ini adalah kelas XI IIS 3.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data didapat dengan beberapa tahap. Tahap pertama adalah mencari cerita rakyat yang mengandung nilai
pendidikan multikultural. Cerita rakyat tersebut adalah cerita rakyat dari daerah Riau yang berjudul Burung Puyuh dan Burung Tempua. Setelah itu peneliti
mencari data berupa teori-teori para ahli menyangkut teori cerita rakyat, tradisi lisan, dan teori pendidikan multikultural. Peneliti juga menyusun bentuk dan
desain rancangan penelitian dilapangan yakni berupa desain eksperimen. Setelah itu peneliti merancang rencana penelitian, dan membuat materi pendidikan
multikultural. Peneliti menyusun soal instrument kuesioner pretes dan postes, dan melakukan uji validasi terhadap instrument kuesioner tersebut. Setelah itu peneliti
mengunpulkan data sekolah meliputi data profil sekolah dan visi misi sekolah. Setelah itu peneliti menentukan satu kelas secara acak. Lalu sesudah menemukan
satu kelas, peneliti melakukan penelitian di lapangan. Adapun langkah-langkah peneliti melakukan penelitian di lapangan adalah pertama, peneliti mengabsen
data hadir siswa. Kedua menanyakan latar belakang budaya siswa. Ketiga, peneliti
mengambil data pretes berupa angket awal yang dibagikan kepada kelas yang dipilih. Setelah itu peneliti memberikan sebuah dongeng berupa cerita rakyat
Burung Puyuh dan Burung Tempua. Keempat, peneliti memberikan sedikit interpretasi dan pemahaman tentang pendidikan multikultural kepada siswa.
Melakukan tanya jawab, Kemudian terakhir peneliti mengambil data postes siswa, dan menyuruh siswa untuk menjawab kuesioner dengan sejujur-jujurnya. Proses
tahap selanjutnya adalah pengolahan data, pengujian hasil data tahap uji statistika, penganalisaan data, pemutusan uji hipotesis, pembuatan kesimpulan
dan pengevaluasi.
E. Kontrol terhadap Validitas Internal
1. Sejarah History
Peristiwa yang terjadi pada waktu yang lalu yang kadang-kadang dapat berpengaruh terhadap variabel keluaran variabel terikat. Oleh karena itu
terjadinya perubahan variabel terikat, kemungkinan bukan sepenuhnya disebabkan karena perlakuan atau eksperimen, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor sejarah atau
pengalaman subjek penelitian terhadap masalah yang dicobakan, atau masalah- masalah lain yang berhubungan dengan eksperimen tersebut.
2. Kematangan Maturitas
Manusia, binatang, atau benda-benda lainnya sebagai subjek penelitian selalu mengalami perubahan. Pada manusia perubahan berkaitan dengan proses
kematangan atau maturitas, baik secara biologis maupun psikologis. Dengan bertambahnya kematangan pada subjek ini akan berpengaruh terhadap variabel
terikat. Dengan demikian, maka perubahan yang terjadi pada variabel terikat bukan saja karena adanya eksperimen, tetapi juga disebabkan karena proses
kematangan pada subjek yang mendapatkan perlakuan atau eksperimen.
3. Seleksi Selection
Dalam memilih anggota kelompok eksperimen dan kelompok kontrol bisa terjadi perbedaan ciri-ciri atau sifat-sifat anggota kelompok satu dengan kelompok
yang lainnya. Misalnya anggota-anggota kelompok eksperimen lebih tinggi pendidikannya dibandingkan dengan anggota-anggota kelompok kontrol,
sehingga sebelum diadakan perlakuan sudah terjadi pengaruh yang berbeda terhadap kedua kelompok tersebut. Setelah adanya perlakuan pada kelompok
eksperimen, maka besarnya perubahan variabel terikat yang terjadi mendapat gangguan dari variabel pendidikan tersebut. Dengan kata lain, perubahan yang
terjadi pada variabel terikat bukan saja karena pengaruh perlakuan, tetapi juga karena pengaruh pendidikan.
4. Prosedur Tes Testing
Pengalaman pada pretes dapat mempengaruhi hasil postes, karena kemungkinan para subjek penelitian dapat mengingat kembali jawaban-jawaban
yang salah pada waktu pretes, dan kemudian pada waktu postes subjek tersebut dapat memperbaiki jawabannya. Oleh sebab itu, perubahan variabel terikat
tersebut bukan karena hasil eksperimen saja, tetapi juga karena pengaruh dari pretes.
5 . Instrumen Instrumentation
Alat ukur atau alat pengumpul data instrumen pada pretes biasanya digunakan lagi pada postes. Hal ini sudah tentu akan berpengaruh terhadap hasil
postes tersebut. Dengan perkataan lain, perubahan yang terjadi pada variabel terikat, bukan disebabkan oleh perlakuan atau eksperimen saja, tetapi juga karena
pengaruh instrumen.
6. Mortalitas Mortality
Pada proses dilakukan eksperimen, atau pada waktu antara pretes dan postes
sering terjadi subjek yang ”dropout” baik karena pindah, sakit ataupun meninggal dunia. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap hasil eksperimen.
7. Regresi ke Arah Nilai Rata-rata Regressien Toward The Mean
Ancaman ini terjadi karena adanya nilai-nilai ekstrem tinggi maupun ekstrem rendah dari hasil pretes pengukuran pertama, cenderung untuk tidak
ekstrem lagi pada pengukuran kedua postes, namun biasanya melewati nilai rata- rata. Perubahan yang terjadi pada variabel terikat tersebut adalah bukan perubahan
yang sebenarnya, tetapi merupakan perubahan semu. Oleh sebab itu, regresi ke arah nilai rata-rata ini juga disebut regresi semu regression artifact.
F. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan rumus statistika dalam mencari hubungan disntara kedua variabel yaitu Uji teknik Pearson, Product
Moment, sehingga kesimpulan yang didapat dapat dikatakan validitasvalid. Adapun rumus menggunakan Uji Korelasi Pearson Product Moment adalah
sebagai berikut:
Korelasi Product Moment Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari
hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih
adalah sama. Terdapat tiga syarat jika menghitung menggunakan korelasi product moment, pertama data harus berbentuk interval atau ratio, kedua data harus
berdistribusi probabilitas normal, ketiga data harus melalui tahap uji linearitas. Adapun rumus korelasi product momen adalah sebagai berikut:
∑ √∑
keterangan, r
xy
= korelasi antara variabel x dan variabel y x =
̅ y =
̅
∑ ∑ ∑ √ ∑
∑ ∑
∑
Untuk menemukan bagaimana hubungan antara hasil pretes dan postes siswa berisi pendidikan multikultural yang menggunakan media cerita rakyat,
peneliti mengikuti langkah langkah sebagai berikut: 1.
menentukan variabel, 2.
membuat tabel, 3.
membuat grafik distribusi pencaran, 4.
mentukan nilai variabel X,
5. menentukan nilai variabel Y,
6. menentukan jumlah nilai variabel X ∑ ,
7. menentukan jumlah nilai variabel Y ∑ ,
8. menentukan rata-rata variabel X = ̅,
9. menentukan rata-rata variabel Y = ̅,
10. menentukan x kecil dengan cara x = ̅ ,
11. menentukan y kecil dengan cara y = ̅ ,
12. menghitung korelasi dengan rumus,
∑ √∑
13. membuat hipotesis kesimpulan,
14. membandingkan t hitung dan t tabel, dengan rumus t hitung adalah,
√ √
15. melihat t tabel pada tabel drajat kebebasangan, dengan rumus n-2, tabel
drajat kebebasan terlampir, 16.
membuat kesimpulan, 17.
membuat laporan.
1. Variabel Penelitian
Arief Furchan
mengatakan bahwa “dalam bentuknya yang paling sederhana suatu eksperimen mempunyai tiga ciri, pertama suatu variabel bebas dimanipulasi,
kedua, semua variabel lainnya, kecuali variabel bebas dipertahankan tetap, dan terakhir pengaruh manipulasi variabel bebas terhadap variabel terikat diamati.
”
53
Jadi, dalam eksperimen, ada dua variabel yang perlu sekali diperhatikan, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dimanipulasikan atau diubah
ubah oleh peneliti, sedang variabel terikat, yaitu variabel dimana akibat perubahan itu diamati, tidak dimanipulasi oleh peneliti. Dinamakan variabel terikat karena
variabel ini tergantung atau terikat, dan berubah-ubah sesuai dengan nilai variabel
53
Arief Furchan, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Malang: Usaha Nasional Surabaya Indonesia 1982, h. 320.