G. 5. Uji Reabilitas Instrumen Soal Postes

3. Deskripsi Penelitian di Lapangan 3.a.Tahap observasi Pada tahapan ini peneliti melakukan beberapa hal. Pertama, mencari sekolah yang memenuhi kriteria untuk dijadikan penelitian. Kriteria sekolah yang tepat untuk dijadikan objek penelitian adalah sekolah yang di dalamnya sudah melaksanakan sistem kulikulum 2013 yang sudah diajarkan kepada siswanya. Salah satu sekolah yang ditemukan di daerah Kota Tangerang adalah SMA Negeri 7 Kota Tangerang, yang beralamat di jalan Perintis Kemerdekaan I no. 2, Babakan, Kota Tangerang, Banten, tepatnya di daerah kompleks pendidikan Cikokol, Kota Tangerang, Banten. 14 N 85 88 3 15 O 77 80 3 16 P 83 85 2 17 Q 83 88 5 18 R 77 77 19 S 82 87 5 20 T 73 72 -1 21 U 92 92 22 V 98 98 23 W 88 91 3 24 X 88 91 3 25 Y 95 97 2 26 Z 86 100 14 27 Aa 96 96 28 Bb 78 71 -7 29 Cc 96 96 30 Dd 88 96 8 31 Ee 91 92 1 Kedua, menyangkut hal perizinan dan observasi, peneliti mengirim surat izin penelitian kepada SMA Negeri 7 Kota Tangerang, dan meminta izin kepada kepala sekolah untuk melakukan observasi dan melakukan penelitian di lapangan. Setelah meminta izin, Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Kota Tangerang mengizinkan dan meminta Wakasek Bidang Kurikulum untuk mengatur jadwal dan waktu yang tepat untuk penelitian kelas. Di saat itu pula peneliti melakukan observasi. Pada hari Senin, 4 Agustus 2014 pukul 08.00 WIB. Pada saat itu peneliti mengumpulkan data sekolah, menyangkut visi misi sekolah, jumlah kelas, jumlah guru dan jumlah siswa, serta profil dan sejarah singkat SMA Negeri 7 Kota Tangerang. Wakasek bidang kurikulum menyetujui dan menetapkan kelas mana yang akan dijadikan kelas penelitian, dan peneliti pun meminta izin kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, Ibu Laela Kodariyah, S.Pd. untuk penelitian di kelas XI IIS, karena beliau mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI IIS.

3. b. Tahap Persiapan dan Perencanaan

Setelah peneliti melakukan observasi, pengenalan, dan pengumpulan data awal sekolah. Langkah selanjutnya adalah menyusun beberapa perencanaan penelitian, perencanaan penelitian lapangan disekolah berupa, menyusun langkah- langkah penelitian di kelas, mempersiapkan materi pendidikan multikultural, mempersiapkan cerita rakyat Burung Puyuh dan Burung Tempua yang akan didongengkan di dalam kelas, menyusun instrumen Pretest dan Instrumen Postes, dan mengujinya dengan menggunakan tes validitas instrumen. Pada tahap persiapan ini peneliti melakukan konsultasi kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia. dan peneliti memberikan proposal penelitian, sebagai rujukan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. bahwa penelitian ini adalah penelitian menyangkut pendidikan multikultural, pendidikan multikultural ini ada dalam silabus Bahasa Indonesia kelas XI kurikulum 2013. Peneliti menyosialisasikan langkah-langkah penelitian kelas kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.

3. c. Tahap Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Palaksanaan penelitian dilakukan pada Kamis, 7 Agustus 2014. Pada pukul 13.00 – 14.30 WIB dilakukan penelitian di kelas XI IIS 3. Peneliti mengenalkan diri di depan kelas. Peneliti menyebar angket pretes, lalu peneliti mengimbau siswa untuk mengisi angket dengan jujur-sejujur jujurnya. Ketika peneliti masuk kelas. Terdapat 10 orang yang masih berada di kantin, belum masuk kelas. Lalu peneliti menyuruh siswa untuk memanggil temannya. 10 menit kemudian 10 orang tersebut datang. Peneliti langsung memberikan angket pretes kepada ke 10 siswa tersebut. Beberapa saat kemudian siswa mengumpulkan pretes. Berdasarkan pengumpulan data, terdapat 31 jumlah siswa dari 35 siswa yang mengumpulkan data kuesioner. 4 orang siswa tidak hadir di dalam kelas. Setelah peneliti melakukan pretes, peneliti menginformasikan tujuan kegiatan kepada siswa. Setelah sisiwa sudah jelas, apa maksud dari kegiatan hari ini, maka langkah selanjutnya adalah menceritakan dongeng cerita rakyat berupa Burung Puyuh dan Burung Tempua kepada siswa kelas XI IIS 3. Pada saat peneliti bercerita, siswa terlihat begitu antusias, kemudian setelah itu peneliti sedikit menginterpretasikan dan menjelaskan kepada siswa apa maksud dari isi cerita rakyat tersebut, dan apa gunanya bagi kehidupan sehari-hari. Setelah itu peneliti menyebarkan angket postes, dan siswa secara seksama mengerjakan postes dengan serius. Siswa kelas XI IIS 3 terlihat heterogen. Terdiri dari beberapa suku yang berbeda, seperti suku Aceh, suku Sunda, Betawi, Jawa, Lampung, Kalimantan dan suku Tangerang. Namun siswa kelas XI IIS 3 terlihat suka bercanda, santai, dan kurang tertib dalam memakai seragam sekolah. Siswa kelas XI IIS 3 memakai pakaian yang ketat, pakaian yang kurang rapi dan terdapat beberapa siswa perempuan yang kurang respek terhadap penyampaian materi dan cerita rakyat. Setelah selesai mengumpulkan data, peneliti melakukan langkah selanjutnya yakni masuk ke dalam proses statistika, yakni menghitung bagaimana koefisien korelasi antara bentuk pretes dan postes yang sudah melalui tahap perlakuan media cerita rakyat.