hukuman serta indoktrinasi. Sedangkan pada tahapan perilaku berkesadaran, metoda yang digunakan adalah penanaman nilai melalui
dialog yang bertujuan meyakinkan, pembimbingan bukan instruksi dan pelibatan bukan pemaksaan. Dan pada tahapan kontrol internal atas
karakter maka metoda yang diterapkan adalah perumusan visi dan misi hidup pribadi, serta penguatan akan tanggungjawab langsung kepada
Allah. Tahapan diatas lebih didasarkan pada sifat daripada umur. Karakter terbentuk setelah mengikuti proses sebagai berikut :
1 Adanya nilai yang diserap seseorang dari berbagai
sumber, mungkin agama, ideology, pendidikan, temuan sendiri atau lainnya.
2 Nilai membentuk pola fikir seseorang yang secara
keseluruhan keluar dalam bentuk rumusan visinya. 3
Visi turun ke wilayah hati membentuk suasana jiwa yang secara keseluruhan membentuk mentalitas.
4 Mentalitas mengalir memasuki wilayah fisik dan
melahirkan tindakan yang secara keseluruhan disebut sikap.
5 Sikap-sikap yang dominan dalam diri seseorang yang
secara keseluruhan mencitrai dirinya adalah apa yang disebut sebagai kepribadian atau karakter.
64
4. Pendidikan Karakter Bangsa
Sejarah telah membuktikan bahwa bangsa Indonesia memiliki karakterbudi pekerti yang kuat. Karakterbudi pekerti kuat dan unggul
itu diwariskan oleh pendiri-pendiri seperti Bung Karno, Bung Hatta, Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantoro, Budi Utomo, K.H Ahmad
Dahlan, dll. Karakterbudi pekerti kuat dan unggul dari pendiri bangsa
64
Ikhsan, Pembentukan Karakter, http:www.academia.edu10103940, 25 September 2015
ini tampaknya terabaikan, terlunturkan karena arus globalisasi yang kuat.
65
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berkarakter, dimana pengertian karakter disini adalah ciri khas yang hanya dimilik oleh
bangsa indonesia. Di Indonesia, pendidikan karakter bangsa sebenarnya telah berlangsung lama, jauh sebelum Indonesia merdeka. Ki Hajar
Dewantara sebagai Pahlawan Pendidikan Nasional memiliki pandangan tentang pendidikan karakter sebagai asas Taman Siswa 1922, dengan
tujuh prinsip sebagai berikut:
a. Hak seseorang untuk mengatur diri sendiri dengan tujuan
tertibnya persatuan dalam kehidupan umum. b.
Pengajaran berarti mendidik anak agar merdeka batinnya, pikirannya, dan tenaganya.
c. Pendidikan harus selaras dengan kehidupan.
d. Kultur sendiri yang selaras dengan kodrat harus dapat
memberi kedamaian hidup. e.
Harus bekerja menurut kekuatan sendiri. f.
Perlu hidup dengan berdiri sendiri. g.
Dengan tidak terkait, lahir batin dipersiapkan untuk memberikan pelayanan kepada peserta didik.
66
Mantan Wakil Presiden RI, Boediono memberikan pendapatnya tentang urgensi dari pembangunan karakter bangsa bahwa “Didalam
Rencana Aksi Nasional RAN Pembangunan Karakter Bangsa Tahun 2010-2015, di dalam RAN harus terlihat tema yang menegaskan mata
rantai yang berkaitan satu sama lainnya sehingga bersineregi dan mencapai sasaran dengan sumberdaya yang optimal
”.
67
Namun, implementasi pada era saat ini dari beberapa kakrakter di atas sangat jauh berbeda dengan kenyataan di lapangan, oleh katena itu
65
Maswardi Muhammad Amin, Pendidikan Karakter Anak Bangsa ,Jakarta : Badouse Media 2011, h.12
66
E.Mulyasa, Op, Cit., h. 6
67
Maswardi Muhammad Amin, Pendidikan Op, Cit., h.13
Koentjarningrat dan Mochtar lubis mengatakan bahwa, karakter bangsa Indonesia yaitu meremehkan mutu, suka menerabas, tidak percaya diri
sendiri, tidak berdisiplin, mengabaikan tanggung jawab, hipokrit, lemah kreativitas, etos kerja buruk, suka feodalisme, dan tak punya malu.
Sedangkan menurut Winarno Surakhmad dan Pramoedya Ananta Toer, karakter asli bangsa Indonesia adalah : nrimo, penakut, feodal,
penindas, koruptif, dan tak logis.
68
Mulai tahun pelajaran 2011, seluruh tingkat pendidikan di Indonesia harus menyiapkan pendidikan berkarakter. Sekurang-
kurangnya terdapat 18 nilai-nilai karakter yang terkandung dalam pendidikan karakter bangsa.
Tabel 2. 1 Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter Bangsa
69
No Nilai
Deskripsi 1.
Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama
lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang
didasarkan pada
upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan
tindakan yang
menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap,
dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. 4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan
5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib
68
Retno Listyarti, Op, Cit., h. 4
69
Laras, Nilai dalam pendidikan karakter bangsa, http:rumahinspirasi.com, 25 September 2015
dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan
6. Kreatif
Berpikir dan
melakukan sesuatu
untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu
yang telah dimiliki. 7.
Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah
tergantung pada
orang lain
dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan
orang lain.
9. Rasa Ingin
Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar.
10. Semangat
Kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah
Air Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya
12. Menghargai
Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya
untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain
13. Bersahabat
Komunikatif Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya
untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain
14. Cinta Damai Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain
15. Gemar
Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya
16. Peduli
Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang