Fungsi Pengajaran Pendidikan Agama Islam
dan berdampak baik terhadap lingkungan yang terpatri dalam diri dan terwujud dalam perilaku.
39
Sejalan dengan pendapat tersebut, Dirjen Pendidikan Agama Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia 2010 mengemukakan
bahwa karakter character dapat diartikan sebagai totalitas ciri-ciri pribadi yang melekat dan dapat diidentifikasi pada perilaku individu
yang bersifat unik, maka karakter sangat dekat dengan kepribadian individu. Meskipun karakter setiap individu ii bersifat unik,
karakteristik umum yang menjadi stereotip dari sekelompok masyarakat dan bangsa dapat diidentifikasi sebagai karakter suatu komunitas
tertentu bahkan dapat pula dipandang sebagai karakter suatu bangsa. Dengan demikian, istilah karaker berkaitan erat dengan personality
kepribadian seseorang, sehingga ia bisa disebut orang yang berkarakter a person pf character jika perilakunya sesuai dengan etika
atau kaidah moral. Meskipun demikian, kebiasaan berbuat baik tidak selalu menjamin seseorang yang telah terbiasa tersebut secara sadar
menghargai pentingnya nilai-nilai karakter. Hal ini dimungkinkan karena boleh jadi perbuatan tersebut dilandasi oleh rasa takut untuk
berbuat salah, bukan karena tingginya penghargaan akan nilai-nilai karakter.
40
Sementara menurut istilah terdapat beberapa pengetian tentang karakter, sebagaimana telah dikemukakan oleh bebrapa ahli, di
antaranya adalah sebagai berikut :
a. Hornby Parnwell 1972 mendefinisikan karakter adalah
kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nama atau reputasi.
41
39
Anas Salahudin Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan Karakter Bandung ; Pustaka Setia 2013, h.42
40
E.Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter Jakarta ; Bumi Aksara 2011, h. 4
41
Abdul Majid dan Dian Andayani, Op, Cit., h. 11
b. Tadkirotun Musfiroh 2008, karakter mengacu kepada
serangkaian sikap attitudes, perilaku behaviors, motivasi motivations, dan keterampilan skills.
c. Hermawan Kartajaya 2010 mendefinisikan karakter adalah
ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu manusia. Ciri khas tersebut adalah asl, dan mengakar pada kepribadian
benda atau individu tersebut dan merupakan mesin pendorong bagaimana seseorang bertindak, bersikap, berujar, serta
merespons sesuatu.
42
d. Wyhne 1991 mengemukakan bahwa karakter berasal dari
bahasa Yunani yang be rarti “to mark” menandai dan
memfokuskan pada
bagaimana menerapkan
nilai-nilai kebaikan dalam tindakan nyata atau perilaku sehari-hari.
43
e. Karakter menurut pengamatan filosof kontemporer Michael
Novak, adalah perpaduan harmonis seluruh budi pekerti yang terdapat dalam ajaran-ajaran agama, kisah-kisah sastra, cerita-
cerita orang bijak, dan orang-orang berilmu sejak zaman dahulu hingga sekarang.
44
Berdasarkan pada beberapa pengertian tersebut diatas, dapat dimaknai bahwa karakter adalah keadaan asli yang ada dalam diri
individu seseorag yang membedakan antara dirinya dengan orang lain. Pengertian karakter, watak dan kepribadian memang sering tertukar-
tukar dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu tidak heran jika dalam penggunaannya seseorang terkadang tertukar menyebutkan
karakter, watak atau kepribadian. Hal ini karena ketiga istilah ini memang memiliki kesamaan yakni sesuatu asli yang ada dalam diri
individu seseorang yang cenderung menetap secara permanen.
45
42
Heri Gunawan, Op, Cit., h. 2
43
E.Mulyasa, Manajemen Op, Cit., h. 3
44
Thomas Lickona, Pendidikan Karakter Bandung ; Nusa Media 2013, h. 72
45
Heri Gunawan, Op, Cit., h. 3