Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian

2. Pengertian Sosial

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata sosial diartikan sebagai suatu yang berhubungan dengan masyarakat. Sedagkan kata sosialisasi diartikan sebagai proses belajar seorang anggota masyarakat untuk meneganal dan menghayati kebudayaan masyarakat dilingkungannya. 6 Jadi kata sosial erat kaitannya dengan kehidupan yang berhubungan dengan orang lain yang berada dilingkungan sekitar kita hidup, karena manusia tidak akan mampu sendiri tanpa bantuan orang lain. Dalam kitab suci Al- Qur’an Allah berfirman dalam Q.S Ali Imran ayat 112 :                                       Artinya : Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali agama Allah dan tali perjanjian dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas. Allah memaparkan di dalam kitab sucinya bahwa semua manusia berada dalam belenggu kehinaan, kecuali bagi mereka orang-orang yang berpegang teguh pada tali agama menjalani perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dan bagi mereka yang berpegang teguh pada tali perjanjian sesama manusia sosial. Tepatnya semua orang akan hina dian kecuali mereka yang bertakwa kepada-Nya dan bersosial kepada sesama manusia. Sosial dalam arti luas, tidak memandang manusia dari sudut ras, suku, materil, turunan, atasan, bawahan, dan agama. Seyogyanya rasa 6 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, h.1085 sosial yang tinggi teraplikasi tanpa memandang perbedaan. Tak ada satu manusiapun yang mampu menjalani kehidupan fana ini tanpa berdampingan dengan manusia lainnya. Sepintar apapun manusia dalam hal mencukur rambut, tetap ia membutuhkan manusia lainnya yang pintar untuk mencukur rambut untuk rambutnya sendiri, ini merupakan contoh kecil terimplementasinya sosial dalam masyarakat. Inilah yang dimaksudkan dalam firman Allah SWT Q.S Ali Imran ayat 112, saling memahami, tenggang rasa sesama manusia, tidak menjatuhkan satu sama lain demi terjalinnya ukhuwah persaudaraan sesama manusia antara umat seagama dan antar ummat beragama.

3. Pengertian Kompetensi Sosial

Dalam PP RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir d dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan “kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar ”. 7 Pakar psikologi pendidikan Gadner 1983 berpendapat bahwa kompetensi sosial itu sebagai social intellegence atau kecerdasan sosial . kecerdasan sosial merupakan salah satu dari 9 kecerdasan logika, bahasa, musik, raga, uang, pribadi, alam skuliner yang berhasil diidentifikasi oleh Gadner. 8 Seorang guru ialah makhluk sosial, yang dalam hidupnya berdampingan dengan manusia lainnya. Guru diharapkan memberikan contoh baik terhadap lingkungannya, dengan menjalankan hak dan kewajibannya sebagai bagian dari masyarakat sekitarnya. Guru harus berjiwa sosial tinggi, mudah bergaul, dan suka menolong, bukan 7 PP RI, No 19 tentang Standar Nasional Pendidikan Tahun 2005. 8 Ahmad Muhli, Kompetensi Sosia guru, https:ahmadmuhli.wordpress.com, 20 September 2015