Sistematika Penulisan Optimalisasi Peran KPAI Sebagai State Auxiliary Organs Dalam Perlindungan Terhadap Anak Terlantar

deksriptif kualitatif yaitu metode analisis data yang mengelompokkan dan menyeleksi data yang diperoleh dari penelitian lapangan menurut kualitas dan kebenarannya, kemudian dihubungkan dengan teori, asas, dan kaidah hukum yang diperoleh dari studi kepustakaan sehingga diperoleh jawaban atas permasalahan yang dirumuskan.

5. Metode Penulisan

Dalam penyusunan penelitian ini penulis menggunakan metode penulisan sesuai dengan sistematika penulisan yang ada pada Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2012.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini berfungsi agar penelitian lebih sistematis. Penulis akan mencoba membahas persoalan-persoalan dengan membaginya dalam beberapa bab. Dari beberapa bab tersebut akan terbagi lagi menjadi beberapa sub-sub bab sehingga mempermudah pemahaman mengenai penelitian ini. Bab pertama, penulis menguraikan tentang Latar Belakang Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Review Kajian Terdahulu, Kerangka Teori dan Konseptual, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan. Bab kedua, yaitu tentang Komisi Perlindungan Anak Indonesia sebagai State Auxiliary Organs di Indonesia yang terdiri dari gambaran umum tentang State Auxiliary Organs, latar belakang pembentukan KPAI, kedudukan KPAI dalam struktur ketatanegaraan Indonesia, strutur kepengurusan, serta tugas dan wewenangnya sebagai State Auxiliary Organs. Bab ketiga, yaitu tinjauan umum mengenai anak telantar, penulis akan menjelaskan mengenai pengertian anak telantar, bentuk-bentuk tindakan yang dapat dikategorikan penelantaran anak, faktor penyebab, dampak bagi anak, dan hukuman bagi pelaku penelantaran anak. Bab keempat, yaitu tentang kontribusi KPAI dalam perlindungan terhadap anak telantar yang berisi tentang tugas dan wewenang KPAI secara umum pada penanganan anak telantar, peran KPAI pada penanganan kasus penelantaran anak diantaranya berisi mengenai uraian singkat tentang kasus penelantaran anak Cibubur dan kasus penelantaran, kekerasan, disertai pembunuhan anak bernama Angeline di Bali sebagai gambaran terhadap kasus-kasus penelantaran anak yang terjadi di Indonesia. Pada bab ini dijelaskan pula mengenai hambatan KPAI dalam memberikan perlindungan kepada anak khususnya dalam penanganan terhadap anak telantar untuk mengetahui apakah KPAI sudah optimal dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya serta faktor-faktor yang mempengaruhi kinerjanya. Bab kelima, yaitu penutup yang berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang penulis uraikan sebagai solusi untuk menyelesaikan permasalahan penelitian. 23 BAB II KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA SEBAGAI STATE AUXILIARY ORGANS DI INDONESIA

A. Gambaran Umum tentang State Auxiliary Organs