lembaga yang biasa disebut enti pubblici berjumlah 40.000 buah.
7
Bukan tidak mungkin Indonesia juga mengalami hal yang sama dengan negara-negara
tersebut. Dapat disimpulkan bahwa lembaga negara penunjang yang dibentuk harus
dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal sebagai solusi atas terbatasnya kemampuan dari lembaga negara primer dan hal ini tentu harus sesuai
dengan tujuan negara. Dalam tulisan Sri Sumanntri yang berjudul Lembaga Negara dan State Auxiliary Bodies dalam Sistem Ketatanegaraan Menurut UUD
1945 yang dikutip oleh Titik Triwulan Tutik, beliau mengatakan, bahwa dalam negara yang menganut sistem pemerintahan presidensial seperti Indonesia,
presidenlah yang pertama mengetahui, lembaga macam apa yang diperlukan untuk menangani masalah-masalah tertentu dalam mewujudkan tujuan nasional
negara.
8
B. Latar Belakang Pembentukan KPAI
Keikutsertaan Indonesia dalam Konvensi Hak Anak KHA dalam sidang umum PBB tahun 1989 menunjukkan bahwa pemerintah berupaya untuk
menjamin kesejahteraan anak. Diratifikasinya konvensi tersebut melalui Keppres No. 36 Tahun 1990 menunjukkan keseriusan pemerintah saat itu. Komitmen
pemerintah tersebut dilanjutkan dengan penandatanganan Deklarasi Konferensi Tingkat Tinggi Anak KTT Anak di New York 30 September 1990 serta
7
Jimly Asshiddiqie, Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi, h. 11
8
Titik Triwulan Tutik, Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Amandemen UUD 1945, h. 183
Deklarasi Stockholm untuk Agenda Aksi Menentang Eksploitasi Seksual Komersial terhadap Anak pada tahun 1996.
9
Hingga dibentuknya Undang-undang No. 23 tahun 2002 yang direvisi menjadi Undang-undang No. 35 tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak
merupakan usaha sinkronasi KHA dan berbagai perjanjian internasional lain dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Pada akhirnya, kedua
Undang-undang Perlindungan Anak tersebut mengamanatkan dibentuknya lembaga negara baru yakni Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI.
Pasal 74 Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak menyatakan :
1 Dalam rangka meningkatkan efektivitas pengawasan penyelenggaraan
pemenuhan Hak Anak, dengan Undang-Undang ini dibentuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia yang bersifat independen.
2 Dalam hal diperlukan, Pemerintah Daerah dapat membentuk Komisi
Perlindungan Anak Daerah atau lembaga lainnya yang sejenis untuk mendukung pengawasan penyelenggaraan Perlindungan Anak di daerah.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI adalah salah satu state auxiliary organs di Indonesia yang termasuk dalam jenis independent regulatory
bodies.
10
Artinya, KPAI merupakan lembaga negara penunjang yang bersifat independen di luar kekuasaan lembaga negara primer. KPAI merupakan lembaga
9
Ade Mega Suryani, Upaya Komisi Nasional Perlindungan Anak Komnas PA dalam Memberikan Perlindungan Terhadap Anak Korban Kekerasan Seksual, Skripsi, Jakarta :
UIN Jakarta, 2014, h.39
10
Denny Indrayana, Negara Antara Ada dan Tiada : Reformasi Hukum Ketatanegaraan, h. 273
negara independen yang memiliki tugas dan wewenang dalam bidang perlindungan hak-hak anak. Lembaga ini dibentuk karena permasalahan sosial
anak sebagai salah satu permasalahan sosial masyarakat sangat sulit untuk diatasi sehingga diperlukan lembaga negara baru yang bersifat independen dan bebas
dari kepentingan pihak manapun untuk menjadi garda terdepan dalam perlindungan hak-hak anak di Indonesia.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI dibentuk berdasarkan amanat UU Nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Undang-undang
tersebut disahkan oleh Sidang Paripurna DPR pada tanggal 22 September 2002 dan ditandatangani Presiden Megawati Soekarno Putri, pada tanggal 20 Oktober
2002. Setahun kemudian sesuai ketentuan Pasal 75 undang-undang tersebut, Presiden menerbitkan Keppres No. 77 Tahun 2003 tentang Komisi Perlindungan
Anak Indonesia. Diperlukan waktu sekitar 8 bulan untuk memilih dan mengangkat
Anggota KPAI
seperti yang
diatur dalam
peraturan perundang-undangan tersebut.
11
Dengan demikian KPAI dibentuk sekurang-kurangnya berlandaskan pada : a.
UUD 1945, pasal 27 dan 28 hasil amandemen b.
UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak c.
Keputusan Presiden No. 36 Tahun 1990 Tentang Ratifikasi KHA PBB d.
Keputusan Presiden No. 77 tahun 2003 Tentang KPAI
11
Website resmi
Komisi Perlindungan
Anak Indonesia,
http:www.kpai.go.idprofil, diakes pada 21 Agustus 2015
e. Keputusan Presiden No. 95 Tahun 2004 Tentang Pengangatan Anggota
KPAI.
12
C. Kedudukan KPAI dalam Struktur Ketatanegaraan Indonesia