C. Faktor Penyebab Penelantaran Anak
Kasus-kasus penelantaran anak yang sering terjadi membutuhkan penanganan yang tepat agar pelaku penelantaran mendapatkan hukuman yang
pantas dan anak sebagai korban penelantaran dapat direhabilitasi. Namun selain itu, tentu penting pula untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan
terjadinya kasus penelantaran anak agar kasus-kasus serupa tidak terulang dan hak-hak serta kebutuhan dasar anak dapat terjamin dengan baik. Banyaknya faktor
yang menyebabkan anak menjadi telantar membuat tindakan penelantaran sebagai salah satu masalah sosial anak cukup sulit untuk diselesaikan.
Dalam buku Abu Huraerah disebutkan bahwa ketelantaran anak secara umum dibagi dalam dua kelompok, yaitu :
1. Ketelantaran yang disebabkan kondisi keluarga yang miskin, tetapi hubungan
sosial dalam keluarga normal. 2.
Ketelantaran yang disebabkan kesengajaan, gangguan jiwa dan atau ketidakmengertian keluargaorang tua, atau hubungan dalam keluarga tidak
normal.
15
Harus diakui selama ini masih ada budaya dalam masyarakat yang kurang menguntungkan terhadap anak. Meski tak ada data resmi mengenai budaya mana
saja yang merugikan anak, tetapi sejumlah studi telah membuktikan bahwa di sekitar kita masih banyak dijumpai praktik-praktik budaya yang merugikan anak,
baik merugikan secara fisik maupun emosional. Ada ketentuan yang terlazim dalam masyarakat kita, misalnya dalam praktik pengasuhan anak, pembiasaan
15
Abu Hurairah, Kekerasan Terhadap Anak, h. 56
bekerja sejak kecil kepada anak dan masih banyak praktik-praktik lain yang merugikan anak yang
“berlindung” atas nama adat-budaya.
16
Sementara itu, d alam buku yang berjudul “Masalah Sosial Anak” yang
ditulis oleh Bagong Suyanto, Lestari Basoeki 1999 mengemukakan bahwa di luar faktor budaya, beberapa faktor penyebab lain mengapa banyak terjadi
penganiayaan anak dan penelantaran anak di antaranya adalah: pertama, orang tua yang dahulu dibesarkan dengan kekerasan cenderung meneruskan pendidikan
tersebut kepada anak-anaknya. Kedua, kehidupan yang penuh stres seperti terlalu padat kemiskinan, sering berkaitan dengan tingkah laku agresif, dan menyebabkan
terjadinya penganiayaan fisik terhadap anak. Ketiga, isolasi sosial, tidak adanya dukungan yang cukup dari lingkungan sekitar, tekanan sosial akibat situasi krisis
ekonomi, tidak bekerja dan masalah perumahan akan meningkatkan kerentanan keluarga yang akhirnya akan terjadi penganiayaan dan penelantaran anak.
17
Berbagai faktor-faktor penyebab penelantaran anak di atas lebih sering saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Dari berbagai kasus-kasus
penelantaran anak yang terjadi sangat jarang ditemukan hanya ada satu faktor yang berdiri sendiri hingga memicu munculnya tindakan penelantaran terhadap
anak. Oleh sebab itu penanganan terhadap faktor penyebab penelantaran anak harus dilakukan secara bersinergi dan menyeluruh agar tindakan penelantaran
dapat diminimalisir atau bahkan dicegah.
16
Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak, h. 31.
17
Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak, h. 32.
D. Dampak Tindakan Penelantaran Bagi Anak