Struktur Kepengurusan KPAI Optimalisasi Peran KPAI Sebagai State Auxiliary Organs Dalam Perlindungan Terhadap Anak Terlantar

D. Struktur Kepengurusan KPAI

Sebagai salah satu state auxiliary organs yang bersifat independen di Indonesia, KPAI memiliki struktur kepengurusan berupa komisioner yang masing-masingnya memiliki hubungan kordinatif. Pasal 75 Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak menjelaskan tentang struktur kepengurusan dan keanggotaan Komisi Perlindungan Anak Indonesia : Ayat ; 1 Keanggotaan Komisi Perlindungan Anak Indonesia terdiri atas 1 satu orang ketua, 1 satu orang wakil ketua, dan 7 tujuh orang anggota. 2 Keanggotaan Komisi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 terdiri atas unsur Pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, dunia usaha, dan kelompok masyarakat yang peduli terhadap Perlindungan Anak. 3 Keanggotaan Komisi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 diangkat dan diberhentikan oleh Presiden setelah mendapat pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, untuk masa jabatan 5 lima tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 satu kali masa jabatan. 4 Ketentuan lebih lanjut mengenai kelengkapan organisasi, mekanisme kerja, dan pembiayaan diatur dengan Peraturan Presiden. 15 15 Pasal 75 Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Dalam Pasal 5 Keputusan Presiden No. 77 tahun 2003 Tentang KPAI menyatakan bahwa Keanggotaan Komisi Perlindungan Anak Indonesia terdiri dari unsur : a. Pemerintah; b. Tokoh agama; c. Tokoh masyarakat; d. Organisasi sosial; e. Organisasi kemasyarakatan; f. Organisasi profesi; g. Lembaga swadaya masyarakat; h. Dunia usaha; dan i. Kelompok masyarakat yang peduli terhadap perlindungan anak. 16 Selanjutnya, pada Pasal 6 Keppres tersebut juga menjelaskan mengenai mekanisme pengisian jabatan keanggotaan KPAI dipilih dan dilaksanakan sendiri oleh para anggota KPAI. Penjelasan ini memperkuat posisi KPAI sebagai state auxiliary organs yang bersifat independen dan bebas dari kepentingan politik pihak manapun karena KPAI diberikan kebebasan dalam mekanisme pengisian dan pemilihan keanggotaan. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap kinerja KPAI agar lebih optimal dalam bekerja untuk melindungi kepentingan anak. 16 Pasal 5 Keputusan Presiden No. 77 tahun 2003 Tentang Komisi Perlindungan Anak Indonesia

E. Tugas dan Wewenang KPAI