membuka peluang pengembangan usaha perikanan tangkapan melalui pengadaan sarana dan prasarana penangkapan.
Budi daya air payau Pengembangan budidaya air payau terdiri beberapa komoditi seperti udang, ikan nila,
dan kerapu. Ada sekitar 4.500 ha potensi budidaya air payau tersebar di beberapa kecamatan, yang dimanfaatkan sampai saat ini sekitar 892 ha.
Kecamatan Pantai Cermin. Potensi lahan budidaya mencapai 600 Ha, dengan jenis
paling banyak dibudidayakan adalah udang windu dengan produksi 29,6 ton, udang putih 24,2 ton, udang vanamei 4,6 ton dan kepiting 4,3 ton. Untuk pembesaran
dan pengerasan kepiting, peluang investasi masih terbuka lebar. Investasi tersebut dapat dilakukan di Desa Kuala Lama, Kotapari, Lubuk Saban dan Naga Kisar. Di
keempat desa tersebut juga berpeluang bagi pengembangan budidaya udang vanameri. Untuk mendukung usaha budidaya ikan, di Pantai Cermin telah terdapat
fasilitas pendukung berupa hatchery. Berdasarkan visi misi Kabupaten Serdang maka kabupaten ini yang memiliki potensi
perikanan yang cukup besar, untuk itu perlu adanya pengembangan sumber daya manusia untuk memenuhi tenaga kerja ahli dan trampil dalam bidang perikanan.
Sehingga dapat mengembangkan potensi perikanan daerah kabupaten Serdang Bedagai.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari Sekolah Tinggi Perikanan Serdang Bedagai ini adalah untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan di tanah air, khusunya
Sumatera Utara. Peluang pasar pada jasa kelautan yang potensial harus dipersiapkan dari sekarang karena memerlukan kualifikasi sumberdaya manusia yang prima dan
dukungan sarana informasi, komunikasi serta dukungan kemajuan teknologi. Adapun tujuan dari Sekolah Tinggi Perikanan Serdang Bedagai ini antara lain:
Menyelenggarakan dan mengembangkan program pendidikan baik akademik maupun
professional untuk memenuhi tenaga kerja ahli dan trampil dalam bidang perikanan.
Menyelenggarakan penelitian terapan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi perikanan.
Memberikan fasilitas-fasilitas yang memadai dalam proses belajar mengajar sehingga
dapat meningkatkan mutu dan kualitas kerja dari para taruna-taruna sekolah tinggi perikanan tersebut.
Meningkatkan potensi daerah kabupaten Serdang Bedagai dalam bidang perikanan
dengan meningkatkan sumberdaya manusianya.
Diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Mendesain bangunan yang dapat memberikan solusi terhadap permasalahan iklim
setempat sehingga pengguna bangunan merasa nyaman dalam proses belajar mengajar. Bangunan ini diharapkan dapat menjadi bangunan yang hemat energi dalam
pemakaiannya serta dapat menghasilkan energi alternatif sendiri dengan memanfaatkan potensi dan iklim setempat sehingga dapat mengurangi beban pasokan listrik di
kawasan tersebut.
1.3. PERUMUSAN MASALAH
Masalah perancangan yang ada pada kasus proyek ini adalah:
a. Masalah bangunan
1. Programming Bagaimana cara membuat program ruang yang sesuai dan dapat menampung segala
kegiatan aktifitas para taruna sehingga dapat meningkatkan kinerja para taruna tersebut.
2. Sirkulasi Merencanakan sirkulasi yang efektif baik di dalam bangunan maupun sirkulasi antar
bangunan bahkan ruang di dalam bangunan dengan di luar bangunan. 3. Bentuk
Bangunan Bagaimanan mendesain bangunan yang dapat memecahkan masalah-masalah
bangunan tropis dengan menyesuaikan dengan iklim serta kondisi lingkungan setempat sehingga dapat meningkatkan nilai estetika bangunan.
b. Masalah Lingkungan
Bagaimana merancang suatu desain yang sesuai dengan aspek bioklimatik sehingga bangunan tersebut tidak mengganggu lingkungan dan ekosistem kawasan tersebut.
c. Masalah Struktur
Struktur yang digunakan merupakan struktur yang dapat dibangun di daerah pantai. d. Masalah Teknologi Bangunan
Teknologi yang dipakai nantinya dapat mendukung desain bangunan bioklimatik yang sesuai dengan iklim kawasan tersebut serta pemilihan material yang tahan terhadap korosi
pada kawasan pesisir pantai. e. Konsep dan Data yang Dapat Mendukung Desain
Mengumpulkan data serta bahan-bahan yang dapat mendukung perencanaan desain dan konsep bangunan yang hemat energi beserta dengan energi alternatifnya serta dapat
menciptakan suatu rancangan desain yang tidak mengganggu ekosistem kawasan tersebut. f. Penerapan tema Bioklimatik ke dalam Bangunan.
1.3 PENDEKATAN