6
metode pompa peristaltik yaitu proses mendorong cairannya menggunakan bantuan pompa peristaltik. Dengan menggunakan metode ini hasil yang didapat akan lebih
maksimal dan keseragaman hasil akan lebih optimal.
4,9
Salah satu kelemahan metode perfusi adalah jaringan yang lunak akan menyusut setelah dilakukan perfusi. Untuk mencegah hal tersebut perlu dijaga
perbandingan jumlah cairan di dalam dan di luar sel. Setiap sel memiliki pompa ion pada permukaannya, umumnya berupa pompa natrium. Secara kontinu natrium akan
masuk ke dalam sel, dan dipompa keluar agar perbandingan 10:1 antara jumlah di luar dan di dalam sel tetap terjaga. Segala faktor yang dapat mengganggu
metabolisme energi sel, contohnya pada perlakuan perfusi ini, dapat menyebabkan rusaknya pompa ion. Akibatnya, sodium, air, dan cairan ekstraselular akan masuk ke
dalam sel hingga keseimbangan konsentrasi zat-zat tersebut di luar dan di dalam sel tercapai. Hal tersebut menyebabkan sel membengkak dan menutup ruang ekstra
selular. Pada akhir perfusi, permeabilitas membran akan meningkat dan cairan akan keluar dari sel menuju ke pembuluh darah. Selain itu, ruang ekstraseluler tidak
memompa ulang dan organ akan kolaps kedalam seluruhnya, sehingga pengkerutan jaringan dapat dihindarkan.
4,9
Larutan perfusi dialirkan dengan kecepatan 20-25 mlmenit untuk tikus dewasa. Teknik perfusi juga menggunakan tekanan awal 80 mmHg dan
dipertahankan sampai larutan perfusi selesai. Selain itu, tekanan dapat ditingkatkan maksimal sampai 130 mmHg.
4,10
Selama perfusi, kecepatan dan tekanan yang dianjurkan harus dipertahankan agar mencegah kerusakan pada organ yang telah
dilakukan perfusi sehingga hasil gambaran yang didapat tidak sesuai dengan yang diharapkan.
11
2.1.2.1. Langkah-Langkah Metode Perfusi
Siapkan perlengkapan perfusi dan berikan label pada komponen- komponennya.
7
Gambar 2.1. Peralatan perfusi dengan komponen berlabel dan persiapan perfusi I
sumber : Fixation and Fixatives : Popular Fixative Solutions, 2012
4
Selanjutnya, persiapkan perlengkapan perfusi. Mulai dengan fixative line. Siram lubang pipa yang berisi gelembung udara dan isi dengan dapar dengan cara
memasukkan dapar melalui syringe. Tutup katup pada pipa bagian akhir. Letakkan fixative line ke dalam botol fiksatif tanpa dikenalkan oleh gelembung udara.
Gambar 2.2. Persiapan perfusi II dan peralatan perfusi untuk mengalirkan dapar
sumber : Fixation and Fixatives : Popular Fixative Solutions, 2012
4
Persiapan perlengkapan perfusi II. Buka katup pada awal percabangan, yaitu katup dapar warna biru agar cairan dapat mengalir. Siram pipa dengan gelembung
udara dengan dapar yang dimasukkan melalui syringe. Tutup katup pada akhir pipa. Letakkan pipa pada botol dapar. Tes tekanan untuk memastikan sistem tertutup secara
8
sempurna dengan memompa bulb manometer dan melihat pengukurnya. Perlengkapan siap untuk melakukan prosedur fiksasi
Gambar 2.3. Preparasi hewan coba sumber : Fixation and Fixatives : Popular
Fixative Solutions, 2012
4
Insisi pada lateral melewati integument dan dinding abdomen, dilanjutkan insisi pada diafragma dan potong daerah tersebut untuk mengekspos jantung.
Kemudian buat potongan paralel pada kedua sisi tulang iga costae hingga tulang scapulae.
Gambar 2.4. Preparasi perfusi pada hewan coba sumber : Fixation and Fixatives :
Popular Fixative Solutions, 2012
4
9
Klem ujung sternum dengan hemostat dan letakkan hemostat di atas kepala tikus. Letakkan jarum perfusi melalui potongan ventrikel menuju aorta asendens
kemudian amankan jarum perfusi dengan 1 set hemostat untuk klem jantung. 1 set hemostat yang lain dapat digunakan untuk klem aorta, yaitu kira-kira pada ujung
jarum untuk mencegah kebocoran. Selanjutnya gunakan gunting iris untuk membuat insisi kecil pada akhir posterior ventrikel kiri.
Gambar 2.5. Pengaturan alat dan hewan coba pada proses perfusi dengan dapar
sumber : Fixation and Fixatives : Popular Fixative Solutions, 2012
4
Pompa manometer untuk membuat tekanan pada garis alur. Kemudian buka katupnya dan sambungkan dengan jarum yang sudah dimasukkan ke dalam jantung
tikus. Pastikan tidak ada gelembung udara di dalam saluran tersebut. Pompa dengan tekanan 80 mmHg dan jaga tekanan hingga infus dapar selesai.
10
Gambar 2.6. Pengaturan alat dan hewan coba pada proses perfusi dengan larutan
fiksatif sumber : Fixation and Fixatives : Popular Fixative Solutions, 2012
4
Ketika dapar akan selesai 200 ml, ganti alur katup dapar sehingga cairan fiksatif dapat masuk. Tekanan dapat ditingkatkan hingga 130 mmHg.
2.1.3. Perfusi PBS-Formalin