25
3.4.3. Tahapan Nekropsi Perfusi
1,2,4
Siapkan alat dan bahan. Lakukan anastesi menggunakan eter. Keberhasilan anastesi dicek dengan memberikan rangsang nyeri pada kaki atau ekor tikus. Tikus
diletakkan pada papan nekropsi dan dilakukan pembedahan pada bagian abdominothorakal. Setelah alat perfusi terpasang, suntikan jarum perfusi di bagian
vena kava inferior dan potong vena kava inferior di bagian belakang jarum dengan hati-hati. Larutan perfusi formalin 10 dalam PBS PBS-Formalin, dialirkan dengan
kecepatan 20 mlmenit dan tekanan yang diperoleh dari ketinggian permukaan larutan terhadap vena kava inferior sekitar 72,5 cm. Perhatikan hingga pembuluh darah arteri
dan vena intercostalis serta hepar menjadi pucat yang menandakan proses perfusi sudah selesai. Lakukan nekropsi organ-organ yang dibutuhkan hepar, pankreas,
ginjal. Organ dipotong dengan ketebalan 0,5 cm dan direndam kedalam larutan
formalin 10. 3.4.4.
Tahapan Pemrosesan Jaringan
1,2
3.4.4.1. Dehidrasi
1,2
Proses dehidrasi menggunakan alkohol dengan variasi konsentrasi 50, 70, 80, 90. Pengenceran alkohol dilakukan dengan cara
penghitungan sebagai berikut: 1.
Pengenceran alkohol 50 = 500 ml alkohol 95 + 450 ml aquades 2.
Pengenceran alkohol 70 = 700 ml alkohol 95 + 250 ml aquades 3.
Pengenceran alkohol 80 = 800 ml alkohol 95 + 150 ml aquades 4.
Pengenceran alkohol 90 = 900 ml alkohol 95 + 50 ml aquades
Setiap konsentrasi larutan alkohol tersebut dimasukkan pada 3 buah pot plastik, masing-masing setinggi 23 pot plastik. Setiap pot dengan konsentrasi
alkohol yang sama diberi label I, II, III untuk menandakan urutan proses dehidrasi.
26
Tahap dehidrasi dimulai dengan memasukkan potongan hepar, ginjal dan
pankreas ke dalam pot plastik berlabel I, II, lalu III. Potongan organ direndam selama 15 menit secara berurutan ke dalam larutan alkohol 50, 70, 80,
90 dan 95.
3.4.4.2. Clearing
1,2
Tahapan Clearing bertujuan untuk mengeluarkan alkohol dari jaringan, karena alkohol dan paraffin tidak dapat menyatu, sehingga larutan yang akan
dimasukkan ke dalam jaringan dapat berikatan dengan parafin. Pada tahapan ini digunakan larutan toluol:alkohol 1:1 dan toluol murni.
Pertama, potongan organ dimasukan ke dalam larutan toluol:alkohol 1:1 dan direndam selama 25 menit. Kemudian potongan organ tersebut
dipindahkan dan direndam kedalam toluol murni selama 60 menit hingga menjadi bening. Perendaman dalam toluol murni diperpanjang sampai
potongan menjadi bening. Waktu perendaman dalam toluol murni paling lama selama 120 menit, karena akan menyebabkan pengerasan pada jaringan
sehingga sulit untuk dilakukan pemotongan.
3.4.4.3. Embedding
1,2
Tahap embedding bertujuan untuk mengeluarkan cairan pada saat proses clearing dan menggantinya dengan paraffin karena cairan saat proses
clearing dapat mengkristal di dalam jaringan dan menyebabkan jaringan mudah robek saat tahap pemotongan.
Pertama, buat larutan toluol : paraffin 50 ml : 50 ml. Kemudian bungkus organ menggunakan tissue berpori lalu rendam dalam larutan
tersebut dan diamkan pada suhu ruangan selama 24 jam. Setelah itu cairkan paraffin dengan suhu diantara 56-62
o
C dan diberi label I, II, III dan IV. Masukkan potongan organ ke dalam larutan paraffin secara berurutan,
masing-masingnya selama 15 menit.