Ginjal HASIL DAN PEMBAHASAN

36 dideskripsikan. Keadaan tersebut dapat diakibatkan oleh faktor teknik perfusi. Pada penelitian ini teknik perfusi dilakukan dengan kecepatan 20 mlmenit dan dengan tekanan yang tidak dapat diukur. Kemungkinan cairan perfusi dengan kecepatan dan tekanan tinggi merusak tautan antar sel sehingga hasil pada preparat jaringan tampak renggang. 22 Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Fu Tian Du dkk 2012, yaitu gambaran ruang antara lobus interstisial bagian eksokrin pankreas tampak melebar, terlepas, dan membengkak edema. 4,9,19,21 Pada organ pankreas yang di perfusi dengan PBS-Formalin dilakukan pengulangan pembuatan preparat sebanyak 8x. hal tersebut dikarenakan tidak didapatkannya gambaran sel yang jelas serta potongan organ yang tidak tersebar dengan baik. Dan hasil yang didapat dari ke-8 pengulangan tersebut menghasilkan hasil yang sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa organ pankreas telah mengalami perubahan akibat proses perfusi PBS-Formalin yang telah dijelaskan prosesnya diatas. 37

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan : 1. Perfusi PBS-Formalin tidak memberikan gambaran yang baik pada organ hepar, pankreas, dan ginjal dikarenakan pengaturan tekanan dan kecepatan yang tidak optimal untuk melakukan perfusi sehingga data yang digunakan pada penelitian ini tidak dapat digunakan sebagai data dalam pembuatan SOP baku histoteknik di laboratorium Animal House dan laboratorium Histologi kampus FKIK UIN Syarif Hidyatullah 2. Organ hepar, ginjal dan pankreas yang diperfusi PBS-Formalin menunjukkan gambaran histologi yang kurang baik. Walaupun gambaran khas masing- masing organ, nukleus dan sitoplasma dapat diidentifikasi dengan baik. Akan tetapi, hubungan atau taut antar sel terlihat renggang akibat dari kurang optimalnya pengaturan kecepatan dan tekanan pada proses perfusi berlangsung.

5.2. Saran

Untuk penelitian ini : 1. Pengadaan alat perfusi yang sesuai dengan standar penelitian harus segera dlakukan. 2. Setelah pengadaan alat terpenuhi, dilakukan uji coba sehingga dapat menghasilkan SOP yang dapat diaplikasikan pada laboratorium Animal House dan laboratorium Histologi FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Untuk penelitian selanjutnya agar dapat selalu mendokumentasikan setiap tahapan dan perlakuan, supaya penyusunan pembahasan sesuai dengan apa yang telah dilakukan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hormon Testosteron Undekanoat (TU) Dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa dan Histologi Spermatogenesis Tikus Jantan (Rattus Novergicus L) Galur Sprague Dawley

4 46 157

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Daun Pacing (Costus spiralis) terhadap Diameter Tubulus Seminiferus, Motilitas, dan Spermisidal pada Tikus Jantan Strain Sprague-Dawley

0 10 95

Uji Efek Antifertilitas Serbuk Bawang Putih (Allium Sativum L.) Pada Tikus Jantan (Rattus Novergicus) Galur Sprague Dawley Secara In Vivo Dan In Vitro

3 25 115

Uji Antifertillitas Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) pada Tikus Jantan Strain Sprague Dawley Secara In Vivo

4 11 134

Uji Aktivitas Hepatoprotektif Ekstrak Air Sarang Burung Walet Putih (Collocalia fuciphaga Thunberg, 1821). Terhadap Aktivitas SGPT & SGOT Pada Tikus Putih Jantan Galur Sprague-Dawley

0 23 107

Aktivitas antifertilitas ekstrak etanol 70% daun pacing (costus spiralis) pada tikus sprague-dawley jantan secara in vivo

1 32 0

Studi awal: gambaran histopatologik pankreas, hepar, dan ginjal tikus diabetes mellitus yang diinduksi streptozotocin dengan pewarnaan hematoksilin eosin

1 11 60

Studi Awal Histoteknik : Gambaran Histologi Organ Ginjal, Hepar, dan Pankreas Tikus Sprague Dawley Dengan Pewarnaan HE Dengan Fiksasi 3 Minggu

1 25 69

PENGARUH PEMBERIAN CHITOSAN TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN HISTOLOGI PANKREAS TIKUS Sprague dawley YANG DIINDUKSI ALOKSAN

0 4 12

AKTIVITAS PROTEASE DAN GAMBARAN HISTOLOGI GINJAL TIKUS

0 0 7