Alur Penelitian METODE PENELITIAN

32 dikerjakan, maka proses pengambilan organ dapat segera dilakukan Gambar 4.1.d. 4,9,19 Berikut hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu daftar preparat jaringan yang diperfusi PBS-Formalin. Lampiran 3 Tabel 4.1. Daftar preparat jaringan yang diperfusi dengan PBS-Formalin No. Kode Organ Gambaran khas organ Ukuran Sel Bentuk Sel Nukleus Sitoplasma 1. Hepar A SS N N BU MM 2. Hepar B SS N N BU MM 3. Ginjal A SS N N BU MM 4. Ginjal B SS N N BU MM 5. Ginjal C SS N N BU MM 6. Pankreas A SS N N BU MM 7. Pankreas B - - - BU MM 8. Pankreas C - - - BU MM 9. Pankreas D - N N BU MM 10. Pankreas E SS N N BU MM 11. Pankreas F SS - - BU MM 12. Pankreas G - - - BU MM 13. Pankreas H SS N N BU MM Keterangan : 14,15,16,17 SS : dapat diidentifikasi gambaran khas organ N : normal dan dapat diidentifikasi BU : bulat dan berwarna ungu MM : berwarna merah muda - : tidak sesuai teori

4.2. Hepar

Pada hepar perfusi PBS-Formalin Gambar 4.2.a terlihat hubungan atau taut antar sel renggang, bentuk sel polihedral, batas antar sel jelas, sitoplasma berwarna dominan berwarna merah muda tetapi terdapat sebaran warna ungu pada sitoplasma, nukleus berbentuk bulat dan berwarna ungu. 33 a b Gambar 4.2. Hepar tikus a Perfusi PBS-Formalin A perbesaran 20x; b Perfusi PBS- Formalin A perbesaran 40x insert: hepatosit. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Suprianto 2014 dimana didapatkan hasil yang baik pada hepar yang diperfusi PBS-Formalin. 20 Hal tersebut dapat diakibatkan oleh faktor teknik perfusi. Pada penelitian ini teknik perfusi dilakukan dengan kecepatan 20 mlmenit dan dengan tekanan yang tidak dapat dibuat konstan. Kecepatan diperoleh dengan ketinggian permukaan larutan terhadap vena kava inferior sekitar 72,5 cm. Kemungkinan cairan perfusi dengan kecepatan dan tekanan tinggi merusak tautan antar sel sehingga hasil pada preparat jaringan tampak renggang. 4,9,19,21

4.3. Ginjal

Pada ginjal perfusi PBS-Formalin Gambar 4.3.a gambaran glomerulus dapat dikenali namun tubulus ginjal dominan sulit dikenali, tubulus ginjal pada perfusi PBS-Formalin tidak begitu jelas dan terlihat renggang. a

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hormon Testosteron Undekanoat (TU) Dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa dan Histologi Spermatogenesis Tikus Jantan (Rattus Novergicus L) Galur Sprague Dawley

4 46 157

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Daun Pacing (Costus spiralis) terhadap Diameter Tubulus Seminiferus, Motilitas, dan Spermisidal pada Tikus Jantan Strain Sprague-Dawley

0 10 95

Uji Efek Antifertilitas Serbuk Bawang Putih (Allium Sativum L.) Pada Tikus Jantan (Rattus Novergicus) Galur Sprague Dawley Secara In Vivo Dan In Vitro

3 25 115

Uji Antifertillitas Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) pada Tikus Jantan Strain Sprague Dawley Secara In Vivo

4 11 134

Uji Aktivitas Hepatoprotektif Ekstrak Air Sarang Burung Walet Putih (Collocalia fuciphaga Thunberg, 1821). Terhadap Aktivitas SGPT & SGOT Pada Tikus Putih Jantan Galur Sprague-Dawley

0 23 107

Aktivitas antifertilitas ekstrak etanol 70% daun pacing (costus spiralis) pada tikus sprague-dawley jantan secara in vivo

1 32 0

Studi awal: gambaran histopatologik pankreas, hepar, dan ginjal tikus diabetes mellitus yang diinduksi streptozotocin dengan pewarnaan hematoksilin eosin

1 11 60

Studi Awal Histoteknik : Gambaran Histologi Organ Ginjal, Hepar, dan Pankreas Tikus Sprague Dawley Dengan Pewarnaan HE Dengan Fiksasi 3 Minggu

1 25 69

PENGARUH PEMBERIAN CHITOSAN TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN HISTOLOGI PANKREAS TIKUS Sprague dawley YANG DIINDUKSI ALOKSAN

0 4 12

AKTIVITAS PROTEASE DAN GAMBARAN HISTOLOGI GINJAL TIKUS

0 0 7