4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Histoteknik
Histoteknik adalah metode atau cara untuk membuat sajian histologi dari spesimen tertentu melalui suatu rangkaian proses hingga menjadi sajian yang siap
untuk diamati dan dianalisa. Sajian histologi yang baik dapat digunakan untuk riset, guna mempelajari perubahan jaringan dan organ tubuh hewan coba yang mendapat
perlakuan tertentu atau mempelajari pertumbuhan dan perkembangan jaringan atau organ tubuh tertentu.
1,2,3
Histoteknik terdiri dari beberapa tahapan proses yang dimulai dari isolasi jaringan dan diakhiri dengan pewarnaan. Salah satu teknik dalam melakukan isolasi
jaringan adalah perfusi.
1,3
Selanjutnya dilakukan fiksasi, dimana proses ini bertujuan agar organ yang telah dipisahkan dari tubuh hewan coba tidak rusak. Kemudian
dilanjutkan dengan proses dehidrasi. Proses ini bertujuan untuk mengeluarkan seluruh cairan yang terdapat dalam jaringan yang telah difiksasi sehingga dapat diisi dengan
parafin atau zat lain untuk membuat blok preparat. Kemudian dilanjutkan dengan proses penjernihan clearing yang bertujuan untuk mengeluarkan alkohol dari
jaringan dan menggantikannya dengan suatu larutan yang dapat berikatan dengan parafin. Selanjutnya dilakukan pembenaman embedding yang bertujuan untuk
mengeluarkan cairan pembening clearing agent dari jaringan dan diganti dengan parafin. Selanjutnya blocking, dimana proses ini akan dilakukan menggunakan
parafin yang dicampurkan dengan organ yang telah mengalami proses diatas. Setelah itu dilakukan pemotongan dan proses pewarnaan. Proses pewarnaan ini menggunakan
zat warna Hematoxylin dan Eosin. Pada hasil pewarnaan akan terlihat sitoplasma dan inti sel pada setiap potongan organ.
1,2,3
5
2.1.2 Teknik Nekropsi
Nekropsi adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui penyebab kematian pada umumnya. Nekropsi ini selain untuk menentukan penyebab suatu kematian,
dapat digunakan juga untuk mengetahui pengaruh suatu penelitian yang dilakukan terhadap organ hewan coba. Prosedur nekropsi cukup rumit dan membutuhkan teknik
yang tidak mudah dalam pelaksanannya. Nekropsi dilakukan segera setelah kematian hewan coba agar mencegah terjadinya degenerasi jaringan setelah kematian. Proses
autolisis sel terjadi sesaat setelah kematian. Pertama terjadi pada sel epitel saluran cerna, dan sumsum tulang belakang. Kemudian dilanjutkan dengan organ hati, limpa,
dan ginjal. Proses ini dipengaruhi juga oleh suhu lingkungan. Semakin tinggi suhunya, semakin mudah suatu organ berdegenerasi.
3
2.1.2. Metode Perfusi