30
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Teknik Perfusi
Alat dan bahan yang digunakan di laboratorium Animal House untuk metode perfusi adalah set infus dengan ukuran jarum 23G, penyangga set infus
dengan ketinggian 72,5 cm, PBS Phosphate Buffer Saline dan Formalin Gambar 4.1.a. Alat yang seharusnya digunakan berdasarkan teori adalah alat
perfusi yang dilengkapi dengan pengukur tekanan dan kecepatan. Kecepatan normalnya biasanya 20-25 mlmenit, sedangkan tekanan yang dibutuhkan diawal
adalah 80 mmHg, nantinya akan bertahap meningkat hingga maksimal 130 mmHg. Tujuan dari pengaturan tekanan dan kecepatan tersebut adalah agar hasil
organ tikus yang diperfusi dapat maksimal dan keseragaman hasil dapat tercapai. Pada penelitian kali ini menggunakan peralatan yang berbeda dengan teori.
Karena faktor dari keterbatasan penyediaan alat tetapi tetap dengan fungsi yang sama. Kecepatan dan tekanan aliran larutan perfusi pada set infus tidak dapat
diatur agar tetap konstan, sehingga hasil yang didapat pada beberapa organ tidak maksimal dan kurang memuaskan.
4,9,19
Persiapan pertama yang dilakukan yaitu mempersiapkan alat yang dibutuhkan untuk melakukan perfusi. Sebelum melakukan perfusi, tikus terlebih
dulu dianastesi. Setelah itu persiapan infus set dengan jarum yang sudah terpasang. Sebelum jarum ditusukkan ke pembuluh darah, selang infus dipastikan
sudah diisi dengan larutan PBS-Formalin dan juga dipastikan tidak ada gelembung udara didalam selang untuk keberhasilan perfusi. Pada penelitian ini
saat pengerjaan pertama, menggunakan jarum ukuran besar dan disuntikkan melalui ventrikel kiri, namun hal tersebut merusak dan merobek pembuluh darah
dijantung dan proses perfusi gagal berjalan. Kemudian jarum diganti dengan ukuran yang lebih kecil yaitu ukuran 23G dan dimasukkan melalui vena kava
inferior pada jantung Gambar 4.1.b. Selain itu, keterampilan teknik penusukkan jarum dan pengaliran cairan perfusi juga harus terlatih dan cepat. Karena
berpengaruh pada keberhasilan perfusi.
4,9,19
31 Gambar 4.1.a Alat perfusi
Gambar 4.1.b Pengaturan sudut pada perfusi
Gambar 4.1.c Tanda perfusi sudah optimal
Gambar 4.1.d Perfusi selesai
Selanjutnya setelah jarum ditusukkan dan dalam posisi yang benar, buka infus set dengan kecepatan tetes maksimal dan biarkan cairan PBS-Formalin
mengalir ke pembuluh darah tikus. Lamanya perfusi pada tikus dewasa berkisar antara 30-60 menit. Selain itu dapat juga dilihat berdasarkan penampakan organ
hepar yang mulai terlihat bersih dan semakin pucat Gambar 4.1.c. Selain itu dapat dilihat juga dari pembuluh darah intercostalis tikus yang semakin lama
semakin pucat. Ini merupakan indikator perfusi yang baik. Setelah perfusi selesai
32
dikerjakan, maka proses pengambilan organ dapat segera dilakukan Gambar 4.1.d.
4,9,19
Berikut hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu daftar preparat jaringan yang diperfusi PBS-Formalin. Lampiran 3
Tabel 4.1. Daftar preparat jaringan yang diperfusi dengan PBS-Formalin
No. Kode
Organ Gambaran
khas organ Ukuran
Sel Bentuk
Sel Nukleus
Sitoplasma
1. Hepar A
SS N
N BU
MM 2.
Hepar B SS
N N
BU MM
3. Ginjal A
SS N
N BU
MM 4.
Ginjal B SS
N N
BU MM
5. Ginjal C
SS N
N BU
MM 6.
Pankreas A SS
N N
BU MM
7. Pankreas B
- -
- BU
MM 8.
Pankreas C -
- -
BU MM
9. Pankreas D
- N
N BU
MM 10.
Pankreas E SS
N N
BU MM
11. Pankreas F
SS -
- BU
MM 12.
Pankreas G -
- -
BU MM
13. Pankreas H
SS N
N BU
MM Keterangan :
14,15,16,17
SS : dapat diidentifikasi gambaran khas organ
N : normal dan dapat diidentifikasi
BU : bulat dan berwarna ungu
MM : berwarna merah muda
- : tidak sesuai teori
4.2. Hepar
Pada hepar perfusi PBS-Formalin Gambar 4.2.a terlihat hubungan atau taut antar sel renggang, bentuk sel polihedral, batas antar sel jelas, sitoplasma
berwarna dominan berwarna merah muda tetapi terdapat sebaran warna ungu pada sitoplasma, nukleus berbentuk bulat dan berwarna ungu.