Kemampuan Utama Kecerdasan Emosional

3. Motivasi menggunakan hasrat yang paling dalam untuk menggerakkan dan menuntun seseorang menuju sasaran. Motivasi membantu seseorang mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif dan untuk bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi. 4. Empati adalah merasakan yang dirasakan orang lain, mampu memahami persepektif orang lain, menumbuhkan hubungan saling percaya dan menyelaraskan diri dengan berbagai macam orang. 5. Keterampilan sosial adalah dapat menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial, berinteraksi dengan lancar, menggunakan keterampilan- keterampilan ini untuk memengaruhi, dan memimpin. Kemudian menyelesaikan perselisihan untuk bekerjasama dan bekerja dalam tim.

2.2 KOMITMEN KERJA

Untuk mencapai tujuan perusahaan yang diharapkan, memerlukan komitmen yang kuat dari tiap karyawan. Tidak hanya memahami tujuan, visi, dan misi perusahaan. Perasaan terikat terhadap pekerjaan yang diberikan perusahaan juga menjadi kunci mencapai tujuan perusahaan. Komitmen kerja menunjukkan intensitas keterlibatan individu dalam penyelesaian tugas.

2.2.1 Pengertian Komitmen Kerja

Menurut Spector 2000: 198, secara umum komitmen kerja melibatkan keterikatan individu terhadap pekerjaannya. Komitmen kerja merupakan sebuah variabel yang mencerminkan derajat hubungan yang dianggap dimiliki oleh individu terhadap pekerjaan tertentu dalam organisasi. Selain itu, Robbins dan Judge 2008: 100, mendefinisikan komitmen organisasi adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi. Beberapa definisi sebelumnya, dalam komitmen kerja menunjukkan keterkaitan antara individu dengan pekerjaan yang diberikan, keterlibatan dalam bertugas sebagai bentuk kontribusi terhadap perusahaan, dan identifikasi terhadap nilai-nilai dan tujuan pekerjaan yang diselaraskan dengan nilai dan tujuan pribadi. Selanjutnya Sopiah 2008: 156, bahwa komitmen terhadap organisasi melibatkan 3 sikap yaitu : 1. Identifikasi dengan tujuan organisasi. 2. Perasaan keterlibatan dalam tugas-tugas organisasi. 3. Perasaan setia terhadap organisasi. Hal ini berarti karyawan yang komitmen terhadap pekerjaan memandang nilai dan kepentingan, kemudian mengintegrasikan tujuan pribadi dengan pekerjaan, sehingga tujuan pekerjaan menjadi tujuan pribadinya. Pekerjaan yang menjadi tugasnya dipahami sebagai kepentingan pribadi dan memiliki keinginan untuk selalu loyal demi kemajuan organisasi. Dengan kata lain komitmen kerja merupakan sikap mengenai loyalitas karyawan terhadap pekerjaannya dan merupakan proses yang berkelanjutan dari anggota organisasi untuk mengungkapkan perhatiannya pada tugas yang diberikan dan hal tersebut berlanjut pada kesuksesan dan kesejahteraan perusahaan maupun karyawannya.

2.2.2 Jenis-jenis Komitmen

Robbins dan Judge 2008: 101 membedakan tiga dimensi terpisah terhadap komitmen organisasi, antara lain : a. Komitmen Afektif affective commitment adalah perasaan emosional untuk pekerjaannya dan keyakinan dalam nilai-nilainya. b. Komitmen Berkelanjutan continuance commitment adalah nilai ekonomi yang dirasa dari bertahan dengan sebuah pekerjaan bila dibandingkan dengan meniggalkan pekerjaan tersebut. c. Komitmen normatif normative commitment adalah komitmen untuk bertahan dengan pekerjaan untuk alasan moral atau etis.

2.2.3 Membangun Komitmen

Proses pembangunan komitmen –menjelaskan dan mengomunikasikan suatu misi, menjamin keadilan organisasional, menciptakan suatu rasa komunitas, dan mendukung perkembangan karyawan – semua bergantung pada satu pondasi, yaitu komitmen pemberi kerja terhadap nilai yang mendahulukan kepentingan karyawan Ivancevich, 2006: 176. Membangun komitmen menjadi landasan pertama untuk membentuk perusahaan besar yang mampu bersaing dengan perusahaan kompetitor lainnya. Menumbuhkan komitmen pada tenaga kerja terjadi ketika orientasi perusahaan sama dengan pandangan tenaga kerjanya.

Dokumen yang terkait

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PTPN VII (PERSERO) UNIT USAHA PEMATANG KIWAH

7 32 67

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) UNIT USAHA PEMATANG KIWAH NATAR LAMPUNG SELATAN

3 30 73

Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Kecerdasan Emosional Terhadap Stres Kerja Karyawan Wanita Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun

0 7 137

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

1 4 154

PENGARUH KOMPETENSI KERJA, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARAVII UNIT PEMATANG KIWAH BANDAR LAMPUNG.

1 5 91

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 1 12

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 0 2

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 0 11

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 0 31

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 0 2