mengungkapkan perhatiannya pada tugas yang diberikan dan hal tersebut berlanjut pada kesuksesan dan kesejahteraan perusahaan maupun karyawannya.
2.2.2 Jenis-jenis Komitmen
Robbins dan Judge 2008: 101 membedakan tiga dimensi terpisah terhadap komitmen organisasi, antara lain :
a. Komitmen Afektif affective commitment adalah perasaan emosional
untuk pekerjaannya dan keyakinan dalam nilai-nilainya. b.
Komitmen Berkelanjutan continuance commitment adalah nilai ekonomi yang dirasa dari bertahan dengan sebuah pekerjaan bila
dibandingkan dengan meniggalkan pekerjaan tersebut. c.
Komitmen normatif normative commitment adalah komitmen untuk bertahan dengan pekerjaan untuk alasan moral atau etis.
2.2.3 Membangun Komitmen
Proses pembangunan komitmen –menjelaskan dan mengomunikasikan suatu
misi, menjamin keadilan organisasional, menciptakan suatu rasa komunitas, dan mendukung perkembangan karyawan
– semua bergantung pada satu pondasi, yaitu komitmen pemberi kerja terhadap nilai yang mendahulukan kepentingan
karyawan Ivancevich, 2006: 176. Membangun komitmen menjadi landasan pertama untuk membentuk perusahaan besar yang mampu bersaing dengan
perusahaan kompetitor lainnya. Menumbuhkan komitmen pada tenaga kerja terjadi ketika orientasi perusahaan sama dengan pandangan tenaga kerjanya.
2.3 PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian terdahulu mengenai variabel kecerdasan emosional dan komitmen kerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Agustina 2011 dengan judul
penelitian “Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dan Komitmen Kerja Karyawan Departemen F B Product Hotel Santika Premiere Jakarta
”, Fadliyansya 2013
dengan judul penelitian “Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Komitmen Dan Kinerja
Karyawan Pada Rumah Sakit Islam Lumajang”, dan Karambut 2012
dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional, Stres Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasional
Studi pada Perawat Unit Ra wat Inap RS Panti Waluya Malang”. Tiga penelitian
ini memiliki judul yang hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini, yang menjadi pembeda adalah objek penelitian dan variabel
penelitian yang digunakan. Berikut penjelasannya pada Tabel 8 :
Tabel 8. Penelitian Terdahulu
No Peneliti Dan
Tahun Penelitian
Judul Hasil Penelitian
1 Agustina,
Widiastuti 2011
Hubungan Antara Kecerdasan
Emosional Dan Komitmen Kerja
Karyawan Departemen F B
Product Hotel Santika Premiere
Jakarta Hasil penelitian menunjukkan
hanya 19 karyawan memiliki kecerdasan emosional yang
tergolong tinggi dan menunjukkan hanya 45
karyawan memiliki komitmen kerja yang tergolong tinggi.
Korelasi antara kecerdasan emosional dan komitmen kerja
sebesar 0,423 hasil ini menunjukkan korelasi positif
dan signifikan. Hal ini berarti semakin tinggi kecerdasan