Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Zakiyatul Fikriyyah, diperoleh simpulan bahwa melalui belajar dalam kelompok kecil dengan
strategi Think-Talk-Write di SMA Negeri 2 Kudus tahun pelajaran 20062007 mengalami peningkatan hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan
komunikasi dan pemecahan masalah matematis siswa. Aktivitas siswa dalam belajar dalam kelompok kecil dengan strategi Think-Talk-Write adalah baik.
Siswa dan guru menunjukkan sikap positif terhadap pembelajaran ini.
44
C. Kerangka Pikir
Pembelajaran yang biasa digunakan konvensional bisa diindikasikan sebagai salah satu faktor yang dapat menghambat proses pemahaman siswa
terhadap konsep yang diajarkan. Sehingga hasil belajar fisika siswa masih rendah. Pemberian materi sering kali diajarkan dengan menggunakan metode
ceramah, misalkan guru menerangkan rumus suatu hukum, kemudian siswa diharapkan mampu menerapkan rumus tersebut untuk mengerjakan kuis soal
yang diberikan oleh guru. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMA kelas XI pada konsep
Fluida Statis harus memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhinya. Konsep Fluida Statis dianggap sebagai salah satu konsep yang cukup sulit,
karena siswa dituntut memiliki pemahaman konsep materi yang cukup baik. Tingkat kesulitan yang cukup tinggi ini mengharuskan proses belajar yang
diberikan kepada siswa dengan tidak hanya mendidik siswa dari segi kognitif saja, tetapi juga harus memperhatikan kondisi siswa yang lainnya, seperti
tingkat kenyamanan siswa dalam memperoleh materi. Materi yang cukup sulit jika perlakuan yang diberikan guru hanya satu arah saja, maka siswa
akan kurang tertarik pada materi yang disampaikan.
44
Zakiyyatun Fikriyyah, Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematis siswa terhadap pelajaran matematika pokok bahasan logika matematika memalui
belajar dalam kelompok kecil dengan strategi think-talk-write pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Kudus tahun pelajaran 20062007. skripsi S1 F MIPA Universitas Negeri Malang, 2007,
abstract.
Oleh sebab itu, strategi pembelajaran yang dapat menciptakan lingkungan agar siswa dapat saling membantu sehingga dapat memahami
kebutuhannya adalah Think-Talk-Write TTW. TTW merupakan gebrakan baru dalam strategi pembelajaran yang diharapkan memiliki pengaruh baik
terhadap hasil belajar fisika siswa yang dikembangkan dari model kooperatif, sehingga dalam pelaksanaannya strategi ini membagi sejumlah siswa ke
dalam beberapa kelompok-kelompok kecil terdiri dari 5 – 6 siswa secara heterogen untuk saling membantu satu sama lain dalam mencapai tujuan
bersama. Tahapan pembelajaran ini yaitu: berpikir think, guru atau siswa melakukan demonstrasi, pengamatan gejala fisis, membaca buku paket atau
artikel fisika yang berkaitan dengan konsep Fluida Statis, atau peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu siswa mulai memikirkan
kemungkinan jawaban atau solusi dari permasalahan dengan cara siswa mencatat atau mengingat bagaimana apa yang dipahami atau tidak dipahami.
Bicara talk, siswa melakukan komunikasi dengan rekan sekelompok dalam diskusi kelompok yang membahas kemungkinan jawaban atau solusi dari
permasalahan sehingga diperoleh solusi kelompok untuk didiskusikan kembali dalam diskusi kelas. Tulis write, siswa menuliskan hasil diskusi itu
dalam catatannya buku catatan dan atau lembak kerja siswa LKS baik berupa definisi istilah maupun kejadian fisis yang terkait dengan persamaan-
persamaan fisis. Dengan memilih strategi yang tepat, diharapkan pemahaman konsep dan hasil belajar siswa dapat meningkat.
Dari pernyataan di atas, maka dapat diduga adanya pengaruh pembelajaran dengan strategi Think-Talk-Write terhadap hasil belajar fisika
siswa. Kerangka pikir penelitian tersebut dapat dilihat pada bagan kerangka pikir di bawah ini.
Tes hasil belajar kognitif C
1
, C
2
, C
3
, C
4
Peningkatan hasil belajar fisika
Materi konsep yang cukup
sulit
Penyampaian materi konsep
Strategi TTW Think-Talk-Write
Melalui metode eksperimen
Hasil belajar fisika yang masih rendah
Gambar 2.2. Bagan kerangka pikir penelitian
D. Hipotesis Penelitian