Pemrosesan Informasi dalam Memori Tahapan Memori

memory terbatas jumlah aitem yang dapat disimpan, yaitu kira-kira 7 aitem, dan dapat meningkat kapasitasnya dengan cara chunking. c Long-term memory Long-term memory merupakan memori dengan kapasitas lebih besar yang bersifat permanen dan tidak mudah dilupakan. Long-term memory merupakan tahapan ketiga dari memori yang meliputi proses penyimpanan informasi dalam waktu yang lama Lahey, 2003. Informasi yang dapat disimpan di dalam Long-term memory tidak terbatas jumlahnya.

3. Pemrosesan Informasi dalam Memori

Ada tiga proses pengolahan informasi yang dilakukan di dalam memori menurut Sternberg, 2006, yaitu: a Encoding Tahap pertama dalam pemrosesan informasi adalah encoding. Encoding merupakan proses yang bertujuan untuk mengubah informasi sehingga individu dapat menempatkannya di dalam memori. Individu mengubah informasi ke dalam bentuk psikologis yang dapat diterima mental. Biasanya kode yang digunakan adalah kode semantik, visual, dan akustik. Kode semantic didasarkan pada makna dan merupakan kode yang dominan di dalam memori jangka panjang long term memory. Kode akustik didasarkan pada bahasa dan merupakan kode memori yang dominan dalam memori jangka pendek short term memory. Materi yang ada di dalam kode akustik Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara biasanya terdiri dari urutan huruf, angka, ataupun kata-kata yang tidak bermakna. Sedangkan kode visual diwakili oleh gambar. b Penyimpanan storage Pemrosesan yang kedua adalah penyimpanan yang berfungsi untuk mempertahankan informasi. c Pemanggilan retrieval Pemrosesan yang ke tiga adalah pemanggilan. Pemanggilan adalah proses mengakses kembali informasi yang telah disimpan. Menurut Hunt Ellis 2004 proses pemanggilan ada dua, yaitu: recall dan recognition.

4. Tahapan Memori

Atkinson dan Shiffrin dalam Sternberg, 2006 memperkenalkan model tradisional dari memori yang terdiri dari tiga tahap, yaitu sensory register, memori jangka pendek, dan memori jangka panjang. Tahapan Memori Gambar 1: Model Tahapan Memori dari Atkinson dan Shiffrin Memori jangka pendek Pengulangan Coding pemanggilan Memori jangka panjang tempat penyimpanan permanen Sensory register Visual auditori sentuhan Input dari lingkungan Respon Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar diatas menjelaskan bahwa informasi dari luar pertama kali masuk ke Sensory register. Sensory register merupakan tahap pertama dari memori yang berfungsi untuk menangkap semua pengalaman sensori berupa visual, dan sentuhan hingga akhirnya diproses. Proses encoding pada sensory register berlangsung pada saat informasi diubah dalam bentuk impuls-impuls yang dapat diproses otak. Bagi proses penyimpanan, informasi yang berada dalam sensory register tidak bertahan lama hanya sepersekian detik Lahey, 2003. Sejumlah informasi yang telah diseleksi dari sensory register akan dikirim ke tahap selanjutnya, yaitu memori jangka pendek. Ingatan jangka pendek merupakan tempat penyimpanan sementara bagi informasi yang masuk. Ingatan jangka pendek disebut juga Working memory karena informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi masih diperlukan. Pada umumnya, dengan memberi perhatian yang cukup terhadap informasi, maka informasi tersebut akan segera dikirim ke memori jangka pendek. Proses encoding pada memori jangka pendek terjadi saat informasi dan sensory register diubah ke dalam bentuk yang dapat diproses lebih lanjut. Coding merupakan bentuk informasi yang disimpan dalam memori. Coding yang dominan di dalam memori jangka pendek adalah kode akustik Lahey, 2003. Informasi yang ada di dalam memori jangka pendek akan segera hilang jika tidak segera dilakukan pengulangan Reed, 2004. Ada empat teori yang dapat menjelaskan tentang lupa, yaitu: a Interference theory Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Interference theory menyatakan bahwa lupa terjadi karena adanya informasi yang mengganggu informasi yang telah ada di dalam memori Peterson Peterson, dalam Reed, 2004. Biasanya karena informasi yang lain tersebut mirip dengan informasi yang diingat oleh individu Lahey, 2003. Wickens dkk dalam Lahey, 2003 menyatakan ada dua hal yang berhubungan dengan teori ini, yaitu proactive dan retroactive interference. Proactive interference adalah gangguan yang terjadi akibat memori yang telah ada sebelumnya. Sementara retroative interference adalah gangguan yang terjadi akibat memori yang baru masuk. Gangguan ini tidak hanya terjadi pada memori jangka panjang tetapi juga pada memori jangka pendek. b Decay Theory Decay theory menyatakan bahwa memori yang tidak digunakan akan berangsur-angsur hilang seiring berjalannya waktu Lahey, 2003. Teori ini ditentang oleh beberapa psikolog dengan menyatakan bahwa lupa yang disebabkan oleh waktu hanya terjadi pada sensory register dan memori jangka pendek sementara informasi dalam memori jangka panjang bersifat permanen White dalam Lahey, 2003. c Reconstruction Schema Theory Reconstruction Schema Theory adalah teori yang menyatakan bahwa informasi yang ada di dalam memori jangka bahpanjang kadang- kadang berubah menjadi lebih konsisten dengan kepercayaan, pengetahuan, dan pengharapan individu Bartlett dalam Lahey, 2003. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Skema adalah jaringan-jaringan yang terdiri dari kepercayaan, pengetahuan, dan pengharapan seseorang. d Motivated Forgetting atau persepsi Motivated forgetting menjelaskan bahwa seseorang berusaha melupakan informasi yang menyedihkan dan mengancam dirinya Freud dalam Lahey, 2003. Galotti 2004 mengemukakan model kerja dari memori jangka pendek yang terdiri dari tiga komponen, yaitu: a Phonological loop yang berfungsi untuk mempertahankan dan memanipulasi informasi bahasa. Phonological loop terdiri dari dua komponen, yaitu phonological yang berfungsi untu menyimpan informasi verbal dan mekanisme pengulangan yang berfungsi mempertahankan informasi agar tetap aktif. b Visuospatial sketchpad yang berfungsi untuk mempertahankan dan memanipulasi informasi visual dan spasial. c Central executive yang berfungsi untuk memilih informasi yang akan diproses dan menggabungkan informasi. Memori jangka panjang merupakan tahapan ketiga dari memori yang meliputi proses penyimpanan informasi dalam waktu yang lama Lahey, 2003. Informasi yang dapat disimpan di dalam memori jangka panjang tidak terbatas jumlahnya. Memori jangka panjang disebut juga sebagai perpustakaan bagi manusia. Informasi yang ada harus diorganisasikan agar memudahkan proses pencarian, yaitu dengan menggunakan indeks. Proses Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara encoding pada memori jangka panjang terjadi pada saat informasi dari memori jangka pendek diubah dalam bentuk makna. Informasi yang telah dipanggil dari memori jangka panjang akan masuk kembali ke memori jangka pendek sehingga muncullah respon Lahey, 2003; Passer Smith, 2007.

5. Faktor-faktor yang dapat Mempengaruhi Memori

Dokumen yang terkait

Efektifitas Pelatihan Mind Mapping Terhadap Kemampuan Mengingat Materi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013

0 78 163

Pengaruh Kepribadian Big Five Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

10 92 76

Gambaran E-Readiness Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

0 44 156

Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

15 176 92

Pola Pemanfaatan Internet Oleh Mahasiswa Program Magister llmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

0 23 77

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MNEMONIC DAN KREATIVITAS TERHADAP KEMAMPUAN MENGINGAT MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.

1 5 47

Pengaruh Pemberian Gambar Ilustratif Berwarna Pada Slide Persentasi Terhadap Kemampuan Mengingat Materi Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Angkatan 2012.

0 0 6

Efektifitas Pelatihan Mind Mapping Terhadap Kemampuan Mengingat Materi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013

0 1 89

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Mengingat 1. Defenisi Ingatan - Efektifitas Pelatihan Mind Mapping Terhadap Kemampuan Mengingat Materi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Efektifitas Pelatihan Mind Mapping Terhadap Kemampuan Mengingat Materi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013

0 0 11