BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Masa perkuliahan adalah masa di mana individu dapat menuntut ilmu untuk menggapai cita-cita yang diharapkan yang mungkin sudah
dirancang dari semasa kecil. Untuk dapat meraih cita-cita tersebut, individu dituntut untuk belajar secara optimal. Proses belajar yang dilalui individu
tidak lepas dari keikutsertaan akal yang dimiliki oleh setiap individu, karena dengan adanya akal, individu dapat berpikir, memecahkan masalah dan
mengelola informasi yang ada di lingkungan tempat individu berada. Akal dapat diperoleh karena adanya memori atau ingatan yang ada di otak
individu. Tanpa adanya memori, proses kehidupan individu tidak akan berlangsung dengan baik karena memori memegang peranan yang sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari. Memori merupakan cara-cara dimana individu mempertahankan dan
menarik pengalaman-pengalaman masa lalu yang dapat digunakan saat ini Tulving Craik, dalam Sternberg, 2006. Memori tidak hanya kemampuan
menyimpan apa yang telah dialaminya, tetapi juga termasuk kemampuan untuk menerima encoding informasi yang masuk ke memori, kemudian
informasi tersebut disimpan storage pada memori, dan mengingat kembali retrieval informasi yang telah disimpan tadi apabila informasi tersebut
dibutuhkan Walgito, 1994. Ingatan dapat gagal pada salah satu dari ketiga tahapan tersebut jika individu tidak dapat mengingat informasi yang masuk,
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
hal ini terjadi karena adanya kegagalan dalam proses pemasukan informasi, penyimpanan informasi, atau dalam tahap pengingatan kembali Atkinson,
1983. Menurut Gunawan 2003, ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi memori individu, diantaranya adalah informasi yang tidak relevan dan tidak penting, adanya interferensi atau gangguan, pecahnya
perhatian, keadaan fisik yang lelah, pengaruh zat kimia tertentu, dan emosi. Hal-hal yang dapat mempengaruhi memori tersebut bukan tidak mungkin
dialami mahasiswa yang sedang melakukan proses belajar di bangku perkuliahan, terlebih lagi yang menyangkut dengan suasana hati yang
merupakan bagian dari emosi. Menurut Lahey 2004, emosi merupakan perasaan positif atau negatif yang pada umumnya bereaksi terhadap
rangsangan yang disertai dengan gairah fisiologis dan perilaku yang terkait. Emosi dikenal memainkan peran yang penting dalam memori, kadang-
kadang dapat menghambat memori dan kadang-kadang dapat mengubahnya. Banyak individu yang tidak menyadari bahwa emosi sering kali memberi
pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan. Selain itu, emosi juga memberi energi dan berperan penting dalam komunikasi sosial Papalia,
2004; Paser Smith, 2007. Keadaan emosi individu akan mempengaruhi proses belajarnya karena perhatian individu terhadap lingkungan akan
berkurang intensitasnya pada saat berada pada emosi negatif. Hal ini akan mengakibatkan pemrosesan informasi tidak berjalan dengan efektif dan
berdampak pada kemampuan mengingat individu Hunt Ellis, 20004. Emosi negatif merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
dirasakan individu yang berupa perasaan cemas, marah, rasa bersalah dan kesedihan Watson, dalam King, 2010.
Peneliti melakukan wawancara pada sekitar 80 mahasiswa pada masing-masing fakultas yang ada di USU. Hasil dari wawancara tersebut
didapat bahwa rata-rata mahasiswa yang melakukan perkuliahan pada siang hari yang dimulai dari pukul 13.00 wib sampai 18.00 wib mengalami
masalah yang berhubungan dengan suasana hati mahasiswa. Menurut mahasiswa tersebut, pada jam-jam yang dianggap “rawan” untuk melakukan
proses belajar adalah pukul 13.00 wib keatas, karena pada jam-jam tersebut motivasi mahasiswa untuk belajar sudah mulai menurun. Hal ini disebabkan
karena keadaan fisik mahasiswa yang sudah lelah, terlebih lagi mahasiswa sudah menjalani perkuliahan dari pagi. Selain kondisi fisik yang lelah, rasa
ngantuk juga dialami sebagian besar mahasiswa yang menjalani perkuliahan di siang hari, rasa bosan, sampai malas memperhatikan materi yang
disampaikan oleh dosen karena materi yang disampaikan terlalu sulit ataupun materi yang disampaikan bersifat hitungan. Hal-hal tersebut yang
dianggap mahasiwa dapat menghilangkan konsentrasi pada saat perkuliahan berlangsung. Menurut Hunt dan Ellis 2004, suasana hati sangat berperan
dalam proses pemahaman individu, karena suasana hati individu akan mempengaruhi proses belajarnya karena perhatian individu terhadap
lingkungan akan berkurang intensitasnya pada saat berada pada emosi negatif. Hal ini akan mengarahkan pemrosesan informasi tidak berjalan
dengan efektif dan akan berdampak pada kemampuan mengingat individu.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Dari wawancara yang telah dilakukan pada sejumlah mahasiswa yang ada di Fakultas Psikologi dapat disimpulkan bahwa, permasalahan
yang sering muncul pada mahasiswa pada saat mahasiswa menjalani perkuliahan pada siang hari seperti hilangnya konsentrasi mahasiswa karena
dipengaruhi faktor-faktor yang dapat memicu emosi negatif, seperti keadaan mengantuk, lelah, dan kurang semangatnya mahasiswa pada saat belajar di
siang hari. Mahasiswa fakultas Psikologi yang melakukan perkuliahan pada siang hari dan bahkan sampai sore hari pun merasakan bahwa sering
hilangnya konsentrasi yang disebabkan karena keadaan lelah yang dialami oleh individu, terlebih lagi mahasiswa yang melakukan perkuliahan dari
pagi dan dilanjuti lagi sampai sore hari. Hal lain yang dianggap mahasiswa menjadi permasalahan saat kuliah pada siang hari adalah pada saat
mahasiswa diberi kuis dadakan oleh dosen, terlebih lagi materi yang diberikan bersifat hafalan dan hitungan yang tentu saja menuntut mahasiswa
untuk dapat mencurahkan konsentrasi yang penuh agar dapat memahami materi yang diberikan. Dengan keadaan emosi negatif yang dimiliki selama
perkuliahan, mahasiswa tidak mendapatkan hasil akhir yang diharapkan. Dalam proses belajar, emosi positif sangat dibutuhkan dalam
pembentukan memori. Hal ini senada dengan Powless dan Nielson 2004 yang menyatakan bahwa emosi positif dapat menimbulkan arousal yang
akan berdampak kepada pemanggilan informasi. Sebaliknya emosi negatif akan merangsang pengeluaran hormon stres kortisol yang akan menghambat
fungsi hippocampus yang sangat berperan dalam pembentukan memori Nadel dkk, dalam Lahey, 2003. Pada proses pembelajaran tentu saja yang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
menjadi fokus utamanya adalah emosi positif karena selain dapat memicu arousal, keadaan emosi positif juga menimbulkan suasana hati yang positif
dimana suasana hati berperan penting dalam proses pemahaman. Terganggunya pemahaman individu terhadap sesuatu akan mengakibatkan
tidak efektifnya kemampuan individu dalam mengingat Hunt Ellis, 2004. Penelitian yang dilakukan oleh Ellis dalam Hunt Ellis, 2004
menemukan bahwa siswa-siswi yang sedang bersedih mood negatif melakukan banyak kesalahan dalam mengidentifikasi kalimat-kalimat yang
mengandung kontradiksi. Hal ini membuktikan bahwa pemahaman mereka terhadap suatu masalah menjadi terganggu akibat mood yang negatif.
Terganggunya pemahaman individu terhadap suatu hal akan mengakibatkan tidak efektifnya kemampuan individu dalam mengingat.
Menggunakan metode yang dapat digunakan individu untuk membangkitkan kemampuan mengingat merupakan hal yang sangat
penting, khususnya dalam proses belajar di dunia pendidikan. Memori akan lebih mudah terbentuk dengan menggunakan stimulus dan stimulus tersebut
merupakan faktor yang dapat mempengaruhi proses masuknya suatu informasi ke dalam otak. Salah satu stimulus yang dapat digunakan untuk
membantu membangkitkan kemampuan mengingat adalah aroma atau bau- bauan. Menurut Chu Downes 2000 bau-bauan merupakan stimulus
sangat kuat yang secara spontan memberikan tanda emosi dan data autobiographical. Lahey 2003 menyatakan stimulus adalah berbagai aspek
yang berasal dari dunia luar yang secara langsung mempengaruhi prilaku
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
individu. Bau atau aroma, baik menyenangkan ataupun tidak menyenangkan dapat berdampak pada suasana hati Rouby et al, 2002.
Bau atau aroma mempunyai peran yang sangat kuat. Bau mempengaruhi individu pada tingkat fisik. Psikologis, dan sosial. Secara
umum, aroma mengelilingi manusia dan tanpa disadari batapa pentingnya aroma atau bau dalam kehidupan manusia. Bau dapat membangkitkan
tanggapan emosional yang kuat. Semua aroma yang terkait dengan pengalaman yang baik dapat membawa kegembiraan dengan cepat. Aroma
yang tidak menyenangkan juga dapat membuat memori individu menjadi buruk. Responden pada sebuah survey mencatat bahwa kebanyakan aroma
yang dihirup, baik suka maupun tidak suka didasarkan pada asosiasi emosional. Asosiasi tersebut dapat cukup kuat membuat aroma yang
umumnya diberi label menyenangkan menjadi tidak menyenangkan bagi individu tertentu Classen dkk, 1994.
Bebauan akan mengaktifkan wilayah primitif di otak seperti amigdala dan thalamus yang merespon bahaya, kesenangan dan makanan.
Oleh karena itu, babauan asing akan mendapat prioritas besar dalam otak. Salah satu bagian yang secara khusus peka terhadap aroma adalah sistem
limbik Jensen, 2007. Sistem limbik adalah pusat dari emosi dan memori. Bau dapat menimbulkan perasaan yang kuat dan mendasar pada semua
makhluk hidup. Individu mengalami emosi yang kuat atau teringat pada hal tertentu ketika mencium bau tertentu yang berhubungan pada suatu
peristiwa di kehidupan sehari-hari Ericksen, 2002.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Aroma secara tidak langsung dapat meningkatkan retensi ingatan individu. Menurut Rouby 2002 aroma baik menyenangkan ataupun tidak
menyenangkan berdampak pada suasana hati. Menurut Zimbardo 2006 suasa hati merupakan bagian dari emosi dimana suasana hati merupakan
keadaan emosi tertentu yang dipicu oleh faktor eksternal tertentu. Perubahan mood kerap kali mempengaruhi gairah individu untuk melakukan sesuatu
atau bahkan bisa mempengaruhi keputusan dan tindakan individu, termasuk mempengaruhi individu dalam hal kemampuan mengingat. Oleh karena itu
perlu adanya stimulus yang dapat digunakan untuk dapat meningkatkan daya ingat. Salah satu stimulus yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan mengingat adalah aroma. Penggunaan aroma yang menyenangkan dapat digunakan pada saat individu mengalami suasana hati
yang negatif, dan penggunaan aroma dapat menimbulkan efek santai dan tenang, berpengaruh terhadap suasana hati, menenangkan saraf dan juga
dapat meningkatkan retensi ingatan individu pada informasi yang dipelajari. Ada beberapa penelitian yang menghubungkan aroma dengan
ingatan. Penelitian yang dilakukan di Yale University yang melibatkan 72 mahasiswa 36 laki-laki, 36 perempuan yang berhubungan dengan aroma.
Aroma yang digunakan pada eksperimen ini adalah aroma coklat. Aroma tersebut disebarluaskan ke dalam ruangan laboratorium dengan ukuran 35’ x
11’. Eksperimen ini terdiri dari 40 kata sifat dalam bahasa inggris. Subjek berpartisipasi dalam dua sesi eksperimen selama 24 jam. Pada sesi pertama,
subjek diminta untuk menulis kebalikan dari setiap kata. Keesokan harinya, mereka diberi waktu 10 menit untuk meyelesaikan tugas yang sama, dengan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
menjawab paling tidak setengah dari jawaban aslinya. Penelitian yang menggunakan aroma juga dilakukan oleh Jennifer Ret. Hasil penelitian
tersebut menyatakan bahwa aroma lavender diyakini dapat meningkatkan daya ingat dalam belajar, mendapatkan efek yang menyenangkan selama
belajar, dapat menimbulkan efek santai dan tenang, berpengaruh pada mood, meningkatkan retensi ingatan pada informasi yang dipelajari. Hal ini
ditunjukkan dari kelompok eksperimen yang terpapar aroma lavender lebih tepat dalam mengingat kata-kata yang diujikan daripada kelompok control
yang tidak terpapar aroma apapun. Selain itu, aroma juga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Kornelius
dan Anggadewi menghasilkan bahwa aroma lemon dapat meningkatkan produktivitas kerja.
Pitman 2004 dalam bukunya yang berjudul Aromatherapy: A Practical Approach dengan menghirup aroma lavender maka akan
meningkatkan gelombang-gelombang alfa di dalam otak dan gelombang inilah yang membantu kita untuk merasa rileks. Selain itu, lavender
dipercaya bisa membantu terciptanya keseimbangan tubuh dan pikiran. Sedangkan wewangian lemon digunakan menenangkan suasana. Aroma
yang menyenangkan dapat membantu individu semakin percaya diri, merasa lebih santai, dapat menenangkan saraf, tetapi tetap membuat individu sadar.
Sejalan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang meneliti tentang aroma, fenomena dampak aroma terhadap kemampuan mengingat
juga dialami beberapa mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Utara. Berikut merupakan hasil wawancara yang dilakukan di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
“ Aku biasanya kalo mau belajar maunya dalam keadaan tenang, lingkungan tempat aku belajar pun harusnya dalam keadaan tenang
juga, bebas dari bau yang gak enak pastinya. Biasanya aku pakek pengharum ruangan yang baunya enak supaya lebih rileks. Kalo
lingkungan belajar udah nyaman, pastinya belajar jadi lebih enak dan materi yang udah dipelajari pasti lebih gampang untuk diingat.
” R. Purba Komunikasi Personal, 13 Oktober 2011
“ Aku punya pengalaman waktu lagi belajar di kelas. Tiba-tiba ada bau yang gak enak banget. Bau itu kayak bau ee’ kucing. Tau lah itu
bau kali. Tiba-tiba aja aku gak mood lagi buat belajar, kepalaku langsung pusing pusing. Apalagi waktu siang itu cuaca panas kali.
Untung aja baunya gak lama. Maunya di kelas dipasang pengharum ruangannya. Jadi kalo tiba-tiba ada bau yang gk enak lagi, gak
sempat ganggu perkuliahan karena ketutup wanginya ruangan yang enak, semangat belajar pun jadi gak sempat kendor . ”
M Komunikasi personal, 13 Oktober 2011
Dari wawancara yang dilakukan di Fakultas Psikologi, di dapat bahwa aroma yang kurang menyenangkan dapat mengganggu proses belajar
mengajar yang mahasiswa alami. Terlebih lagi pada siang hari dimana suasana hati yang mahasiswa alami sudah mulai jelek karena berbagai
faktor, diantaranya mengantuk, cuaca yang panas, lelah, dan ditambah lagi bau-bauan yang terkadang muncul ditengah-tengah proses belajar mengajar
yang membuat turunnya semangat mahasiswa untuk melanjutkan perkuliahan yang akan berdampak pada hasil akhir dari proses perkuliahan,
yaitu nilai. Selain aroma lavender, melon dan rosemarry yang telah dijelaskan
sebelumnya, ada aroma lain yang banyak digunakan di kehidupan sehari- sehari. Contohnya seperti aroma teh hijau. Selain daun teh yang dipercaya
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
sebagai anti oksidan untuk menangkal radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh individu dalam kehidupan sehari-hari, ternyata aroma teh hijau juga
banyak digunakan untuk terapi penyakit seperti penyakit kanker, tetapi penelitian tentang aroma teh hijau belum banyak dilakukan terlebih lagi
penelitian yang membahas pengaruh aroma teh hijau dalam meningkatan daya ingat.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa aroma lavender merupakan aroma yang telah banyak diteliti oleh para peneliti di luar negeri
dan semua hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa aroma lavender dapat meningkatkan daya ingat. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk
meneliti aroma lain yang biasa peneliti teliti untuk pengobatan, yaitu aroma green tea. Penelitian aroma green tea terhadap kemampuan mengingat
belum teruji kebenarannya. Aroma green tea yang diteliti adalah aroma yang digunakan oleh para ilmuan untuk mengobatan penyakit luar yang
berhubungan dengan rasa sakit, seperti pasca operasi pada pasien. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa aroma green tea dipercaya dapat
meringankan rasa sakit pada pasien pasca operasi, karena aroma green tea dapat menimbulkan efek tenang pada pasien sehingga pasien dapat
melupakan rasa sakit yang dideritanya. Oleh sebab itu, peneliti inging melihat apakah aroma green tea dapat digunakan sebagai salah satu
alternatif pemilihan aroma yang digunakan untuk meningkatkan daya ingat individu selain aroma lavender yang terlebih dahulu telah terbukti efektif
dalam peningkatan daya ingat.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh penggunaan aroma terhadap kemampuan mengingat jangka
pendek pada mahasiswa Fakultas Psikologi. Aroma yang digunakan pada penelitian ini adalah aroma green tea dan aroma lavender. Penelitian
eksperimen ini menggunakan dua kelompok. Dua kelompok tersebut merupakan kelompok eksperimen yang mendapatkan perlakuan berupa
aroma green tea dan kelompok kontrol yang diberikan aroma lavender. Alasan peneliti menempatkan aroma lavender pada kelompok kontrol adalah
karena aroma lavender adalah aroma yang telah sering diteliti oleh para peneliti sehingga efektifitas aroma terhadap kemampuan mengingat tidak
perlu di uji lagi, sedangka alasan peneliti menempatkan aroma green tea pada kelompok eksperimen adalah karena peneliti ingin melihat bagaimana
pengaruh aroma green tea terhadap kemampuan mengingat. Aroma dalam penelitian ini akan diberikan satu kali saja pada masing-masing kelompok.
Setelah aroma selesai diberikan, kemudian dilanjutkan dengan pengukuran kemampuan mengingat pada kedua kelompok tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH