D. TEKNIK KONTROL
Peneliti harus menciptakan kondisi ruangan yang sesuai sehingga efek dari variable bebas dapat terlihat dengan jelas. Variabel-variabel
pengganggu dapat mengacaukan validitas internal maka harus dilakukan teknik kontrol Myers Hansen, 2006. Variabel penggganggu adalah
variabe-variabel lain selain variable bebas yang dapat mempengaruhi variabel tergantung dan variable tersebut bukan merupakan fokus dari
penelitian Myers Hansen, 2006. Peneliti juga mempunyai kuasa untuk memanipulasi kondisi lingkungan
fisik, misalnya mengontrol kebisingan, penerangan, suhu ruangan, dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kondisi ruang eksperimen
yang kondusif sehingga pengaruh variable bebas terhadap variable tergantung tidak dipengaruhi oleh variable pengganggu yang berupa
kebisingan, suhu udara yang panas, dan sebagainya Seniati, 2005. Kontrol yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
Variabel Lingkungan. Variabel lingkungan dikontrol dengan
menyamaratakan variabel yang dapat mempengaruhi kelompok ekperimen KE dan kelompok kontrol KK seperti materi, instruksi, penyajian,
kondisi ruangan, dan waktu yang relatif sama. Peneliti memilih ruangan yang cukup ventilasi dan pencahayaan, waktu dan tempat yang tidak banyak
dilalui orang lain ketika ekperimen berlangsung, serta menempatkan pengawas di luar ruangan untuk tidak membiarkan orang lain membuat
kebisingan yang mengganggu kelancaran ekperimen.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
E. Rancangan Penelitian
Peneliti menggunakan penelitian yang bersifat eksperimen laboratorium
dengan nama rancangan Randomized Matched Two-Group Design, post- test only dengan skema rancangan dapat dilihat pada table berikut:
Sumber: Experimental Psychology
Keterangan: R : Randomisasi
M : Matched memasangkan subjek penelitian X1 : Perlakuan KE: pemberian aroma Lavender
X2 : Perlakuan KK : pemberian aroma Green Tea O : Pengukuran pengukuran kemampuan mengingat jangka pendek
F. INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN