Struktur Organisasi Koleksi Deskripsi Umum Tempat Penelitian
58 Indonesia yang menambah jam mengajar dengan dibekali pelatihan perpustakaan
melalui diklatseminarbimtek dilanjut oleh pustakawan sebagai pelaksanan utama dalam pelaksanaan pengelolaan bahan pustaka pada perpustakaan elektronik.
Sedangkan dukungan dari pihak eksternal terhadap pelaksanaan manajemen perpustakaan elektronik ini secara nyata diwujudkan dari pihak siswa yang lulus
di setiap tahunnya untuk menyumbangkan bahan pustaka baik berupa fisik maupun nominal yang nantinya akan diwujudkan menjadi bahan pustaka oleh
pihak sekolah dalam wujud koleksi perpustakaan yang dikelola dengan perpustakaan elektronik.
Kesiapan sumber daya manusia yang terkait dalam pelaksanaan kebijakan manajemen perpustakaan elektronik dapat dikatakan sambil belajar karena
kebijakan ini dimulai sesuai tuntutan status sekolah RSBI. Mengenai hal kesiapan sumber daya manusia yang terkait dalam pelaksanaan kebijakan manajemen
perpustakaan elektronik ini menurut w aka humas “Sambil belajar. Masalahnya
guru yang menjadi koordinator perpustakaan sambil mengajar mata pelajaran. “
Sumber daya manusia yang utama dalam pelaksanaan manajemen perpustakaan elektronik dengan software ini adalah pustakawan dan hanya pustakawan saja
yang diberi pelatihan sehingga hanya pustakawan yang dituntut mampu mengusasai software
yang digunakan dalam pelaksanaan manajemen perpustakaan elektronik di lapangan.
Pelatihan khusus kepada sumber daya manusia yang terlibat dalam pelaksanaan perpustakaan elektronik melalui pelatihan dari pihak luar sekolah dalam bentuk
seminarpelatihandiklat pendidikan dan pelatihanworkshopbimtek bimbingan
59 teknologi yang menyertakan kepala perpustakaan ataupun pustakawan guna
pengembangan pengetahuan. Sedangkan pelatihan untuk software yang digunakan dalam pelaksanaan berupa pelatihan dari pihak penyedia
software “Lib Guardian”. Dalam pelaksanaan pelatihan yang diberikan tidak efektif bagi pustakawan karena
tidak sesuai dengan memo of understanding MOU yang dibuat antara pihak penyedia software dengan pengguna yaitu hanya 4 kali pelatihan sedangkan
seharusnya sampai bisa. Sistem yang direncanakan guna pelaksanaan manajemen perpustakaan
elektronik ini adalah dengan memberikan barcode pada koleksi bahan pustaka yang ada, menggunakan kartu buku, ketentuan peminjaman buku paket dipinjam 1 tahun,
buku referensi 1 hari dan lama peminjaman buku koleksi yang sudah diberi barcode selama 7 hari dengan pencatatan di software. Perencanaan anggaran terkait keuangan
yang digunakan dalam rincian anggaran perpustakaan elektronik tertuang dalam anggaran yang dianggarkan dewan sekolah dicatat pada bendahara setiap tahunnya
akan tetapi jumlah dan apa saja yang masuk dalam anggaran tidak semua pihak mengetahui pendanaannya seperti apa.
Perencanaan terkait pendukung perpustakaan elektronik yang berupa perangkat keras, perangkat lunak dan pelaksanaan dalam manajemen
perpustakaan elektronik ini dirasa singkat oleh pustakawan. Perencanaan dan pengadaan perangkat keras berupa komputer baru pada tahun ajaran 20092010.
Menurut kepala perpustakaan, “Pembaharuan, tiap tahun jika ada komponen yang
masih bagus kondisinya diteruskan pemakaiannya, jika di tengah jalan ada kerusakan minta pembaharuan ke waka sarpras. Perawatan berupa pembaharuan