Profil SMA Negeri 1 Kabupaten Bantul Visi dan Misi Perpustakaan
57 Perencanaan manajemen perpustakaan elektronik ini adalah dengan mengubah
pengelolaan konvensional menjadi otomasi dengan perangkat komputer dengan pemanfaatan software. Pihak sekolah memilih software yang cocok untuk
diterapkan, selanjutnya diberikan pelatihan pada pustakwan oleh pihak penyedia software. H
al tersebut dijelaskan oleh pustakawan dalam wawancara, “… dulu itu ada software lalu pustakawan dilatih tawaran dari wakil kepala sekolah bidang
sarana prasarana waka sarpras ”. Hal ini mempertegas bahwa pelaksanaan
perpustakaan elektronik yang dijalankan baru sebatas pada sirkulasi yang menggunakan alat elektronik sebagai sarana penyimpanan data yaitu dengan
software “lib guardian”.
Dalam perpustakaan elektronik ini visi dan misi menempel jadi satu sesuai dengan visi dan misi perpustakaan sekolah yang sedang dalam tahap
pengembangan manajemen perpustakaan eletronik sebagai pengelolaan bahan pustaka. Hal tersebut terbukti melalui hasil pengamatan dilapangan bahwa belum
adanya visi dan misi khusus guna manajemen perpustakaan elektronik. Begitu pula dengan tujuan dan sasaran manajemen perpustakaan elektronik ini juga
menempel pada tujuan dan sasaran perpustakaan. Perencanaan terkait dukungan dan kesiapan faktor lingkungan internal dan
eksternal mengenai kebijakan manajemen perpustakaan elektronik di SMA Negeri 1 Kabupaten Bantul diwujudkan oleh pihak internal dalam wujud adanya
penanggung jawab dalam pelaksanaan manajemen perpustakaan elektronik yaitu oleh kepala sekolah yang membawahi waka kurikulum dilanjut oleh kepala
perpustakaan selaku koordinator perpustakaan yaitu guru mata pelajaran bahasa
58 Indonesia yang menambah jam mengajar dengan dibekali pelatihan perpustakaan
melalui diklatseminarbimtek dilanjut oleh pustakawan sebagai pelaksanan utama dalam pelaksanaan pengelolaan bahan pustaka pada perpustakaan elektronik.
Sedangkan dukungan dari pihak eksternal terhadap pelaksanaan manajemen perpustakaan elektronik ini secara nyata diwujudkan dari pihak siswa yang lulus
di setiap tahunnya untuk menyumbangkan bahan pustaka baik berupa fisik maupun nominal yang nantinya akan diwujudkan menjadi bahan pustaka oleh
pihak sekolah dalam wujud koleksi perpustakaan yang dikelola dengan perpustakaan elektronik.
Kesiapan sumber daya manusia yang terkait dalam pelaksanaan kebijakan manajemen perpustakaan elektronik dapat dikatakan sambil belajar karena
kebijakan ini dimulai sesuai tuntutan status sekolah RSBI. Mengenai hal kesiapan sumber daya manusia yang terkait dalam pelaksanaan kebijakan manajemen
perpustakaan elektronik ini menurut w aka humas “Sambil belajar. Masalahnya
guru yang menjadi koordinator perpustakaan sambil mengajar mata pelajaran. “
Sumber daya manusia yang utama dalam pelaksanaan manajemen perpustakaan elektronik dengan software ini adalah pustakawan dan hanya pustakawan saja
yang diberi pelatihan sehingga hanya pustakawan yang dituntut mampu mengusasai software
yang digunakan dalam pelaksanaan manajemen perpustakaan elektronik di lapangan.
Pelatihan khusus kepada sumber daya manusia yang terlibat dalam pelaksanaan perpustakaan elektronik melalui pelatihan dari pihak luar sekolah dalam bentuk
seminarpelatihandiklat pendidikan dan pelatihanworkshopbimtek bimbingan