72 koleksi minimal 1000 seribu judul materi perpustakaan dapat
mengangkat kepala perpustakaan sekolahmadrasah.”
Pada pelaksanaan perpustakaan di SMA Negeri 1 Kabupaten Bantul kepala perpustakaan juga memiliki surat keputusan SK dari kepala sekolah.
Serta memenuhi kualifikasi sarjana S1, memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah dari lembaga yang ditetapkan pemerintah
dan masa kerja sudah lebih dari 3 tahun. Untuk tenaga pelaksana dalam manajemen perpustakaan dan juga perpustakaan elektronik sekolah telah
memenuhi SNI perpustakaan yang ditetapkan pemerintah dan ditetapkan oleh sekolah yaitu lulusan D3 perpustakaan serta memperoleh pelatihan
kepustakaan dari lembaga penedidikan dan pelatihan yang terakreditasi.
b. Pengorganisasian terkait sasaran, tempat kedudukan, pekerjaan, teknik
serta struktur pada perpustakaan elektronik di SMA Negeri 1 Kabupaten Bantul.
Pembagian kerja pada manajemen perpustakaan elektronik ini sama dengan perpustakaan sekolah yaitu kepala perpustakaan dan pustakawan sebagai pelaku
utama. Kedudukan kepala perpustakaan selaku koordinator bertugas melakukan pelaporkan hasil kepada kepala sekolah. Pekerjaan dalam manajemen
perpustakaan elektronik ini di perpustakaan sekolah yang utama dilakukan oleh pustakawan. Hal tersebut diperjelas oleh pengamatan berpartisipasi yang
dilakukan bahwa otomasi yang dijalankan dengan software dilakukan oleh pustakawan saja. Untuk pembagian kerja dalam manajemen perpustakaan
elektronik belum ada pembagian kerja yang khusus. Karena dari hasil dokumentasi yang didapat pembagian kerja hanya sebatas pembagian kerja pada
73 perpustakaan secara umum. Hal tersebut tentunya membebani pustakawan saat
harus mengelola bahan pustaka yang harus dimasukkan datanya ke dalam software yang digunakan karena harus melakukan sendiri.
c. Pengorganisasian lingkungan terkait sistem kerjasama sosial dalam
perpustakaan elektronik di SMA Negeri 1 Kabupaten Bantul.
Sistem kerjasama yang dibangun guna terlaksananya manajemen perpustakaan elektronik ini adalah dengan kepala perpustakaan sebagai
koordinator perpustakaan, pustakawan sebagai pelaksana utama walaupun dirasa berat oleh pustakawan karena dirasa kurang tenaga. Pada pelaksanaannya
pustakawan dibantu dua orang petugas laboratorium yang tidak masuk dalam struktur organisasi dalam menjalankan sirkulasi saat jam istirahat yang masuk
dalam pembagian tugas yang dibuat oleh kepala perpustakaan yang dipaparkan pada dokumen. Namun hal tersebut tentunya tidak juga meringankan beban
pustakawan dalam pengolahan bahan pustaka dengan software.
3. Penggerakan Manajemen Perpustakaan Elektronik Di SMA Negeri 1
Kabupaten Bantul
George R. Terry 1986 mengemukakan bahwa penggerakkan merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka
berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin
mencapai sasaran-sasaran tersebut.
74
a. Penggerakan sumber daya manusia terkait proses kepemimpinan,
pembimbingan, dan
pemberian motivasi
dalam manajemen
perpustakaan elektronik di SMA Negeri 1 Kabupaten Bantul.
Tugas penggerakan adalah tugas mengerakkan seluruh manusia yang bekerja dalam perpustakaan sekolah agar masing-masing bekerja sesuai
dengan tugas dan tanggungjawab yang telah ditetapkan dengan semangat dan kemampuan maksimal. Dengan kata lain, pergerakkan merupakan proses
implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Proses penggerakan dalam manajemen perpustakaan elektronik ini dimulai dari kepemimpinan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah dibantu waka
kurikulum serta kepala perpustakaan selaku koordinator perpustakaan, dan pustakawan. Sedangkan proses pembimbingan yang dilakukan dalam
pelaksanaan manajemen perpustakaan elektronik ini dilakukan oleh pihak sekolah juga pihak luar sekolah. Dari pihak sekolah melalui kepala sekolah
dengan manajemen mutu yang dilaksanakan pertahun. Dari pihak luar sekolah yaitu Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul, serta dari
pihak penyedia software diawal pemasangan. Proses pemberian motivasi terhadap manajemen perpustakaan elektronik ini dilakukan oleh kepala sekolah
dengan briefing yang dilakukan guna kepala perpustakaan bersama-sama tenaga pendidik, serta bagi pustakawan bersama-sama tenaga kependidikan secara