memanfaatkan total yang dimilikinya. ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:
4. Return on Equity ROE yaitu rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa, yang mengukur tingkat pengembalian atas
investasi dari pemegang saham biasa. Rumus ROE dapat dirumuskan sebagai berikut:
5. Rasio Likuiditas
Menurut Riyanto
2008, likuiditas adalah
masalah yang
berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Rasio
likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas merupakan
suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan membayar semua kewajiban fianansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan
menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuiditas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga
berkaitan dengan kemampuannya mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas.
Suatu perusahaan yang mempunyai alat-alat likuid sedemikian besarnya sehingga mampu memenuhi segala kewajiban finansialnya yang
segera harus terpenuhi, dikatakan bahwa perusahaan tersebut likuid, dan sebaliknya apabila suatu perusahaan tidak mempunyai alat-alat likuid
yang cukup untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus terpenuhi dikatakan perusahaan tersebut kurang atau tidak likuid.
a. Manfaat rasio likuiditas Menurut Kasmir 2011, manfaat penggunaan rasio likuiditas:
1. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih. Artinya,
kemampuan untuk membayar kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan tanggal
dan bulan tertentu. 2. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban
jangka pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya, jumlah kewajiban yang berumur di bawah satu tahun atau sama
dengan satu tahun, dibandingkan dengan total aktiva lancar. 3. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban
jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan atau piutang. Dalam hal ini aktia lancar dikurangi sediaan
dan utang yang dianggap likuiditasnya lebih rendah. 4. Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan
yang ada dengan modal kerja perusahaan. 5. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk
membayar utang.
6. Sebagai alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan perencanaan kas dan utang.
7. Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu dengan menbandingkannya untuk beberapa periode.
8. Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing- masing komponen yang ada di aktiva lancar dan utang lancar.
9. Sebagai alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya, dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada saat ini.
b. Jenis-jenis rasio likuiditas antara lain : 1. Rasio lancar current ratio
Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dan merupakan ukuran yang paling umum
digunakan untuk mengetahui kesanggupan suatu perusahaan memenuhi
kewajiban jangka
pendeknya. Current
ratio menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-
kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan
menutupi kewajiban jangka pendeknya.
2. Rasio cepat quick ratio Rasio ini disebut juga acid test ratio yang juga digunakan untuk
mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Penghitungan quick ratio dengan mengurangkan aktiva lancar dengan persediaan.
3. Rasio kas cash ratio Rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan posisi kas yang
dapat menutupi utang lancar dengan kata lain cash ratio merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan kas yang
dimiliki dalam manajemen kewajiban lancar tahun yang bersangkutan.
6. Rasio Solvabilitas
Menurut Riyanto 2008, solvabilitas suatu perusahaan menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya
apabila perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasi. Menurut Munawir 2004, solvabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka
panjang. Menurut Kasmir 2011, rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai
dengan utang. Jadi, rasio solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya baik
jangka pendek maupun jangka panjang seandainya perusahaan
dilikuidasi.
a. Manfaat rasio solvabilitas Menurut Kasmir, 2011 manfaat penggunaan rasio solvabilitas:
1. Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya kreditur.
2. Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang bersifat tetap seperti angsuran pinjaman
termasuk bunga 3. Untuk menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya
aktiva tetap dengan modal. 4. Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh
utang. 5. Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan
terhadap pengelolaan aktiva. 6. Untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah
modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang. 7. Untuk menilai berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih,
terdapat sekian kalinya modal sendiri yang dimiliki. b. Jenis-jenis rasio solvabilitas:
1. Debt to Asset Ratio Debt Ratio Debt ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk
mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva.