ada diperusahaan semakin besar untuk menjamin utang lancar yang ada pada perusahaan. Batas yang paling rendah dari rasio
ini adalah 100 atau 1 : 1.
7. Ukuran Perusahaan
Menurut Suwito dan Herawaty 2005, ukuran perusahaan pada dasarnya adalah pengelompokan perusahaan kedalam beberapa
kelompok, diantaranya perusahaan besar, sedang dan kecil. Skala perusahaan merupakan ukuran yang dipakai untuk mencerminkan besar
kecilnya perusahaan yang didasarkan pada total aset perusahaan. Dalam hal ini ukuran perusahaan dilihat dari total aset yang dimiliki
oleh perusahaan, yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Jika perusahaan memiliki total aset yang besar, pihak
manajemen lebih leluasa dalam mempergunakan aset yang ada di perusahaan tersebut. Kebebasan yang dimiliki manajemen ini sebanding
dengan kekhawatiran yang dilakukan oleh pemilik atas asetnya. Jumlah aset yang besar akan menurunkan nilai perusahaan jika dinilai dari sisi
pemilik perusahaan. Akan tetapi jika dilihat dari sisi manajemen, kemudahan yang dimilikinya dalam mengendalikan perusahaan akan
meningkatkan nilai perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan skala yang dilihat dari total aktiva perusahaan pada akhir tahun. Penelitian
ukuran perusahaan dapat menggunakan tolak ukur aset.
8. Pertumbuhan Penjualan
Pertumbuhan penjualan adalah proses pertambahan ukuran atau volume dari penjualan. Menurut Dharmesta dan Handoko 2000,
pertumbuhan atas penjualan merupakan indikator penting dari penerimaan pasar dari produk dan jasa perusahaan tersebut, dimana
pendapatan yang dihasilkan dari penjualan akan dapat digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan penjualan. Penjualan memiliki pengaruh
yang strategis bagi sebuah perusahaan, karena pendekatan pertumbuhan penjualan merupakan suatu komponen untuk menilai prospek perusahaan
pada masa yang akan datang. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penjualan merupakan komponen untuk menilai prospek perusahaan pada
masa yang akan datang dan dalam manajemen keuangan diukur berdasarkan perubahan total pertumbuhan penjualan. Dengan mengetahui
penjualan dari tahun sebelumnya, perusahaan dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada.
Pertumbuhan penjualan growth memiliki peranan yang penting dalam menilai sebuah perusahaan. Dengan mengetahui seberapa besar
pertumbuhan penjualan, perusahaan dapat memprediksi seberapa besar keuntungan yang akan didapatkan. Perusahaan yang mempunyai
pertumbuhan penjualan yang tinggi cenderung membutuhkan pendanaan yang besar. Sumber pendanaan bisa dari internal perusahaan seperti laba
ditahan atau sumber pendanaan dari eksternal perusahaan seperti utang.
A. Penelitian yang Relevan
1. Hidayati 2010 meneliti tentang “Analisis Pengaruh DER, DPR, ROE
dan Size terhadap PBV Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Periode 2005-
2007”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa variabel DER dan DPR berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan. Variabel ROE dan size berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
2. Sukirni 2012 meneliti tentang “Pengaruh Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen dan Kebijakan Utang Analisis terhadap Nilai Perusahaan”. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Variabel kepemilikan
institusional dan kebijakan utang berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Variabel kebijakan dividen berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. 3. Mardiyati 2012 meneliti tentang
“Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Periode 2005- 2010”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa variabel kebijakan
dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Variabel kebijakan utang berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
Sedangkan variabel profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
4. Dewi 2013 meneliti tentang “Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas
dan Ukuran Pe rusahaan pada Nilai Perusahaan”. Hasil dari penelitian
tersebut menunjukkan bahwa variabel struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Variabel profitabilitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh pada nilai perusahaan.
5. Hermuningsih 2013 meneliti tentang “Pengaruh Profitabilitas, Growth
Opportunity, Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan publik di Indonesia”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
variabel profitabilitas, growth opportunity dan struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
6. Marlina 2013 dalam penelitiannya yang berjudul “ Pengaruh Earnings
Per Share, Return On Equity, Debt To Equity Ratio dan Size Terhadap Price To Book Value”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
variabel EPS, ROE, dan DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV. Sedangkan variabel size tidak berpengaruh terhadap PBV.
7. Prasetia 2014 dalam penelitiannya yang berjudul “Struktur Modal,
Ukuran Perusahaan dan Risiko Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Otomotif yang terdaftar Di BEI
”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa variabel DER dan beta berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap price to book value. Sedangkan variabel total aset berpengaruh positif dan signifikan terhadap price to book value.
B. Kerangka Pikir
1. Pengaruh rasio profitabilitas terhadap nilai perusahaan Menurut Kasmir 2011, rasio profitabilitas merupakan rasio untuk
menilai kemampuan
perusahaan dalam
mencari keuntungan.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba. Laba diperoleh perusahaan berasal dari penjualan dan investasi yang
dilakukan perusahaan. Profitabilitas yang tinggi akan memberikan sinyal positif bagi investor bahwa perusahaan berada dalam kondisi yang
menguntungkan. Hal ini menjadi daya tarik investor untuk memiliki saham perusahaan. Permintaan saham yang tinggi akan membuat para
investor menghargai nilai saham yang lebih besar dari pada nilai yang tercatat pada neraca perusahaan. Dengan demikian maka profitabilitas
memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 2. Pengaruh rasio likuiditas terhadap nilai perusahaan
Menurut Riyanto 2008, likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Likuiditas menentukan sejauh mana perusahaan itu menanggung risiko atau dengan
kata lain kemampuan akan perusahaan untuk mendapatkan kas atau kemampuan merealisasikan non kas menjadi kas. Perusahaan yang
memiliki tingkat likuiditas yang baik berarti memiliki tingkat risiko yang kecil karena perusahaan tersebut mampu memenuhi kewajibannya
dengan baik, banyak dana tersedia bagi perusahaan untuk membayar