37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong
2007:4, metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku orang dapat diamati. Penelitian kualitatif ini sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif seperti pendapat Lincoln
dan Guba dalam Moleong 2007:8 yaitu: mempunyai latar alamiah, menggunakan manusia sebagai alat instrumen, menggunakan metode
kualitatif pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen, analisa data dilakukan secara induktif, deskriptif, lebih mementingkan proses
daripada hasil, adanya batas yang ditentukan oleh fokus, adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, desain bersifat sementara, hasil penelitian
dirundingkan dan disepakati bersama. Penelitian kualitatif ini secara spesifik lebih diarahkan pada
penggunaan metode
studi kasus.
Burhan Bungin
2006:20, mendefinisikan studi kasus adalah suatu studi yang bersifat komprehensif,
intens, rinci, dan mendalam serta lebih diarahkan sebagai upaya menelaah masalah-masalah atau fenomena yang bersifat kontemporer, kekinian.
Suharsimi Arikunto 2006:142 mengemukakan bahwa studi kasus adalah
38 suatu penelitian yang dilakukan secara intensif terinci dan mendalam
terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui tentang bentuk -
bentuk kekerasan dalam pacaran, faktor-faktor kekerasan dalam pacaran, dampak yang dialami pelaku kekerasan dalam pacaran serta strategi
menghadapi masalah yang diambil oleh pelaku kekerasan dalam pacaran. Menurut Lincoln dan Guba dalam Dedy Mulyana 2004:201
penggunaan studi kasus sebagai suatu metode penelitian kualitatif memiliki keuntungan, diantaranya adalah:
1. Studi kasus dapat menyajikan pandangan dari subyek yang diteliti 2. Studi kasus menyajikan uraian yang menyeluruh yang mirip dengan
apa yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari- hari. 3. Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukan hubungan
antara peneliti dan responden. 4. Studi kasus dapat memberikan uraian yang mendalam yang diperlukan
bagi penilaian atas transferabilitas.
B. Langkah - langkah penelitian