25
b. Pengukuran Prestasi Belajar
Pengukuran prestasi belajar berfungsi untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi yang dimiliki siswa setelah melakukan proses belajar. Prestasi
belajar dapat diketahui dengan cara mengadakan evaluasi pembelajaran. Muhibbin Syah dalam Yulianto, 2012: 30 menyatakan ada tiga ranah atau
aspek yang harus dilihat tingkat keberhasilannya yang dapat dicapai siswa, yaitu. a Ranah kognitif
Ranah kognitif bertujuan mengukur pengembangan penalaran siswa. Pengukuran ini dapat dilaksanakan setiap saat, melalui cara tes tertulis
maupun tes lisan dan perbuatan. b Ranah afektif
Pengukuran ranah afektif tidaklah semudah mengukur ranah kognitif. Pengukuran ranah afektif tidak dapat dilakukan setiap saat karena
perubahan tingkah laku siswa dapat berubah sewaktu-waktu. Sasaran pengukuran penilaian ranah afektif adalah perilaku siswa bukanlah pada
pengetahuan siswa. c Ranah psikomotorik
Pengukuran ini dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa keterampilan. Cara yang paling tepat untuk mengevaluasi keberhasilan
belajar yang berdimensi psikomotorik adalah observasi. Observasi dalam hal ini, dapat diartikan sebagai jenis tes mengenal peristiwa, tingkah laku
atau fenomena lain dengan pengamatan langsung. “Guru yang hendak melakukan observasi perilaku psikomotorik siswa seyogyanya
mempersiapkan langkah-langkah yang cermat dan sistematis”. Pengukuran prestasi belajar memiliki banyak tujuan. Zainal 2013: 15
menyatakan tujuan penilaian hasil belajar adalah: 1 mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah
diberikan, 2 mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta didik
terhadap program pembelajaran, 3 mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar terhadap standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang diterapkan,
26 4 mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam mengikuti
pelajaran, 5 memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai dengan jenis pendidikan
tertentu. 6 menentukan kenaikan kelas,
7 menempatkan peserta didik sesuai potensi yang dimilikinya. Cara pengukuran prestasi belajar ada bermacam-macam seperti yang
disebutkan Indah Cahyani dalam karyanya “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Pada Materi Soal Cerita Melalui Pendekatan CTL Pada Siswa Kelas
IV SD N Serang Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo” sebagai berikut. 1 Teknik tes
Teknik tes adalah suatu alat pengumpul informasi yang berupa serentetan pertanyaan atau latihan yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu maupun kelompok.
Wujud tes ditinjau dari segi kegunaan dibagi menjadi tiga macam yaitu: a Tes diagnosis yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.
b Tes formatif adalah tes yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti suatu program tertentu.
c Tes sumatif adalah tes yang dilaksanakan berakhirnya pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar.
27 2 Teknik Non Tes
Teknik non tes adalah sekumpulan pertanyaan yang jawabannya tidak memiliki nilai benar atau salah sehingga semua jawaban responden bisa
diterima dan mendapatkan skor. a Kuesioner questioner
Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. b Wawancara
Merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara interviewer untuk memperoleh informasi dari terwawancara.
c PengamatanObservasi Pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengamati
langsung menggunakan alat indra serta mencatat hasil pengamatan secara sistematis.
d Skala Bertingkat rating scale Skala bertingkat merupakan suatu ukuran subjektif yang dibuat berskala.
e Dokumentasi Merupakan tulisan yang dapat dijadikan sumber informasi. Metode
dokumentasi dapat dilaksanakan dengan pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya dan
check-list.
c. Sistem Penilaian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 menggunakan format penilaian yang berbeda dengan kurikulum KTSP. Sesuai dengan “Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan