Kebiasaan Belajar Tinjauan Pustaka 1. Kajian tentang Kebiasaan Belajar

20 buku pelajaran antara lain menentukan bahan yang ingin diketahui, membaca bahan tersebut, memberi tanda pada bahan yang diperlukan, membuat pertanyaan dari bahan tersebut. 5 Cara menghadapi ujian Keadaan yang paling mencemaskan bagi siswa adalah saat menghadapi tes, ulangan atupun ujian. Cemas, sibuk kurang istirahat karena mengejar belajar untuk ujian sehingga menimbulkan ketegangan psikologis yang berakibat kepercayaan diri menurun. Bagi yang sudah mempersiapkan diri dari awal, ujian adalah hal biasa. Ada beberapa hal yang sebenarnya ujian itu lebih mudah dari cara belajar atau kebiasaan belajar yang dilakukan. Oleh karena itu ujian bukan merupakan kekhawatiran dan ketegangan melainkan sebaliknya. Cara menghadapi ujian antara lain dengan memperkuat kepercayaan diri, membaca pertanyaan dengan mengingat jawabannya, mendahulukan menjawab pertanyaan yang lebih mudah, memeriksa jawaban sebelum diserahkan.

e. Kebiasaan Belajar yang Baik

Untuk memperoleh kebiasaan belajar yang baik dibutuhkan pengulangan perilaku yang baik secara teratur. Salah satu caranya dengan menjalankan strategi belajar seperti yang diungkapkan Slameto 1995: 76-82 dibawah ini. 1 Keadaan Jasmani Untuk mencapai hasil belajar yang baik diperlukan keadaan jasmani yang sehat. Siswa yang kurang sehat jasmaninya tidak dapat belajar dengan efektif. 2 Keadaan Emosional dan Sosial Siswa yang merasa jiwanya tertekan, dan takut akan kegagalan, yang mengalami kegoncangan karena emosi yang kuat tidak dapat belajar efektif. 21 3 Keadaan Lingkungan Tempat belajar hendaknya tenang, jangan diganggu oleh perangsang- perangsang dari sekitar. Untuk belajar diperlukan konsentrasi pikiran. Akan tetapi keadaan yang terlalu menyenangkan juga dapat merugikan. Sebelum belajar harus disediakan segala sesuatu yang di perlukan sehingga belajar tidak terputus-putus. 4 Memulai Belajar Pada permulaan belajar sering dirasakan keterlambatan, keengganan bekerja. Kalau perasaan itu kuat, belajar sering diundurkan. Kelambatan itu dapat diatasi dengan suatu “perintah” kepada diri sendiri untuk memulai pekerjaan tepat waktu. 5 Membagi Pekerjaan Sebelum memulai pekerjaan lebih dahulu ditentukan apa yang dapat dan harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Menyelesaikan sesuatu tugas yang dapat direncanakan memberi perasaan sukses yang menggembirakan serta menambah kegiatan belajar. 6 Adakan Kontrol Selidiki pada akhir belajar, hingga manakah bahan telah dikuasai. Hasil yang baik menggembirakan. Kalau hasilnya kurang baik, akan nyata kekurangan- kekurangan yang memerlukan latihan khusus. 7 Pupuk Sikap Optimistis Adakan persaingan dengan diri sendiri, niscaya prestasi akan meningkat. Lakukan segala sesuatu dengan sesempurna-sempurnanya, pekerjaan yang baik memupuk suasana yang menggembirakan. 22 8 Waktu Bekerja Biasanya orang dapat bekerja dengan penuh perhatian selama 40 menit, orang yang ingin belajar atau bekerja sungguh-sungguh harus bertekad. Waktu yang tepat dapat dijadikan alat untuk memerintah diri. 9 Buatlah Suatu Rencana Kerja Sehari sebelumnya, dibuat rencana kerja secara tertulis untuk hari berikutnya. Dengan rencana kerja yang teliti dapat diperoleh waktu yang efisien. Dengan adanya suatu rencana kerja dengan pembagian waktu, tampaklah bahwa selalu cukup waktu untuk belajar. 10 Menggunakan Waktu Menghasilkan sesuatu hanya mungkin jika menggunakan waktu dengan efisien. Menggunakan waktu tidak berarti bekerja lama sampai habis tenaga, melainkan bekerja sungguh-sungguh untuk menyelesaikan suatu tugas. 11 Belajar Keras Tidak Merusak Yang merusak ialah menggunakan waktu istirahat untuk belajar. Mengurangi waktu istirahat akhirnya akan merusak badan. Belajar selama 4-8 jam sehari dengan teratur sudah cukup untuk memberi hasil yang memuaskan. 12 Cara Mempelajari Buku Sebelum mulai membaca buku lebih dahulu dicari gambaran tentang buku dalam garis besarnya. Untuk itu selidiki daftar isi buku untuk memperoleh gambaran tentang isi buku. 13 Mempertinggi Kecepatan Membaca Seorang pelajar harus mencapai kecepatan membaca sekurang-kurangnya 200 perkataan dalam satu menit. Ini hanya mungkin kalau membaca dengan

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEBIASAAN DALAM BELAJAR DAN SIKAP SISWA PADA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MEKANIKA TEKNIK SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 4 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014 2015

0 3 113

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR AUTOCAD KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015.

0 0 119

PENGARUH PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRESTASI BELAJAR KELOMPOK MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN TERHADAP KESIAPAN BERWIRAUSAHA SEBAGAI PERENCANA BANGUNAN SISWA KELAS XII TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK N 2 DEPOK.

0 7 168

PENGARUH MINAT BACA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI PRINGSURAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

1 9 189

PENGARUH PROFESIONALISME GURU MATA PELAJARAN PRODUKTIF DAN KARAKTERISTIK SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA JURUSAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 1 123

PENGARUH PRESTASI MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK BANGUNAN DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 0 68

PENGARUH PENGGUNAAN FASILITAS BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DASAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 2 WONOSARI.

0 0 171

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PRAKTIK KEJURUAN SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 0 134

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA RUANG GAMBAR MANUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 2 PALEMBANG.

2 21 148

PENGARUH PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN GAMBAR BANGUNAN GEDUNG, RAB & DOKUMEN PROYEK DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK N 2 YOGYAKARTA.

0 0 164