27 2 Teknik Non Tes
Teknik non tes adalah sekumpulan pertanyaan yang jawabannya tidak memiliki nilai benar atau salah sehingga semua jawaban responden bisa
diterima dan mendapatkan skor. a Kuesioner questioner
Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. b Wawancara
Merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara interviewer untuk memperoleh informasi dari terwawancara.
c PengamatanObservasi Pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengamati
langsung menggunakan alat indra serta mencatat hasil pengamatan secara sistematis.
d Skala Bertingkat rating scale Skala bertingkat merupakan suatu ukuran subjektif yang dibuat berskala.
e Dokumentasi Merupakan tulisan yang dapat dijadikan sumber informasi. Metode
dokumentasi dapat dilaksanakan dengan pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya dan
check-list.
c. Sistem Penilaian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 menggunakan format penilaian yang berbeda dengan kurikulum KTSP. Sesuai dengan “Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan
28 Kebudayaan Republik Indonesia No. 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi
Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran” dijelaskan format penilaian seperti pada tabel berikut.
Tabel 1. Format Penilaian Kurikulum 2013
Predikat Nilai Kompetensi
Pengetahuan Keterampilan
Sikap
A 4
4 SB
A- 3,66
3,66 B+
3,33 3,33
B B
3 3
B- 2,66
2,66 C+
2,33 2,33
C C
2 2
C- 1,66
1,66 D+
1,33 1,33
K D
1 1
Kriteria ketuntasan belajar untuk kurikulum 2013 juga berbeda dengan kurikulum KTSP. Kriteria sesuai dengan “Lampiran IV Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran” adalah sebagai berikut.
a Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan belum tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila
menunjukkan indikator nilai 2.66 dari hasil tes formatif. b Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan sudah
tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai ≥ 2.66 dari hasil tes formatif.
c Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh
matapelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik B menurut standar yang ditetapkan satuan
pendidikan yang bersangkutan. Dalam peraturan tersebut dijelaskan pengertian KI-1 sampai KI-4 sebagai
berikut:
29 a KI-1: kompetensi inti sikap spiritual,
b KI-2: kompetensi inti sikap sosial, c KI-3: kompetensi inti pengetahuan,
d KI-4: kompetensi inti keterampilan.
3. Kajian Tentang Mata Pelajaran Non-kejuruan
Bagian berikut ini disajikan pendapat ahli meliputi pengertian mata pelajaran non-kejuruan dan pembagian kelompok mata pelajaran Kurikulum 2013.
a. Pengertian Mata Pelajaran Non-kejuruan
Mata pelajaran pada sekolah kejuruan dibagi menjadi tiga kelompok mata pelajaran yaitu normatif, adaptif, dan produktif. Pembagian kelompok mata
pelajaran yang disebutkan Purna Yudha Yustiawan dalam karyanya “Evaluasi Pelaksanaan Praktik Industri Kelas XI Program Keahlian Teknik Pemanfaatan
Tenaga Listrik SMK Cokroaminoto Pandak Tahun Ajaran 20112012” sebagai berikut.
1 Mata Pelajaran Normatif Mata Pelajaran Normatif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi
membentuk peserta didik menjadi pribadi utuh, memiliki norma-norma kehidupan sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial anggota
masyarakat, baik sebagai warga Negara Indonesia maupun sebagai warga dunia. Mata pelajaran normatif diberikan agar peserta didik bisa
hidup dan berkembang selaras dalam kehidupan pribadi, sosial dan bernegara. Mata pelajaran ini berisi mata pelajaran yang dialokasikan
secara tetap meliputi, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga, dan
Seni Budaya. 2 Mata Pelajaran Adaptif
Mata Pelajaran Adaptif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar
pengetahuan luas dan kuat untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sosial, lingkungan kerja serta mampu
mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mata pelajaran adaptif berisi mata pelajaran yang lebih
menitikberatkan pada pemberian kesempatan peserta didik untuk memahami, menguasai konsep dan prinsip dasar ilmu dan teknologi yang
dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari atau melandasi pengetahuan dalam bekerja. Mata pelajaran adaptif meliputi: Bahasa
Inggris, IPA, IPS, Matematika, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dan Kewirausahaan.