64 Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS v.22, diperoleh hasil-hasil
seperti berikut.
Tabel 20. Ringkasan Model
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,295
a
,087 ,079
7,857069 a. Predictors: Constant, X
b. Dependent Variable: Y
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dari beberapa variabel dalam pengertian yang lebih jelas. Koefisien
determinasi akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi suatu variabel bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi pada variabel yang lain
Santosa Ashari, dalam Sisca, 2011. Nilai koefisien determinasi ditunjukkan dengan Adjusted R Square pada tabel.
Berdasarkan Tabel 20. Ringkasan Model diperoleh nilai R sebesar 0,295 dan Adjusted R Square sebesar 0,079. Dari hasil tersebut diperoleh kesimpulan
variabel bebas dalam penelitian ini memiliki kontribusi sebesar 7,9 terhadap variabel terikat dan 92,1 dipengaruhi oleh variabel bebas yang lain diluar dari
kebiasaan belajar. Tabel 21. Tabel ANOVA
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
672,818 1
672,818 10,899
,001
b
Residual 7037,622
114 61,734
Total 7710,440
115 a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: Constant, X
65 harga F dibandingkan dengan harga F tabel pada taraf signifikansi 5
dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = n-k-1. Jika harga Fh F
tabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima Sugiyono, 2012: 235.
Tabel 21. Tabel ANOVA menunjukkan nilai Sig. sebesar 0,001 0,05 yang berarti model persamaan regresi berdasarkan data penelitian adalah signifikan,
maka model regresi linier dapat digunakan. Harga F
hitung
berdasarkan tabel di atas yaitu 10,899 harga F
tabel
= 3,94 menunjukkan Ha yang berbunyi “Kebiasaan belajar siswa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran non-kejuruan program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Yogyakarta”
diterima.
Tabel 22. Tabel Koefisien Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 89,294
4,274 20,890
,000 X
1,136 ,344
,295 3,301
,001 Tabel koefisien menunjukan Nilai constant yang berarti jika nilai variabel
independen bebas nol maka nilai varibel dependen terikat sebesar B. Nilai variabel terikat menunjukan setiap kenaikan 1 nilai pada variabel terikat
meningkatkan sebesar nilai B. Peningkatan ke arah positif jika B bernilai positif. Sementara peningkatan ke arah negatif atau mengalami penurunan jika nilai B
bernilai negatif. Eman, 2013 Dari Tabel 22. Tabel Koefisien dapat dibuat persamaan garis regresi Y =
89,294 + 1,136X. Nilai koefisien regresi untuk kedua variabel bernilai positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa meningkatkan kebiasaan belajar siswa akan
memberikan pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar. Nilai t
hitung
sebesar
66 3,301 memiliki nilai lebih besar dari nilai t
tabel
dengan signifikansi 5 dan d.f 114 yaitu 1,661.
B. Pembahasan 1. Pembahasan Tentang Kebiasaan Belajar
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebiasaan belajar siswa program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Yogyakarta termasuk dalam
kategori cukup baik dengan persentase terbanyak yaitu 37,93. Respon siswa terhadap indikator cara belajar mandiri dan cara menghadapi ujian masih rendah,
sehingga siswa perlu meningkatkan cara belajar mandiri dan menghadapi ujian lebih baik lagi. Butir tersebut merupakan pernyataan untuk konsentrasi belajar
pada jam pelajaran siang, cepat merasa bosan ketika belajar di kelas, merasa cepat mengantuk ketika belajar di kelas, dan melakukan belajar kelompok dengan
teman menjelang ujian.
2. Pembahasan Tentang Prestasi Belajar Mata Pelajaran Non-kejuruan
Hasil penelitian ini menunjukkan prestasi belajar siswa program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Yogyakarta pada mata pelajaran non-
kejuruan yang menggunakan Kurikulum 2013 termasuk dalam kategori lulus dengan persentase 100 dan memiliki rentang nilai pada interval 2,841 - 2,9
dengan nilai ketuntasan minimal 2,66. Prestasi belajar siswa program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK
Negeri 2 Yogyakarta pada mata pelajaran non-kejuruan yang menggunakan Kurikulum KTSP termasuk dalam kategori lulus dengan persentase terbanyak
yaitu 100 dan memiliki rentang nilai pada interval 7,948 - 8,031 dengan nilai ketuntasan minimal 7,5.
67 Prestasi belajar siswa program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK
Negeri 2 Yogyakarta secara bersama-sama dan dilakukan penyetaraan nilai ke Kurikulum 2013 memiliki rentang nilai terbanyak dalam interval 2,769 – 2,877.
3. Pembahasan Tentang Pengaruh Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Non-kejuruan
Berdasarkan hasil uji persyaratan analisis data kebiasaan belajar siswa menunjukkan data berdistribusi normal dengan Sig. = 0,200 0,05. Model
Kebiasaan Belajar Siswa dan Prestasi Belajar Siswa menunjukkan hubungan yang linier dengan Sig. = 0,940 = 0,05.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis didapatkan kesimpulan kebiasaan belajar siswa memiliki pengaruh yang postif dan signifikan terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran non-kejuruan program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Yogyakarta. Hal ini berdasarkan harga t
hitung
= 3,301 t
tabel
= 1,661 dan nilai signifikansi 0,001 0,05. Hasil tersebut selaras dengan hasil penelitian dari Mauildya Rakhmanti
dengan judul “Pengaruh Keaktifan Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler dan Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Program Keahlian
Teknik Bangunan SMK Negeri 2 Pengasih” yang menyatakan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kebiasaan belajar siswa terhadap prestasi belajar
siswa dengan harga t
hitung
2,649 r
tabel
0,1960. Penelitian yang dilakukan oleh Ashef Fiqo dengan judul “Pengaruh Perhatian
Orang Tua Siswa, Kebiasaan Belajar, dan Nilai UAN Terhadap Prestasi Mata Pelajaran Teori Permesinan Kelas 1 SMK Negeri 3 Yogyakarta Dan SMK
Muhamadiyah 3 Yogyakarta Tahun 20122013” juga diperoleh kesimpulan yang selaras, yaitu terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kebiasaan belajar
siswa terhadap prestasi belajar siswa dengan koefisien determinasi sebesar
68 33,7 untuk SMK N 3 Yogyakarta dan koefisien determinasi sebesar 29,5 untuk
SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta Kebiasaan belajar siswa memberikan kontribusi sebesar 7,9 terhadap
prestasi belajar. Sehingga dapat disimpulkan kebiasaan belajar siswa memberikan pengaruh yang baik terhadap prestasi belajar siswa. Pengaruh tersebut memiliki
garis regresi Y = 89,294 + 1,136X. Jika kebiasaan belajar siswa meningkat sebesar 1 poin maka prestasi belajar siswa akan meningkat sebesar 1,136 poin.
Hasil penelitian menunjukkan kebiasaan belajar siswa memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini
sependapat dengan Nana Sudjana 2008: 56 yang menyatakan apa yang dicapai oleh siswa merupakan akibat dari proses yang ditempuhnya. Selanjutnya Nana
Sudjana 2008: 59 menambahkan keberhasilan proses belajar-mengajar dapat dilihat dari efisiensi, keefektifan, relevansi, dan produktivitas proses belajar-
mengajar dalam menggapai tujuan-tujuan pengajaran. Keefektifan berkenaan dengan jalan, upaya, teknik, strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan
secara tepat dan cepat. Secara tidak langsung dapat diartikan kebiasaan belajar yang merupakan bagian dari proses belajar-mengajar memiliki pengaruh dalam
mencapai tujuan belajar.