Analisis Data METODE PENELITIAN

2. Setelah data awal diperoleh, kemudian dilanjutkan dengan mewawancarai anak sebagai narasumber. Dalam hal ini, wawancara yang dilakukan bersifat tak terstruktur. Tujuannya adalah untuk mengetahui dan menemukan data tentang pemahaman leksikon anak yang dihubungkan dengan relasi semantis. Misalnya, dalam uraian yang dituliskan anak terdapat kata gajah yaitu salah satu jenis hewan, untuk mengetahui pengetahuan anak tentang hewan apa saja yang diketahuinya maka anak diwawancarai. 3. Semua leksikon yang terkumpul dipilah berdasarkan kelas kata dan dilihat relasi semantis yang terbentuk sehingga terlihat pemerolehan leksikon anak usia 7 tahun.

3.5 Analisis Data

Pada tahap analisis data, metode yang digunakan adalah metode padan dan metode agih. Metode padan disebut juga dengan identitas yaitu metode yang dipakai untuk mengkaji atau menentukan satuan lingual. Metode ini merupakan metode yang menggunakan alat penentu di luar dan bukan bagian dari bahasa yang bersangkutan. Metode ini akan digunakan dalam penelitian ini karena pemerolehan leksikon merupakan bagian dari pemerolehan bahasa yang mendeskripsikan pemerolehan leksikon anak usia 7 tahun. Sudaryanto 1993:15 membedakan metode padan menjadi lima subjenis yang digunakan dalam mengklasifikasikan macam alat penentu, yakni 1 kenyataan yang ditunjuk oleh bahasa atau referent bahasa, 2 Universitas Sumatera Utara organ pembentuk bahasa atau organ wicara, 3 pembeda larik tulisan, 4 pembeda reaksi dan kadar keterdengaran, dan 5 sifat dan watak aneka langue. Dalam hal ini, kenyataan yang ditunjuk oleh bahasa digunakan sebagai alat penentu dalam pemerolehan leksikon anak usia 7 tahun. Untuk rumusan pertama yaitu leksikon anak usia 7 tahun diterapkan metode padan. Metode ini bekerja untuk menentukan leksikon yang digunakan anak dengan menunujukkan sifat referensialnya. Misalnya pada kalimat “kucing mencuri ikan” yang diujarkan anak usia 7 tahun di SD Negeri 067690 Medan. Pada kalimat tersebut dapat diidentifikasi leksikon yang digunakan adalah: a. Hewan contohnya: kucing dan ikan b. Kegiatan contohnya: mencuri Dengan demikian dapat dilihat bahwa anak usia 7 tahun dapat mengembangkan leksikonnya seperti hewan dan kegiatan. Rumusan kedua yaitu kelas kata yang terdapat pada anak usia 7 tahun diterapkan metode agih. Metode agih adalah metode yang menggunakan bahasa sebagai alat penentu, yaitu dengan mengelompokkan kata dengan satuan bahasa. Metode agih terdapat teknik dasar berupa teknik bagi unsur langsung dan teknik lanjutan berupa teknik sisip, teknik ganti, dan teknik balik. Teknik bagi unsur langsung digunakan untuk membagi satuan bahasa yang datanya dibagi menjadi beberapa bagian, dan bagian- bagian yang bersangkutan dianggap sebagai bagian yang langsung membentuk satuan bahasa yang dimaksud. Universitas Sumatera Utara Teknik ganti merupakan teknik yang pada penerapannya menggantikan unsur tertentu dengan unsur yang lain sehingga diketahui kadar kesamaan kelas kata dengan unsur pengganti Sudaryanto, 1993: 48. Misalnya pada kalimat berikut. 4 a. Harimau melihat kancil. b. Singa melihat kancil. Kata harimau pada kalimat 4a menempati posisi sebagai subjek. Dalam kalimat subjek merupakan nomina. Jika kata harimau diganti dengan kata singa, maka kalimatnya menjadi singa melihat kancil, kata singa tetap berperan sebagai nomina. Teknik berikutnya adalah teknik balik, yaitu pembalikan unsur satuan lingual. Misalnya: 5 Saya bangun tidur pagi-pagi. 6 Saya pagi-pagi bagun tidur. 7 Pagi-pagi saya bangun tidur. Kata pagi-pagi pada kalimat 5 merupakan adverbia. Jika kata pagi- pagi diletakkan pada posisi tengah atau awal seperti pada kalimat 6 dan 7, tampak bahwa tidak ada perubahan kelas pada kata pagi-pagi. Pada kalimat 5, 6 dan 7 kata pagi-pagi tetap menduduki kelas adverbia, meskipun posisinya sudah dibalik. Dengan demikian teknik balik dapat digunakan dalam penentuan kelas kata. Rumusan ketiga yaitu relasi semantis yang terbentuk pada leksikon yang diperoleh anak usia 7 tahun dijelaskan dengan metode padan. Teknik yang digunakan adalah teknik hubung banding sama dan teknik hubung Universitas Sumatera Utara banding beda. Namun, penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya kata kucing dipadankan dengan ikan. Kemudian, dianalisis dengan teknik hubung banding beda. Kucing dan ikan merupakan dua jenis hewan yang hidup di tempat yang berbeda. Hal ini dapat ditunjukkan dalam kalimat berikut. 8 a. Kucing hidup di darat b. Ikan berenang di laut. Secara skematis kalimat a dan b dideskripsikan sebagai berikut: Kucing darat Ikan air Darat X air Dalam kalimat tersebut terdapat kata darat yang merupakan lawan kata dari air. Kedua kata tersebut menunjukkan bahwa kucing adalah antonim dari ikan dilihat dari tempat hidup masing-masing hewan tersebut.

3.6 Pemeriksaan dan Pengecekan Keabsahan Data