Interogativa Demonstrativa Artikula Preposisi Konjungsi

kolektif. Numeralia tak takrif adalah numeralia yang menyatakan jumlah taktentu. Misalnya: suatu, beberapa, pelbagai, semua, dan lain-lain.

6. Adverbia

Adverbia adalah kategori yang dapat mendampingi ajektiva, numeralia, atau preposisi dalam konstruksi sintaksis. Misalnya, dalam kalimat Ia sudah pergi, kata sudah adalah adverbia, bukan karena mendampingi verba pergi, tetapi karena mempunyai potensi untuk mendampingi ajektiva. Adverbia tidak boleh dikacaukan dengan keterangan karena adverbia merupakan konsep kategori, sedangkan keterangan merupakan konsep fungsi. Adverbia dapat ditemui dalam bentuk dasar dan bentuk turunan. Bentuk turunan itu terwujud melalui afiksasi, reduplikasi, gabungan proses dan gabungan morfem.

7. Interogativa

Interogativa adalah kategori dalam kalimat interogatif yang berfungsi menggantikan sesuatu yang ingin diketahui oleh pembicara atau mengukuhkan apa yang telah diketahui pembicara. Apa yang ingin diketahui dan apa yang dikukuhkan itu disebut anteseden. Anteseden tersebut berada di luar wacana dan karena baru akan diketahui kemudian, interogativa bersifat kataforis. Ada interogativa dasar, seperti apa, bila, kapan, mana. Ada interogativa turunan, seperti apabila, apakah, bagaimana, bagaimanakah, berapa, betapa. Ada pula interogativa terikat seperti kah dan tah.

8. Demonstrativa

Demonstrativa adalah kategori yang berfungsi untuk menunjukkan sesuatu di dalam maupun di luar wacana. Sesuatu itu disebut anteseden. Dari sudut bentuk Universitas Sumatera Utara dapat dibedakan antara 1 demonstrativa dasar, seperti itu dan ini, 2 demonstrativa turunan, seperti berikut, sekian, 3 demonstrativa gabungan seperti di sini, di sana, ini itu, di sana-sini.

9. Artikula

Artikula merupakan sebuah partikel, sehingga dapat berafiksasi. Dalam bahasa Indonesia artikula merupakan kategori yang mendampingi 1 nomina dasar; misalnya, si kancil, sang dewa, para pelajar, 2 nomina deverbal; misalnya, si terdakwa, si tertuduh, 3 pronomina misalnya, si dia, dan 4 verba pasif misalnya, kaum tertindas, si tertindas.

10. Preposisi

Preposisi adalah kategori yang terletak di depan kategori lain, terutama nomina sehingga terbentuk frasa eksosentris direktif. Ada tiga jenis preposisi yaitu: 1 preposisi dasar, yaitu preposisi yang tidak dapat mengalami proses morfologis, 2 preposisi turunan, dan 3 preposisi yang berasal dari kategori lain, misalnya pada, tanpa dan sebagainya.

11. Konjungsi

Konjungsi merupakan kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hipotaktis, dan selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam konstruksi. Konjungsi menghubungkan bagian-bagian ujaran yang setataran maupun yang tidak setataran.

12. Kategori Fatis