Menurut Suharsimi Arikunto 2002, tinggi rendahnya reliabilitas instrumen dapat diinterpretasikan dengan pedoman yang telah dimodifikasi
sebagai berikut : 0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi
0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi 0,400 smapai dengan 0,599 = cukup
0,222 sampai dengan 0,399 = rendah 0,000 sampai dengan 0,199 = sangat rendah
Analisis reliabilitas instrumen penelitian digunakan bantuan komputer program SPSS versi 10 Singgih Santoso 2002. Hasil uji coba instrumen
kemampuan belajar mandiri dengan modul mata diklat menggunakan teknik dasar pengolahan makanan diperoleh nilai reliabilitas variabel sebesar 0,745.
hal ini berarti instrumen tersebut mempunyai tingkat keandalan yang tinggi.
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan anlisis data statistik
deskriptif untuk mengetahui kemampuan belajar mandiri dengan modul mata diklat menggunakan teknik dasar pengolahan makanan. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan prosentase, sedangkan analisis statistik yang digunakan yaitu distribusi
frekuensi, rerata M, standart deviasi SD, median Me, dan modus Mo.
Jawaban responden direduksi dan dikategorikan sesuai dengan jawaban angket. Pemberian skoring dibuat dengan skala linkert dengan skor 1
sampai dengan 4 dengan tujuan untuk menghindari pemilihan jawaban yang cenderung ke nilai tengah.
Adapun cara yang dilakukan adalah mengidentifikasi kecenderungan skor rata-rata data, menurut Suharsimi Arikunto, 2002 pengelompokan
tersebut dapat menggunakan rumus sebagai berikut : Mi + 1,5 SDi keatas
= Sangat baik Mi sd Mi + 1,5 SDi
= Baik Mi – 1,5 SDi sd Mi
= Cukup baik Mi – 1,5 SDi kebawah = Kurang baik
Untuk rumus rerata M dan standart deviasi SD ideal adalah : M ideal
= ½ skor tertinggi + skor terendah SD ideal
= 16skor tertinggi - skor terendah 2. Interpretasi data dan penyimpulan data
Setelah data dipahami, kemudian dilakukan pemaknaan atau interpretasi data sesuai dengan maksud penelitian. Data yang diperoleh masih
data kasar dan belum diketahui maksudnya, untuk itu perlu dikonsultasikan dengan nilai-nilai yang ada dalam klasifikasi yang diperolah dari rata-rata dan
standart deviasinya. Langkah akhir dari analisis data yaitu penyimpulan data. Kesimpulan ini merupakan jawaban dari masalah penelitian yang dilakukan.
61
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Pembelajaran mata diklat menggunakan teknik dasar pengolahan
makanan
Mata diklat menggunakan teknik dasar pengolahan makanan merupakan salah satu mata diklat yang ditempuh oleh peserta diklat SMK Negeri 6
Yogyakarta program keahlian restaurant kelas I semester I sebagai dasar pengolahan makanan sebelum peserta diklat memperoleh kompetensi
berikutnya. Mata diklat ini terdiri dari tiga unit yang membahas tentang pengetahuan pengolahan makanan, teknik pengolahan panas basah dan teknik
pengolahan panas kering. Pengetahuan pengolahan makanan meliputi materi tentang sejarah pengolahan makanan, pengertian pengolahan, tujuan pengolajan
makanan dan persiapan dasara pengolahan makanan. Teknik pengolahan panas basah terdiri dari teknik boling, immering, poaching, stewing, braising,
steaming dan blanching. Untuk teknik pengolahan panas kering terdiri dari teknik baking, grilling, roasting, sauteing, frying dan shallow frying.
Pembelajaran mata diklat menggunakan teknik dasar pengolahan makanan saat ini diselenggarakan berdasarkan kurikulum tingkat satuan
pendidikan KTSP dengan sistem block yang banyak mengacu pada kurikulum SMK 2004. Di sekolah peserta diklat belajar mata diklat ini selama 12 jam
minggu. Berdasarkan silabus mata diklat menggunakan teknik dasar pengolahan makanan dalam satu semester ada 20 kali pertemuan yang terdiri dari 4 kali
62
pertemuan pembelajaran teori, 10 kali pertemuan pembelajaran praktek, 1 kali pertemuan pengayaan, 1 kali pertemuan persiapan uji kompetensi, 3 kali
pertemuan uji kompetensi praktek dan 1 kali pertemuan uji kompetensi teori. Pembelajaran teori meliputi sosialisasi kurikulum, sosialisasi perangkat
administrasi praktek, tata tertib, perlengkapan praktek, pengenalan area dapur, sosialisasi modul, presentasi, diskusi teknik dasar pengolahan makanan dan
presentasi, diskusi hidangan yang akan diolah selama satu semester. Sebelum praktek peserta diklat harus mengisi format kegiatan belajar yang meliputi
persiapan alat dan bahan, daftar belanja, tertib kerja, menu yang akan dibuat dan lembar evaluasi. Format tersebut dikumpulkan sebelum praktek dimulai.
Dalam pembelajaran praktek peserta diklat dibagi menjadi 18 kelompok, masing-masing kelompok 2 orang. Masing-masing kelompok mempraktekan
satu set menu. Sebelum pembelajaran praktek dimulai Guru mengadakan pretest tentang makanan yang akan dipraktekan pada pertemuan hari itu. Untuk
memberikan gambaran nyata kepada peserta diklat guru melakukan demonstrasi. Hal tersebut bertujuan agar peserta diklat benar-benar memahami
proses dan hasil yang baik. Pada saat pembelajaran praktek guru membimbing dan mengawasi peserta diklatnya. Sesudah praktek selesai dilaksanakan, guru
memberikan evaluasi hasil praktek mereka, faktor penyebab kegagalan dan bagaimana solusinya. Nilai standart minimal untuk dinyatakan kompeten adalah
7,00, apabil peserta diklat memperoleh nilai kurang dari nilai standart minimal tersebut maka peserta diklat harus mengikuti pembelajaran remedial pada waktu
yang diberikan oleh guru.
63
Fasilitas yang ada di SMK Negeri 6 Yogyakarta sudah cukup memadai karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang mendapat bentuan dari
Austria pada tahun 2000. Fasilitas di sekolah ini sudah memenuhi persyaratan standart minimal pelayanan SPM oleh dinas pendidikan. Fasilitas yang berupa
alat pengolahan, alat menghidang tersedia lengkap di masing-masing meja praktek. Meja praktek terdapat 20 meja. Fasilitas penting lainnya yaitu
refrigerator, oven, meja samping, troli, mixer doug juga ada di dapur tersebut.
2. Identitas Responden
Identitas responden yang diungkap dalam penelitian ini adalah karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin yang dijadikan
populasi dan sampel adalah laki-laki dan perempuan. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin No.
Jenis kelamin Jumlah
Prosentase 1.
Laki-laki 5
4,55 2.
Perempuan 105
95,45 Jumlah
110 100
Apabila digambarkan dengan diagram batang, maka dapat dilihat sebagai berikut :
64
Diagram batang jenis kelam in responden
5 105
20 40
60 80
100 120
laki-laki perempuan
jenis kelam in
ju m
la h
Gambar 4. Diagram batang jenis kelamin responden
Dari 110 responden yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 5 orang 4,55 responden laki-laki dan 105 orang 95,45 responden
perempuan. Hal ini menunjukan bahwa peserta diklat kelas I program keahlian restauran sebagian besar adalah perempuan.
3. Deskripsi Data A. Kemampuan belajar mandiri dengan modul mata diklat menggunakan
teknik dasar pengolahan makanan bagi peserta diklat kelas I SMK Negeri 6 Yogyakarta
Berikut ini disajikan deskripsi data dalam satu variabel yang kemudian dijabarkan dalam beberapa aspek yang telah terkumpul. Deskripsi data yang
disajikan meliputi : harga rata-rata mean, modus, median, simpangan baku dan data distribusi frekuensi serta grafik.
65
Berdasarkan data yang diperoleh dari daftar nilai dengan jumlah butir soal 42 butir, kemampuan belajar mandiri dengan modul mata diklat menggunakan
teknik dasar pengolahan makanan diperoleh skor terendah 89 dan skor tertinggi 163. Tabulasi data dapat dilihat dalam lampiran 3.
Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh rerata 131,35, modus 127, 53, median 129,93 dan simpangan baku 121,93 lihat lampiran 4. Distribusi
frekuensi kemampuan belajar mandiri dengan modul mata diklat menggunakan teknik dasar pengolahan makanan sesuai dengan hasil perhitungan data diatas,
dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini : Tabel 6. Distribusi frekuensi nilai capaian kemampuan belajar mandiri dengan
modul mata diklat menggunakan teknik dasar pengolahan makanan Kelas
Interval Frekuensi
Absolut Komulatif
Relatif 89-99
1 1
1,16 100-110
6 7
6,98 111-121
13 20
15,12 122-132
30 52
34,88 133-143
16 68
18,60 144-154
14 82
16,28 155-165
6 86
6,98 Jumlah
86 316
100 Berdasarkan tabel 6, dapat dilihat bahwa kelompok frekuensi tertinggi
terletak pada kelas interval nomor 4 dengan rentang data 122-132 dengan jumlah frekuensi absolut 30 dan frekuensi relatif sebesar 34,88. Sedangkan
frekuensi terendah terletak pada rentang data 89-99 dengan jumlah frekuensi absolut 1 dan frekuensi relatif 1,16. Untuk lebih jelasnya, distribusi frekuensi
ini dapat diamati melalui diagram batang sebagai berikut :
66
Diagram batang kem am puan belajar m andiri dengan m odul m ata diklat m enggunakan teknik dasar pengolahan m akanan
6 14
30
13 6
1 16
5 10
15 20
25 30
35
89-99 100-110
111-121 122-132
133-143 144-154
155-165
kelas interval fr
e k
u e
n s
i a
b s
o lu
t
Gambar 5. Diagram batang kemampuan belajar mandiri dengan modul mata diklat menggunakan teknik dasar pengolahan makanan
Selanjutnya untuk mengetahui kemampuan belajar mandiri dengan modul mata diklat menggunakan teknik dasar pengolahan makanan dibagi dalam 4
kategori yaitu sangat baik, baik, cukup baik dan kurang baik yang berdasarkan pada nilai rerata ideal M dan simpangan baku ideal SD. Berdasarkan hasil
perhitungan tersebut, maka dapat dikelompokan seperti pada tabel 7 berikut ini :
67
Tabel 7. Distribusi frekuensi kategori kemampuan belajar mandiri dengan modul mata diklat menggunakan teknik dasar pengolahan makanan
No Skor
Kategori Frekuensi
Absolut Relatif
1 2
3 4
136,5 105,1 sd 136,5
73,5 sd 105 73,5
Sangat baik Baik
Cukup baik Kurang baik
28 54
4 32,56
62,79 4,65
Jumlah 86
100
Berdasarkan tabel 7, dapat diketahui bahwa kemampuan belajar mandiri dengan modul mata diklat menggunakan teknik dasar pengolahan makanan
kategori sangat baik 28 orang dengan persentase 32,56, kategori baik 54 orang dengan persentase 62,79, kategori cukup baik 4 orang dengan persentase
4,65 dan tidak ada yang berada pada kategori kurang baik. Kemandirian peserta diklat dalam mempelajari modul mata diklat
menggunakan teknik dasar pengolahan makanan berada pada kategori baik
dengan persentase 78,18 dengan rerata 131,35.
B . Indikator menyadari serta memiliki tujuan belajar
Berdasarkan data yang diperoleh dari daftar nilai dengan jumlah butir soal 4 butir,
indikator menyadari serta memiliki tujuan belajar diperoleh skor terendah 9 dan skor tertinggi 16. Tabulasi data dapat dilihat dalam lampiran 3.
Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh rerata 13,99, modus 12,33, median 12,64 dan simpangan baku 51,10 lihat lampiran 4. Distribusi frekuensi
indikator menyadari serta memiliki tujuan belajar sesuai dengan hasil perhitungan data diatas, dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini :
68
Tabel 8. Distribusi frekuensi nilai capaian indikator menyadari serta memiliki tujuan belajar
Kelas Interval
Frekuensi Absolut
Komulatif Relatif
4-5 6-7
8-9 1
1 1,16
10-11 1
2 1,16
12-13 36
38 41,86
14-15 29
67 33,72
16-17 19
86 22,09
Jumlah 86
194 100
Berdasarkan tabel 8, dapat dilihat bahwa kelompok frekuensi tertinggi terletak pada kelas interval nomor 5 dengan rentang data 12-13 dengan jumlah
frekuensi absolut 36 dan frekuensi relatif sebesar 41,86. Sedangkan frekuensi terendah terletak pada rentang data 8-9 dan 10-11 dengan jumlah frekuensi
absolut 1 dan frekuensi relatif 1,16 . Untuk lebih jelasnya, distribusi frekuensi ini dapat diamati melalui diagram batang sebagai berikut:
Diagram batang indikator menyadari serta memiliki tujuan belajar
1 1
36 29
19
5 10
15 20
25 30
35 40
4-5 6-7
8-9 10-11
12-13 14-15
16-17
kelas interval fr
e k
u e
n s
i a
b s
o lu
t
Gambar 6. Diagram batang indikator menyadari serta memiliki tujuan belajar
69
Selanjutnya untuk mengetahui indikator menyadari serta memiliki tujuan belajar dibagi dalam 4 kategori yaitu sangat baik, baik, cukup baik dan kurang
baik yang berdasarkan pada nilai rerata ideal M dan simpangan baku ideal SD. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dikelompokan seperti
pada tabel 9 berikut ini : Tabel 9. Distribusi frekuensi kategori indikator menyadari serta memiliki tujuan
belajar No
Skor Kategori
Frekuensi Absolut
Relatif 1
2 3
4 13
10,1 sd 13 7 sd 10
7 Sangat baik
Baik Cukup baik
Kurang baik 48
36 2
55,81 41,86
2,33
Berdasarkan tabel 9, dapat diketahui bahwa indikator menyadari serta memiliki tujuan belajar kategori sangat baik 48 orang dengan persentase
55,81, kategori baik 36 orang dengan persentase 41,85, kategori cukup baik 2 orang dengan persentase 2,33 dan tidak ada yang berada pada kategori
kurang baik. Kemandirian peserta diklat dalam mempelajari modul mata diklat
menggunakan teknik dasar pengolahan makanan pada indikator menyadari serta
memiliki tujuan belajar berada pada kategori sangat baik dengan persentase
87,44 dengan rerata 13,99.
C . Indikator menentukan sendiri apa yang dipelajari dan dimana sumber
serta sarananya
Berdasarkan data yang diperoleh dari daftar nilai dengan jumlah butir soal 3 butir, indikator menentukan sendiri apa yang dipelajari dan dimana
70
sumber serta sarananya diperoleh skor terendah 5 dan skor tertinggi 12.
Tabulasi data dapat dilihat dalam lampiran 3. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh rerata 8,55, modus 8,74,
median 8,6 dan simpangan baku 8,10 lihat lampiran 4. Distribusi frekuensi indikator menentukan sendiri apa yang dipelajari dan dimana sumber serta
sarananya sesuai dengan hasil perhitungan data diatas, dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini :
Tabel 10. Distribusi frekuensi nilai capaian indikator menentukan sendiri apa yang dipelajari dan dimana sumber serta sarananya
Kelas Interval
Frekuensi Absolut
Komulatif Relatif
1-2 3-4
5-6 10
10 11,63
7-8 29
39 33,72
9-10 39
78 45,35
11-12 8
86 9,30
13-14 86
213 100
Berdasarkan tabel 10, dapat dilihat bahwa kelompok frekuensi tertinggi terletak pada kelas interval nomor 5 dengan rentang data 9-10 dengan jumlah
frekuensi absolut 39 dan frekuensi relatif sebesar 45,35. Sedangkan frekuensi terendah terletak pada rentang data 11-12 dengan jumlah frekuensi absolut 8 dan
frekuensi relatif 9,30 . Untuk lebih jelasnya, distribusi frekuensi ini dapat diamati melalui diagram batang sebagai berikut :
71
Diagram batang indikator m enentukan sendiri apa yang dipelajari dan dim ana sum ber serta sarananya
10 29
39
8 5
10 15
20 25
30 35
40 45
1-2 3-4
5-6 7-8
9-10 11-12
13-14
Kelas interval
F re
k u
e n
s i
a b
s o
lu t
Gambar 7. Diagram batang indikator menentukan sendiri apa yang dipelajari dan dimana sumber serta sarananya
Selanjutnya untuk mengetahui indikator menentukan sendiri apa yang dipelajari dan dimana sumber serta sarananya dalam 4 kategori yaitu sangat
baik, baik, cukup baik dan kurang baik yang berdasarkan pada nilai rerata ideal M dan simpangan baku ideal SD. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut,
maka dapat dikelompokan seperti pada tabel 11 berikut ini : Tabel 11. Distribusi frekuensi kategori indikator menentukan sendiri apa yang
dipelajari dan dimana sumber serta sarananya No
Skor Kategori
Frekuensi Absolut
Relatif 1
2 3
4 9,75
7,6 sd 9,75 5,25 sd 7,5
5,25 Sangat baik
Baik Cukup baik
Kurang baik 19
50 16
1 22,09
58,14 18,60
1,16
72
Berdasarkan tabel 11, dapat diketahui bahwa indikator menentukan sendiri apa yang dipelajari dan dimana sumber serta sarananya kategori sangat baik 19
orang dengan persentase 22,09, kategori baik 50 orang dengan persentase 58,14, kategori cukup baik 16 orang dengan persentase 18,60 dan kategori
kurang baik 1 orang dengan persentase 1,16. Kemandirian peserta diklat dalam mempelajari modul mata diklat
menggunakan teknik dasar pengolahan makanan pada indikator menentukan sendiri apa yang dipelajari dan dimana sumber serta sarananya berada pada
kategori baik dengan persentase 71,25 dengan rerata 8,55. D
. Indikator Disiplin dalam aturan dan perencanaan
Berdasarkan data yang diperoleh dari daftar nilai dengan jumlah butir soal 5 butir, indikator disiplin dalam aturan dan perencanaan diperoleh skor
terendah 10 dan skor tertinggi 20. Tabulasi data dapat dilihat dalam lampiran 3. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh rerata 15,22, modus 14,16,
median 14,27 dan simpangan baku 14,17 lihat lampiran 4. Distribusi frekuensi indikator disiplin dalam aturan dan perencanaan sesuai dengan hasil perhitungan
data diatas, dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini : Tabel 12. Distribusi frekuensi nilaia capaian indikator disiplin dalam aturan dan
perencanaan Kelas
Interval Frekuensi
Absolut Komulatif
Relatif 8-9
10-11 1
1 1,16
12-13 12
13 13,95
14-15 39
52 45.35
16-17 25
77 29,07
18-19 7
84 8,14
20-21 2
86 2,33
86 313
100
73
Berdasarkan tabel 12, dapat dilihat bahwa kelompok frekuensi tertinggi terletak pada kelas interval nomor 4 dengan rentang data 14-15 dengan jumlah
frekuensi absolut 39 dan frekuensi relatif sebesar 45,35. Sedangkan frekuensi terendah terletak pada rentang data 10-11 dengan jumlah frekuensi absolut 1dan
frekuensi relatif 1,16 . Untuk lebih jelasnya, distribusi frekuensi ini dapat diamati melalui diagram batang sebagai berikut :
Diagram batang indikator disiplin dalam aturan dan perencanaan
1 12
39
25
7 2
5 10
15 20
25 30
35 40
45
8-9 10-11
12-13 14-15
16-17 18-19
20-21
kelas interval fr
e k
u e
n s
i a
b s
o lu
t
Gambar 8. Diagram batang indikator disiplin dalam aturan perencanaan Selanjutnya untuk mengetahui indikator disiplin dalam aturan dan
perencanaan dalam 4 kategori yaitu sangat baik, baik, cukup baik dan kurang baik yang berdasarkan pada nilai rerata ideal M dan simpangan baku ideal
SD. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dikelompokan seperti pada tabel 13 berikut ini :
74
Tabel 13. Distribusi frekuensi kategori indikator disiplin dalam aturan dan perencanaan
No Skor
Kategori Frekuensi
Absolut Relatif
1 2
3 4
16,25 12,6 sd 16,5
8,75 sd 12,5 8,75
Sangat baik Baik
Cukup baik Kurang baik
15 68
3 17,44
79,07 3,49
Berdasarkan tabel 13, dapat diketahui bahwa indikator disiplin dalam aturan dan perencanaan kategori sangat baik 15 orang dengan persentase
17,44, kategori baik 68 orang dengan persentase 79,07, kategori cukup baik 3 orang dengan persentase 3,4 dan tidak ada yang berada pada kategori kurang
baik. Kemandirian peserta diklat dalam mempelajari modul mata diklat
menggunakan teknik dasar pengolahan makanan pada indikator disiplin dalam
aturan dan perencanaan berada pada kategori baik dengan persentase 76,1
dengan rerata 15,22.
E . Indikator mempunyai strategi metode belajar yang baik
Berdasarkan data yang diperoleh dari daftar nilai dengan jumlah butir soal 2 butir, indikator mempunyai strategi metode belajar yang baik diperoleh skor
terendah 4 dan skor tertinggi 8. Tabulasi data dapat dilihat dalam lampiran 3. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh rerata 6,03, modus 5,19,
median 5,19 dan simpangan baku 5,56 lihat lampiran 4. Distribusi frekuensi indikator mempunyai strategi metode belajar yang baik sesuai dengan hasil
perhitungan data diatas, dapat dilihat pada tabel 14 berikut ini :
75
Tabel 14. Distribusi frekuensi nilai capaian indikator mempunyai strategi metode belajar yang baik
Kelas Interval
Frekuensi Absolut
Komulatif Relatif
1-2 3-4
7 7
8,14 5-6
49 56
56,98 7-8
30 86
34,88 9-10
11-12 13-14
86 213
100
Berdasarkan tabel 14, dapat dilihat bahwa kelompok frekuensi tertinggi terletak pada kelas interval nomor 3 dengan rentang data 5-6 dengan jumlah
frekuensi absolut 49 dan frekuensi relatif sebesar 45,35. Sedangkan frekuensi terendah terletak pada rentang data 3-4 dengan jumlah frekuensi absolut 7 dan
frekuensi relatif 8,14 . Untuk lebih jelasnya, distribusi frekuensi ini dapat diamati melalui diagram batang sebagai berikut :
Diagram batang indikator m em punyai strategi m etode belajar yang baik
7 49
30
10 20
30 40
50 60
1-2 3-4
5-6 7-8
9-10 11-12
13-14
Kelas interval F
re k
u e
n s
i a
b s
o lu
t
Gambar 9. Diagram batang indikator mempunyai strategi metode belajar yang baik
76
Selanjutnya untuk mengetahui indikator mempunyai strategi metode belajar yang baik dalam 4 kategori yaitu sangat baik, baik, cukup baik dan
kurang baik yang berdasarkan pada nilai rerata ideal M dan simpangan baku ideal SD. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dikelompokan
seperti pada tabel 15 berikut ini : Tabel 15. Distribusi frekuensi kategori indikator mempunyai strategi metode
belajar yang baik No
Skor Kategori
Frekuensi Absolut
Relatif 1
2 3
4 6,5
5,1 sd 6,5 3,5 sd 5
3,5 Sangat baik
Baik Cukup baik
Kurang baik 30
49 7
34,88 56,98
8,14
Berdasarkan tabel 15, dapat diketahui bahwa indikator mempunyai strategi metode belajar yang baik kategori sangat baik 30 orang dengan persentase
34,88, kategori baik 49 orang dengan persentase 56,98, kategori cukup baik 7 orang dengan persentase 8,14 dan tidak ada yang berada pada kategori
kurang baik. Kemandirian peserta diklat dalam mempelajari modul mata diklat
menggunakan teknik dasar pengolahan makanan pada indikator mempunyai
strategi metode belajar yang baik berada pada kategori baik dengan persentase
75,38 dengan rerata 6,03.
F . Indikator belajar secara kritis dan logis
Berdasarkan data yang diperoleh dari daftar nilai dengan jumlah butir soal 3 butir, indikator belajar secara kritis dan logis diperoleh skor terendah 6 dan
skor tertinggi 12. Tabulasi data dapat dilihat dalam lampiran 3.
77
Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh rerata 9,03, modus 8,96, median 8,87 dan simpangan baku 8,57 lihat lampiran 4. Distribusi frekuensi
indikator belajar secara kritis dan logis sesuai dengan hasil perhitungan data diatas, dapat dilihat pada tabel 16 berikut ini :
Tabel 16. Distribusi frekuensi nilaia capaian indikator belajar secara kritis dan logis
Kelas Interval
Frekuensi Absolut
Komulatif Relatif
1-2 3-4
5-6 7
7 8,14
7-8 18
25 20,93
9-10 49
74 56,98
11-12 12
86 13,95
13-14 86
213 100
Berdasarkan tabel 16, dapat dilihat bahwa kelompok frekuensi tertinggi terletak pada kelas interval nomor 5 dengan rentang data 9-10 dengan jumlah
frekuensi absolut 49 dan frekuensi relatif sebesar 56,98. Sedangkan frekuensi terendah terletak pada rentang data 5-6 dengan jumlah frekuensi absolut 7 dan
frekuensi relatif 8,14 . Untuk lebih jelasnya, distribusi frekuensi ini dapat diamati melalui diagram batang sebagai berikut :
78
Diagram batang belajar secara kritis dan logis
7 18
49
12 10
20 30
40 50
60
1-2 3-4
5-6 7-8
9-10 11-12
13-14
kelas interval
F re
k u
e n
s i
a b
s o
lu t
Gambar 10. Diagram batang indikator indikator belajar secara kritis dan logis Selanjutnya untuk mengetahui indikator belajar secara kritis dan logis
dalam 4 kategori yaitu sangat baik, baik, cukup baik dan kurang baik yang berdasarkan pada nilai rerata ideal M dan simpangan baku ideal SD.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dikelompokan seperti pada tabel 17 berikut ini :
Tabel 17. Distribusi frekuensi kategori indikator belajar secara kritis dan logis No
Skor Kategori
Frekuensi Absolut
Relatif 1
2 3
4 9,75
7,5 sd 9,75 5,25 sd 7,5
5,25 Sangat baik
Baik Cukup baik
Kurang baik 25
45 16
29,07 52,33
18,60
Berdasarkan tabel 17, dapat diketahui bahwa indikator belajar secara kritis dan logis kategori sangat baik 25 orang dengan persentase 29,07, kategori
79
baik 45 orang dengan persentase 52,33, kategori cukup baik 16 orang dengan persentase 18,60 dan tidak ada yang berada pada kategori kurang baik.
Kemandirian peserta diklat dalam mempelajari modul mata diklat menggunakan teknik dasar pengolahan makanan pada indikator belajar secara
kritis dan logis berada pada kategori baik dengan persentase 75,25 dengan
rerata 9,03.
G. Indikator kebebasan dan keterbukaan
Berdasarkan data yang diperoleh dari daftar nilai dengan jumlah butir soal 2 butir, indikator kebebasan dan keterbukaan diperoleh skor terendah 4 dan
skor tertinggi 8. Tabulasi data dapat dilihat dalam lampiran 3. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh rerata 6,48, modus 6,55,
median 6,52 dan simpangan baku 5,97 lihat lampiran 4. Distribusi frekuensi indikator kebebasan dan keterbukaan sesuai dengan hasil perhitungan data
diatas, dapat dilihat pada tabel 20 berikut ini : Tabel 18. Distribusi nilai capaian frekuensi indikator kebebasan dan keterbukaan
Kelas Interval
Frekuensi Absolut
Komulatif Relatif
1-2 3-4
2 2
2,33 5-6
40 42
46,51 7-8
44 86
51,16 9-10
11-12 13-14
86 130
100 Berdasarkan tabel 18, dapat dilihat bahwa kelompok frekuensi tertinggi
terletak pada kelas interval nomor 4 dengan rentang data 7-8 dengan jumlah frekuensi absolut 44 dan frekuensi relatif sebesar 51,16. Sedangkan frekuensi
80
terendah terletak pada rentang data 3-4 dengan jumlah frekuensi absolut 2 dan frekuensi relatif 2,33 . Untuk lebih jelasnya, distribusi frekuensi ini dapat
diamati melalui diagram batang sebagai berikut :
Diagram indikator kebebasan dan keterbukaan
2 40
44
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
1-2 3-4
5-6 7-8
9-10 11-12
13-14
Kelas interval F
re k
u e
n s
i a
b s
o lu
t
Gambar 11. Diagram batang indikator kebebasan dan keterbukaan Selanjutnya untuk mengetahui indikator kebebasan dan keterbukaan dalam
4 kategori yaitu sangat baik, baik, cukup baik dan kurang baik yang berdasarkan pada nilai rerata ideal M dan simpangan baku ideal SD. Berdasarkan hasil
perhitungan tersebut, maka dapat dikelompokan seperti pada tabel 19 berikut ini Tabel 19. Distribusi frekuensi kategori indikator kebebasan dan keterbukaan
No Skor
Kategori Frekuensi
Absolut Relatif
1 2
3 4
6,5 5,1 sd 6,5
3,5 sd 5 3,5
Sangat baik Baik
Cukup baik Kurang baik
44 40
2 51,16
46,51 2,33
Berdasarkan tabel 19, dapat diketahui bahwa indikator kebebasan dan keterbukaan kategori sangat baik 44 orang dengan persentase 51,16, kategori
81
baik 40 orang dengan persentase 46,51, kategori cukup baik 2 orang dengan persentase 2,33 dan tidak ada yang berada pada kategori kurang baik.
Kemandirian peserta diklat dalam mempelajari modul mata diklat menggunakan teknik dasar pengolahan makanan pada indikator kebebasan dan
keterbukaan berada pada kategori baik dengan persentase 81 dengan rerata
6,48.
H. Indikator keteraturan dan kesungguhan dalam mendalami bahan