menggunakan daftar pertanyaan bentuk model skala linkert dengan empat alternatif jawaban. Hal ini dilakukan karena untuk mempermudah menentukan
jawaban dan perhitungan skor karena tidak ada alternatif jawaban ragu-ragu atau netral yang akan mempersulit penentuan jawaban bagi responden. Pertanyaan
terdiri atas pertanyaan positif dan pertanyaan negatif. Untuk pertanyaan positif, jawaban dinyatakan dengan SS sangat setuju dinilai 4, S setuju dinilai 3,
TS tidak setuju dinilai 2 dan STS sanagt tidak setuju dinilai 1. Data yang diperolah adalah data interval. Contoh :
Anda belajar atas keinginan yang tulus dari dalam diri sendiri Skor
: 4 3
2 1
Alternatif jawaban : SS S
TS STS
Keterangan : SS
: Sangat setuju S
: Setuju TS
: Tidak setuju STS : Sangat tidak setuju
G. Uji Coba Instrumen
Sebelum instrumen digunakan untuk mengukur ubahan, maka instrumen diujicobakan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kesahihan
validitas dan tingkat keandalan reliabilitas instrumen tersebut. Instrumen yang baik harus memiliki dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Oleh
karena itu, setelah instrumen tersusun kemudian dilakukan uji coba terhadap instrumen tersebut.
Jumlah responden yang digunakan sebanyak 35 peserta diklat, dengan keadaan yang kurang lebih sama dengan responden yang sesungguhnya. Uji
coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya, sehingga selanjutnya dapat digunakan untuk mendapatkan data
yang dibutuhkan dan dapat dipertanggung jawabkan. Sugiyono 1999 menjelaskan bahwa instrumen yang valid berarti dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur dan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,
akan menghasilkan data yang sama konstan. 1.Pengujian Validitas Instrumen
Sehubungan dengan validitas alat ukur Suharsimi Arikunto 2002, membedakan atas dua macam validitas logis dan validitas empiris. Validitas
logis merupakan validitas yang diperoleh melalui cara-cara yang benar sehingga menurut logika akan dapat dicapai suatu tingkat validitas yang
dikehendaki validitas empiris adalah validitas yang diperoleh dengan jalan mencobakan instrumen pada sasaran yang sesuai dengan sasaran penelitian.
Pengujian validitas logis instrumen dalam penelitian dilakukan dengan jalan mengkonsultasikan butir-butir instrumen yang telah disusun kepada ahli
judgment . Ditunjuk sebagai ahlinya adalah dosen pembimbing. Selain untuk
keperluas judgment dari para ahli juga digunakan untuk mendapatkan penilaian apakah maksud instrumen dengan kalimat dapat dipahami oleh
responden dan butir-butir instrumen tersebut dapat menggambarkan indikator- indikator pada setiap ubahan. Pengujian validitas empiris dilakukan dengan
mengguankan teknik analisis butir, yaitu dengan jalan mengkorelasikan skor butir x terhadap skor total instrumen y, dengan menggunakan rumus
korelasi product moment dari Pearson sebagai berikut : r
xy =
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
: Koefisien korelasi N
: Jumlah subyek X
: Skor tiap bitir soal Y
: Skor total X
: Jumlah skor tiap butir soal masing-masing variabel. X
2
: Jumlah X kuadrat Y
: Jumlah skor total dari masing-masing variabel Y
2
: Jumlah Y kuadrat Tes signifikansi untuk menilai apakah setiap pernyataan valid atau tidak
diperoleh dengan perbandingan antar nilai r
xy
dengan nilai kritis r Product moment tabel r. Jika nilai r
xy
lebih besar dari angka yang terdapat pada tabel r pernyataan tersebut dinyatakan valid, sebaliknya bila r
xy
nya lebih rendah berarti tidak valid.
Analisis butir-butir pertanyaan instrumen penelitian digunakan bantuan komputer program SPSS versi 10, Singgih Santoso 2002 butir-butir yang
gugur tidak diganti dengan butir yang baru dengan pertimbangan bahwa butir- butir yang sahih masih dapat mewakili indikator-indikator yang ada.
Hasil uji validitas dengan bantuan komputer program program SPSS versi 10 Singgih Santoso 2002 secara otomatis telah menunjukan gugur atau
sahihnya suatu item. Dari uji validitas item kuesioner terhadap 35 responden diperoleh 42 butir pernyataan sahih dan 8 butir pernyataan gugur. Hasil
tersebut telah mewakili indikator yang diungkap, sehingga dapat digunakan untuk mengambil data selanjutnya. Untuk lebih jelasnya hasil uji validitas
item kuesioner terhadap 35 responden dapat diihat pada tabel berikut ini : Tabel 4. Rangkuman hasil uji validitas
No Indikator
Jml Sahih
Gugur 1.
Menyadari serta memiliki tujuan belajar. 4
4 2.
Menentukan sendiri apa yang dipelajari dan dimana sumber serta sarananya.
4 3
1 3.
Disiplin dalam aturan dan perencanaan 6
5 1
4. Mempunyai strategi metode belajar yang
baik 2
2 5.
Belajar secara kritis dan logis. 3
3 6.
Kebebasan dan keterbukaan. 3
2 1
7. Keteraturan
dan kesungguhan
dalam mendalami bahan
3 2
1 8.
Penguasaan penuh
atas bahan
yang dipelajari.
4 4
9. Inisiatif dan berani mencoba hal-hal baru.
3 3
10. Keyakinan akan kemampuannya sendiri,
percaya diri 5
5 11.
Mengatasi kesulitan masalah dalam belajar
3 3
12. Berani menilai diri sendiri.
3 2
1 13. Optimis terhadap hasil yang dicapai
3 1
2 14.
Meningkatkan motivasi
belajar serta
memacu diri untuk belajar terus-menerus. 4
3 1
Jumlah 50
42 8
Sumber : Hasil uji
validitas
instrumen
2.Pengujian Reliabilitas Instrumen Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya akan
dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil hasilnya
tetap sama. Begitu juga dalam penelitian ini, pengujian instrumen dilakukan untuk
memperoleh instrumen penelitian yang benar-benar dapat dipercaya. Untuk menguji kesahihan instrumen digunakan pengujian reliabilitas secar internal
karena uji coba dilakukan satu kali single trial administration dengan menggunakan rumus Alpha. Pertimbangannya bahwa skor butir tersebut
merupakan rentangan skala 1-5 Suharsimi Arikunto, 2002. Adapun rumus Alpha adalah :
r
11
=
2 2
1 1
t b
k k
σ σ
r
11
: Reliabilitas intrumen k
: Banyaknya butir pertanyaanbanyaknya soal
b
2
: Jumlah varians butir
t
2
: Varians total Dari hasil pengujian reliabilitas dengan rumus Alpha maka instrumen
dinyatakan andal bila r
11
dibandingkan dengan r tabel product moment, hasilnya lebih besar dari harga r tabel pada taraf signifikansi 5 dan 1.
Menurut Suharsimi Arikunto 2002, tinggi rendahnya reliabilitas instrumen dapat diinterpretasikan dengan pedoman yang telah dimodifikasi
sebagai berikut : 0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi
0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi 0,400 smapai dengan 0,599 = cukup
0,222 sampai dengan 0,399 = rendah 0,000 sampai dengan 0,199 = sangat rendah
Analisis reliabilitas instrumen penelitian digunakan bantuan komputer program SPSS versi 10 Singgih Santoso 2002. Hasil uji coba instrumen
kemampuan belajar mandiri dengan modul mata diklat menggunakan teknik dasar pengolahan makanan diperoleh nilai reliabilitas variabel sebesar 0,745.
hal ini berarti instrumen tersebut mempunyai tingkat keandalan yang tinggi.
H. Teknik Analisis Data