Keberlangsungan proses belajar mengajar IPS melalui penerapan

95

C. Pembahasan

1. Keberlangsungan proses belajar mengajar IPS melalui penerapan

model kooperatif tipe TGT Sebagaimana yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah yang akan dibahas dalam pembahasan ini adalah mengenai peningkatan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SDN Mancasan, Gamping dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut rangkuman data yang tertuang dalam tabel menunjukkan dinamika pada siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut: a. Siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Pada hasil pelaksanaan siklus I menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD N Mancasan. Skor rata-rata hasil belajar IPS siswa pada siklus I adalah 63,26. Nilai tertinggi pada siklus I adalah 90 dan nilai terendah adalah 40. Siswa yang mendapatkan nilai tertinggi adalah siswa yang aktif dalam semua kegiatan, mulai dari saat memperhatikan presentasi kelas, diskusi kelompok, dan games. Selain itu, siswa tersebut sering bertanya apabila ada hal-hal atau ada materi yang belum dimengerti. Sedangkan siswa yang mendapat nilai terendah, yaitu nilai 40 dikarenakan siswa tersebut kurang aktif dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Mulai dari presentasi kelas, siswa tersebut justru berbicara dengan teman yang duduknya berdekatan, asik sendiri dengan benda yang ada dihadapannya. Selain itu, siswa tersebut kurang 96 aktif dalam kegiatan diskusi, kurang bersemangat dalam presentasi hasil kegiatan kelompok, masih kurang paham dalam pelaksanaan games, dan siswa tersebut memang belum paham tentang model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Selain itu, dari pihak keluarga terutama kedua orangtuannya kurang memperhatikan siswa tersebut, orangtua terlalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Dalam hal ini, keluarga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar anak. Seperti yang dikemukakan oleh Slameto 2003: 54-72 bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antaralain: faktor internal faktor jasmaniah, psikologis,dan kelelahan dan faktor eksternal faktor keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Apabila dilihat dari ketuntasan belasjar siswa, dari 26 siswa kelas IV yang berhasil mencapai ketuntasan belajar sebanyak 16 siswa 61,53 dan siswa yang belum tuntas sebanyak 10 siswa 38,47. Dari data siklus I, membuktikan adanya peningkatan prestasi belajar IPS siswa kelas IV dari kondisi awal sebesar 11,53 yaitu dengan nilai rata-rata pra tindakan sebesar 47,11 menjadi 63,26. Peningkatan prestasi belajar IPS ini dikarenakan aadanya ketertarikan siswa dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Para siswa termotivasi untuk belajar, baik karena motivasi nilai, interaksi belajar bersama teman-teman, adanya games maupun penghargaan reward yang diberikan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 97 b. Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan selama dua kali pertemuan. Tindakan pada siklus II terdapat perubahan data yang diperoleh menunjukkan rerata skor prestasi belajar IPS 80,57 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 50. Pada siklus II ini, dari 26 siswa 23 88,46 dinyatakan tuntas dan 3 siswa 11,54 dinyatakan belum tuntas. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan nilai rata-rata yaitu dari 63,26 menjadi 80,57. Sedangkan bila dibandingkan pada saat sebelum tindakan, rata-rata nilai kondisi awal 47,11 menjadi 80,57. Tindakan yang dilakukan pada siklus I dan siklus II ini membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Mancasan. Pelaksanaan dan penerapan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar IPS.

2. Ketercapaian Aspek Partisipasi Siswa selama Proses Belajar IPS

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS GEOGRAFI POKOK BAHASAN HIDROSFER

1 10 118

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) PADA MATA PELAJARAN IPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA.

0 1 46

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (Teams Games Tournaments) Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments) Siswa Kelas IV MI M Gading 1 Klaten Utara

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA.

0 0 19

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS V SD NEGERI BLEBER 1 KECAMATAN PRAMBANAN.

0 0 290

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA SISWA KELAS V SDN BRONGGANG, CANGKRINGAN SLEMAN.

0 0 260